Judul
Praktikum :
Jaringan Ikat
Tujuan : Mengetahui
macam-macam jaringan ikat dari sediaan
preparat histology berbagai
orgam dimana sel-sel
tersebut dapat dilihat.
Tanggal
Praktikum :
03 Oktober 2012
A.
Pendahuluan
Jaringan pengikat merupakan jenis kedua dari jaringan dasar. Dalam
bahasa inggris dinamakan connective tissue, namun dalam bahasa Indonesia
dikenal dengan bermacam-macam istilah, seperti jaringan ikat, jaringan
penyokong, atau anyaman penyokong. Gambaran histologist jaringan ikat yang
mempunyai ciri, yaitu terdiri dari macam-macam sel, terdapat substansi
interseluler dan berasal dari jaringan mesenkim (Subowo, 1992).
Berlawanan dengan jaringan epithelium yang sel-selnya terkemas
rapat, jaringan ikat memiliki kumpulan sel-sel yang jarang, yang tersebar dalam
suatu matriks ekstraseluler. Matriks tersebut umumnya terdiri atas suatu
anyaman serat yang tertanam dalam suatu dasar (fondasi) yang seragam dan dapat
berupa cairan seperti agar atau padatan. Pada sebagian besar kasus, bahan-bahan
matriks itu disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat itu sendiri (Campbell edisi
kelima jilid 3, 2004).
Jaringan ikat berfungsi sebagai penyokong, pengikat, pengisi,
sebagai pembungkus, penyimpanan, pertahanan, perbaikan (reparasi) dan
transportasi (Suripto, 1994). Fungsi lainnya yaitu sebagai penyokong mekanik
dan mekanisme pertahanan (fagositik dan fungsi imunologik). (Buku Petunjuk
Praktikum Struktur Hewan, 2012).
Komponen-komponen jaringan ikat terdiri dari elemen seluler
(fibroblast, makrofag, sel plasma, mast cell, sel lemak, sel regenerasi,
leukosit, kromatofora, histiosiosit), serabut-serabut jaringan ikat (kolagen,
elastin, retikulin), dan matriks (Buku Petunjuk Praktikum Struktur Hewan, 2012).
Berdasarkan tingkat diferensiasi, jaringan ikat dapat dibedakan
menjadi jaringan pengikat embrional dan jaringan pengikat dewasa (Subowo,
1992).
1.
Jaringan
Ikat Embrional
Mesenkim atau disebut juga jaringan ikat embrional mempunyai
kemampuan diferensiasi yang tinggi untuk membentuk jaringan-jaringan lainnya,
termasuk jaringan ikat dewasa. Jaringan mesenkim terdiri dari sel-sel mesenkim
dengan uluran-uluran sitoplasma yang panjang serta beranastomosis satu sama
lain (Suripto, 1994).
Pada embrio terdapat jaringan khusus yang terdapat pada tali pusat
yang disebut jaringan mucus atau Wharton jelly. Ruang interseluler jaringan ini
selain diisi oleh cairan lender, juga banyak mengandung serabut kolagen dan
sedikit serabut elastin (Suripto, 1994).
2.
Jaringan
Ikat Dewasa
Jaringan ikat dewasa ini dapat dibedakan menjadi jaringan ikat
sesungguhnya, jaringan ikat dengan sifat-sifat khusus dan jaringan penyokong.
Jaringan ikat sesungguhnya dibangun oleh elemen-elemen seluler, serabut-serabut
dan substansi dasar (Suripto, 1994).
a.
Elemen-elemen
Seluler
1)
Fibroblast
Meskipun istilah blast menandakan sel muda, tetapi umumnya
fibroblast diperuntukkan bagi sel muda ataupun dewasa. Sel ini berbentuk seperti
kumparan dengan bagian yang membesar mengandung inti yang berbentuk ovoid
dengan butir-butir kromatin halus dan sebuah nucleus. Fibroblast muda mampu
mengadakan pembelahan sel, sedang fibroblast dewasa (fibrosit) kehilangan
kemampuannya untuk membelah (Subowo, 1992).
2)
Makrofag
Sel makrofag biasa terdapat dalam jaringan pengikat longgar karena
mempunyai kemampuan dalam memangsa (fagositosis), maka sangat berperan dalam
pertahanan tubuh. Selain itu dalam sitoplasmanya mengandung lisosom yang
mengandung enzim guna melisis bakteri. Bentuk sel biasanya oval tetapi tidak
tetap.
3)
Sel
Plasma
Bentuknya lonjong, inti bulat terletak eksentrik (dipinggir) dengan
butir-butir kromatin yang berkelompok. Sel plasma mampu menghasilkan antibody
yang terdapat dalam darah (Suripto, 1994).
4)
Mast
Cell
Sel ini hanya tampak bila digunakan pewarna khusus misalnya Giemsa.
Banyak terdapat di thymus. Bentuk bulat atau lonjong dengan inti yang berwarna
muda. (Buku Petunjuk Praktikum Struktur Hewan, 2012).
5)
Sel
Lemak
Sangat umum dijumpai pada jaringan ikat kendur, terdapat
sendiri-sendiri atau berkelompok. Bila kelompok sel-sel lemak ini besar akan
membentuk jaringan lemak tersendiri yang disebut jaringan adiposum, dan
biasanya terdapat pada bagian hypodermis dari kulit (Suripto, 1994).
6)
Sel
Regenerasi
Merupakan sel mesenkim yang tidak terdiferensiasi dengan ukuran
yang lebih kecil. Jadi dalam tubuh kita masih terdapat sel-sel embrional yang
terdapat pada jaringan ikat disepanjang kapiler darah (Suripto, 1994).
7)
Sel
imigran
Yaitu berbagai jenis sel yang biasanya tidak dijumpai dalam
jaringan pengikat longgar, tetapi merupakan pendatang dari luar misalnya selsel
darah leukosit, limfosit dan monosit. Keadaan ini jelas terjadi radang dalam
jaringan tersebut (Subowo, 1992).
b.
Serabut-serabut
Serabut
(serat) jaringan ikat, yang terbuat dari protein, terdiri atas tiga jenis
serabut, yaitu serat berkolagen, serat elastic, dan serat retikulur. Serat
berkolagen terbuat dari kolagen, yang mungkin merupakan protein yang paling
berlimpah dalam kingdom hewan. Serat berkolagen bersifat tidak elastic dan
tidak mudah robek jika ditarik mengikuti panjangnya. Serat elastis adalah
untaian panjang yang terbuat dari protein yang disebut elastin. Serat elastin
memberikan suatu sifat seperti karet yang melengkapi kekuatan serat berkolagen
yang tidak elastic. Serat retikulur adalah serat yang sangat tipis dan
bercabang. Tersusun atas kolagen dan tersambung dengan serat kolagen (Campbell,
2004).
c.
Substansi
Dasar
Semua
elemen seluler dan serabut tercelup dalam substansi dasar yang berupa gel yang terdiri dari glucosaminoglycans dan
glikoprotein. Sifatnya amorf, tak berwarna atau transparan, homogeny, fiskus,
mengisi ruang-ruang kosong diantara sel-sel dan serabut-serabut (Suripto,
1994).
Macam-macam
jaringan ikat sesungguhnya, diantaranya:
a.
Jaringan
Ikat Kendur/ Longgar
Jaringan
ikat ini mempunyai struktur longgar karena komponen sel-selnya dipisahkan oleh substansi
interseluler yang nyata. Jaringan ini dengan pembuluh kapilernya tersebar luas
diseluruh tubuh, dan biasanya memberikan tempat kedudukan bagi sel-sel epitel
diatasnya untuk bertumpu, atau disekitar sel-sel kelenjar, serabut saraf.
Jaringan ikat kendur juga menyokong dan memberikan nutrisi kepada sel-sel otot
(Subowo, 1992).
Serabut
yang dapat kita jumpai pada jaringan ikat kendur ialah serabut kolagen yang
merupakan bagian terbanyak, serabut elastin dan sedikit sekali serabut
retikulin yang tersusun renggang-renggang. Elemen seluler pada jaringan ikat
kendur banyak macamnya, dan yang paling umum ialah fibroblast, sel plasma,
eosinofil, histiosit, atau makrofag. Contohnya yaitu lapisan submukosa
(Suripto, 1994).
b.
Jaringan
Ikat Kencang/ Padat
Jaringan
ikat padat berbeda sekali dengan jaringan ikat kendur, karena selain karena
rapatnya hubungan komponen jaringan yang menyusunnya, juga kelebihan komponen
fibriler atas komponen lainnya (Subowo, 1992).
Bagian
terbesar ialah serabut kolagen yang merupakan berkas-berkas dengan susunan yang
sangat rapat. Serabut elastin dan retikulin terdapat dalam jumlah yang sangat
sedikit. Elemen seluler sangat sedikit, terutama ialah fibroblast dan makrofag.
Jaringan ikat kencang dapat kita jumpai pada dermis kulit (Suripto, 1994).
Tergantung
pada keteraturan komponen serabut, jaringan ikat padat dibedakan menjadi:
1)
Jaringan
Ikat Padat Teratur
Contohnya urat atau tendo. Disini berkas-berkas serabut kolagen
tersusun sejajar. Sel fibroblast pada urat disebut sel urat. Contoh lainnya
ligamen. Strukturnya sama dengan urat, hanya serabutnya adalah serabut elastin
dan fibroblast hanya sedikit. Contoh ligament adalah nuchae (Suripto, 1994).
2)
Jaringan
Ikat Padat Tidak Teratur
Sering disebut membrane serabut, karena biasanya merupakan
keeping-keping tipit, dan dapat membentuk seludang yang menutupi suatu organ.
Contohnya ialah perikondrium yang membungkus rawan dan periousteum yang
membungkus tulang (Suripto, 1994).
B.
Alat dan Bahan
No.
|
Alat
|
Bahan
|
1.
|
Mikroskop
|
Preparat macam-macam jaringan ikat
|
2.
|
Buku Gambar
|
|
3.
|
Atlas Histologi
|
|
C.
Cara Kerja
D.
Hasil Pengamatan
Kode
|
Gambar Hasil Pengamatan
|
Pembesaran
|
Gambar Literatur
|
01
|
Gambar 1. Tulang Keras
|
Pembesaran 10x10
|
|
02
|
Gambar 2. Hyalin Cartilago
|
Pembesaran 10x10
|
instruction/medicine
/anatomy/histoweb/resp/resp04.htm
|
04
|
Gambar 3. Osteogenesis
|
Pembesaran 10x10
|
Source:
reshaardianto.student.umm.ac.id
|
05
06
|
Gambar 4. Tulang Rawan
Gambar 5. Compact Bone
|
Pembesaran 10x10
Pembesaran 10x10
|
Source:
ajarfikri.wordpress.com
Source: rizchaa11a333.wordpress.com
|
07
|
Gambar 6. Jaringan Darah Manusia
|
Pembesaran 10x10
|
Source: diditsuprianto.wordpress.com
|
08
|
Gambar 6. Mamalia Hard Bone
Pembesaran 10x10
|
Pembesaran 10x10
|
Source:
pudak-scientific.com
|
E.
Pembahasan
1.
Kode 1 (Tulang Keras)
Pembentukan
tulang keras (Osteon) berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago
memiliki rongga yang akan terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang).
Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang
akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem havers
Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi
keras.
2.
Kode 2 (Hyalin Cartilago)
Adalah
tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat
kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea,
bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung
dan rangka janin. Hyaline cartilago merupakan permukaan akhir dari suatu tulang
yang membentuk sendi synovial, yang disebut sebagai articular cartilage. Articular cartilage sangat berperan untuk memfasilitasi gerakan
pada sendi dan dapat menyesuaikan dengan tekanan yang terjadi pada
persendian.Cartilage terdiri atas unsur air, jaringan kollagen, sel cartilage
(Chondrocytes).Tidak terdapat suplai saraf dan pembuluh darah.Kebutuhan akan
oksigen dan nutrisi didapatkannya dari jaringan disekitarnya
3.
Kode 4 (Osteogenesis)
Jenis osteogenesis
dibedakan menjadi osteogenesis desmalis dan osteogenesis enchondralis. Osteogenesis
desmalis memiliki nama lain osteogenesis intramembranosa karena terjadi didalam
membrane jaringan. Tulang hasil osteogenesis desmalis disebut tulang desmal.
Proses yang terjadi pada osteogenesis desmalis adalah osteoblast yang tumbuh
menjadi osteosit akan mempengaruhi zat-zat disekitarnya (matriks) yang mula-mula
cair akan menjadi kental, kemudian membentuk osteoid. Osteoid akan mengeras
karena proses pengapuran , sehingga akan mengurung osteosit. Disinilah mulai
terbentuk pulau tulang pertama, dan tempat proses ini disebut titik penulangan
(punctum ossification).
Secara
artificial, pembentukan osteogenesis enchondralis berarti prosesnya diawali
dengan pembentukan tulang rawan sehingga proses lebih kompleks. Dalam proses
pertumbuhannya, penambahan ukuran terjadi secara radial. Istilah yang sering
digunakan untuk kelainan pada proses pertumbuhan tulang adalah osteogenesis
imperfecta. Osteogenesis imperfecta adalah suatu kelainan genetic dimana
keadaan tulang menjadi rapuh secara abnormal.
Beberapa faktor
penyebabnya adalah cacat genetic yang membuat ketidak sempurnaan bentuk, atau
jumlah yang tidak memadai, tulang kolagen - protein yang ditemukan dalam
jaringan ikat.
4.
Kode 5 (Tulang Rawan)
Tulang rawan
adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan
luarnya (perikondrium). Tulang rawan sendiri memiliki sifat lentur karena
tersusun atas zan interselular yang berbentuk jelly. Akan tetapi tulang rawan
ini lebih kuat di bandingkan dengan jaringan ikat biasa.
5.
Kode 6 (Compact Bone)
Tulang kompak (compact
bone) pada umummya memiliki sedikit ronggadan lebih banyak mengandung matriks,
zat kapur (kalsium phosfat dan kalsium karbonat) sehingga tulang menjadi padat
dan kuat. Secara fisik lapisan ini memiliki tekstur yang halus dan tidak
berongga sehingga tulang menjadi kuat. Tulang kompak kompak ini paling banyak
terdapat pada orang dewasa karena pada anak-anak masih banyak mengandung serat.
contohnya tulang kaki dan tulang tangandan tulang yang berbentuk pipa.
6.
Kode 7 (Jaringan Darah Manusia)
Darah adalah
jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah disebut
plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah
merah (eritrosit) dan putih (leukosit), dan keping darah (trombosit)
tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi
dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam
sistem kekebalan.
7.
Kode 8 (Mamalia Hard Bone)
Tulang
merupakan kumpulan sel-sel yang mengeluarkan matriks yang mengandung senyawa
kapur dan fosfat. Kedua senyawa ini menyebabkan tulang menjadi keras.
Osteoblast pada lakuna menjadi tidak aktif dan disebut Osteosit (sel tulang).
Osteosit satu dengan lainnya dihubungkan oleh kanalikula yang mengandung
sitoplasma dan pembuluh darah yang bertugas memenuhi kebutuhan nutrisi
osteosit.
Tulang adalah
organ kaku yang merupakan bagian dari endoskeleton vertebrata. Mereka bergerak,
dukungan, dan melindungi berbagai organ tubuh, memproduksi sel darah merah dan
putih dan mineral toko. Jaringan tulang adalah jenis jaringan ikat padat. Bones
datang dalam berbagai bentuk dan memiliki struktur internal dan eksternal yang
kompleks, yang ringan namun kuat dan keras, dan melayani beberapa fungsi. Salah
satu jenis jaringan yang membentuk tulang adalah jaringan osseous
termineralisasi, juga disebut jaringan tulang, yang memberikan kekakuan dan
sarang lebah-seperti struktur internal tiga-dimensi.
F.
Pertanyaan dan Jawaban
1.
Jelaskan
ciri-ciri jaringan ikat!
Jawab:
Ciri-ciri dari
jaringan ikat, diantaranya:
· Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan, dan jika berhubungan
hanya pada ujung protoplasmanya;
· Memiliki komponen intraseluler/ matriks;
· Bentuk sel tidak teratur;
· Sitoplasma bergranula
· Inti sel menggelembung
2.
Apa
fungsi jaringan ikat?
Jawab:
Jaringan ikat
berfungsi sebagai penyokong, pengikat, pengisi, sebagai pembungkus,
penyimpanan, pertahanan, perbaikan (reparasi) dan transportasi (Suripto, 1994).
Fungsi lainnya yaitu sebagai penyokong mekanik dan mekanisme pertahanan
(fagositik dan fungsi imunologik).
3.
Apa
beda jaringan ikat kendur dan jaringan ikat padat?
Jawab:
Perbedaan antara jaringan ikat kendur dan ikat padat, diantaranya:
· Jaringan ikat kendur banyak terdapat dalam tubuh, misalnya terletak
dibawah kulit. Sedangkan jaringan ikat padat terletak pada bagian-bagian
tertentu seperti saluran pencernaan, atau pada bagian otot yang menghubungkan
tulang dengan otot atau tulang dengan tulang.
· Elemen seluler pada jaringan ikat kendur banyak macamnya dan yang
paling umum ialah fibroblast, sel plasma, listiosit atau makrofag. Sedangkan
elemen seluler pada jaringan ikat padat sangat sedikit, terutama dan
diantaranya yaitu fibroblast dan makrofag.
· Berbeda dari segi rapatnya hubungan komponen jaringan yang
menyusunnya. Selain itu juga berbeda dari segi kelebihan komponen fibriler atas
komponen lainnya.
G.
Kesimpulan
Jaringan
ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat, menambat dan meyokong berbagai
jaringan, organ, dan bagian badan, dimana jaringan ini dibentuk oleh sel-sel
dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam
matriks ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari mesenkim
(sel-sel mesenkim), dimana sel-sel mesenkim tersebut akan berdiferensiasi
menjadi sel-sel penyusun jaringan ikat pada tubuh dewasa.
Ciri-ciri
jaringan ikat, diantaranya yaitu letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan,
jika berhubungan hanya pada ujung protoplasmanya, memiliki komponen
intraseluler atau matriks, bentuk sel tidak teratur, sitoplasma bergranula dan
inti sel menggelembung.
Jaringan
ikat dibedakan menjadi:
1.
Jaringan
ikat umum
a.
Jaringan
ikat longgar
b.
Jaringan
ikat padat
1)
Jaringan
ikat padat teratur
2)
Jaringan
ikat padat tidak teratur
2.
Jaringan
ikat khusus
a.
Darah
b.
Tulang
rawan
1)
Tulang
rawan hialin
2)
Tulang
rawan elastin
3)
Tulang
rawan fibrosa
c.
Tulang
keras
1)
Tulang
Kompakta
2)
Tulang
Spongiosa
H.
Daftar Pustaka
Campbell. 2004.
Biologi. Jakarta: Erlangga
Subowo. 1992. Histologi
Umum. Bandung: Bumi Aksara
Suripto. 1994. Struktur
Hewan. Bandung: Biologi ITB
Team Pengajar. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Struktur Hewan.
Bandung: Program Studi Pendidikan Biologi UIN SGD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar