Judul
Praktikum :
Bunga (bagian-bagian bunga dan modifikasi)
Tujuan : Mengenal
Bagian-Bagian Bunga Tunggal serta
Modifikasinya
Tanggal
Praktikum :
20 Nopember 2012
A.
Teori Dasar
Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena
menunjukan beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga dianggap
ranting yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki bentuk
khas sesuai fungsinya.
Bagian utama bunga terdiri dari kelopak (kaliks), tajuk /mahkota
(corolla), benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Bagian lainnya adalam
dasar bunga (reseptakulum), tangkai bunga (pediselus) dan kelenjar madu
(nektarium). Bagian utama bunga dapat saling berlekatan atau saling
terpisah-pisah. Jika terjadi persatuan 2 yang sama disebut konasi atau kohesi
sedangkan jika persatuan antara 2 bagian yang berbeda disebut adnasi.
Bunga terdiri dari beberapa daun yang tersusun berkarang. Karang
paling luar adalah kelopak. Helaiannya disebut sepal, dapat berlekatan
(gamesepalus/sinsepalus) atau terpisah (polipetal/dialipetal). Fungsi korola
adalah untuk menarik pollinator dan sebagai pelindung alat kelamin.
Benang sari adalah alat kelamin jantan terdiri tangkai sari
(filament), kepala sari (antera), dan penghubung (konektiv). Dalam satu bunga
jumlah benang sari bervariasi. Berdasarkan panjangnya dapat dibedakan menjadi
benang sari dinamus (2 panjang, 2 pendek) dan tetradinamus (4 panjang, 2
pendek). Benang sari dapat terpisah atau berlekatan satu dengan yang lain.
Benang sari yang berlekatan dapat dibedakan menjadi:
1.
Monadelfus,
terdiri dari 1 tukal, seperti pada Hibiskis sp
2.
Diadelfus,
memiliki 2 tukal (1+9) seperti papilionaceae
3.
Polyadelfus,
lebih dari 2 tukai, seperti pada Calliandra sp
Kepala sari dapat terpisah atau berlekatan. Tangkai sari umumnya berbentuk
batang, tetapi ada stamen yang seperti lembaran yang biasanya steril, misalnya
dapat ditemukan pada bunga Canna hybrid.
Putik (pastilim) adalah alat kelamin betina. Putik terdiri dari
bakal buah (ovarium), tangkai putik (stilus) dan kepala puttik (stigma). Di
dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum). Berdasarkan letak ovarium terdapat
dasar bunga, dapat dibedakan menjadi:
1.
Ovarium
menumpang (superum)
2.
Ovarium
tenggelam (inferum)
3.
Ovaruim
setengah tenggelam (heni/semi inferum)
Berdasarkan letak ovarium terhadap perhiasan bunga, dapat dibedakan
menjadi :
1.
Ovarium
epiginus
2.
Ovarium
periginus
3.
Ovarium
hhipoginus
Putik tersusun dari karpel, karpel ini dapat terpisah-pisah
(apokarp) atau bersatu (sinkarp). Ruang pada karpel dapat dibedakan menjadi
marginalis, parietalus, aksilaris, sentralis, basalis, dan apical.
Beberapa jenis bunga ada yang memiliki perhiasan bunga
(perigonium). Helainnya disebut tepal. Tersusun terpisah (perigonium choripetalum/p.
pleiopetalum) atau saling berlekatan (p.sintepalum/p. gamotepalis). Jika tenda
bunga ini memiliki cirri seperti corolla disebut spetaloid/corrolina, sedangkan
jika mirip dengan kaliks disebut p.sepaloid/p. calisinus.
Akar, batang, daun serta bagian-bagian tumbuhan-tumbuhan lainnya,
merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan
kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan bahan-bahan yang diserap
menjadi bahan-bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk keperluan tubuhnya:
pernafasan, pertumbuhan, dll) tumbuhan itu sendiri selama pertumbuhannya, oleh
sebab itu alat-alat tersebut seringkali dinamakan pula alat-alat pertumbuhan
atau alat-alat vegetative.
Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya olehnya telah dihasilkan
suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat-alat yang
demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organum repbloductivum), yang
dibesarkan dalam dua golongan yang bersifat vegetative dan yang generative.
1.
Jumlah
Bunga Dan Tata Letaknya Pada Suatu Tumbuhan
Jika suatu tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga
itu terdapat pada ujung batang, jika bunganya banyak, dapat sebagian
bunga-bunga tadi terdapat dalam ketiak-ketiak daun dan sebagainya pada ujung
batang atau cabang-cabang. Jadi menurut tempatnya pada tumbuhan, kita dapat
membedakan:
a.
Bunga
pada ujung batang (flos terminalis), biasanya bunga coklat dan kembang
merak.
b.
Bunga
di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya
pada kembang sepatu (Hibiscus rosa-sintesis), kembang telang (Clitoria
ternatea L)
Selain itu pada suatu tumbuhan dapat kita lihat, bahwa bunganya
yang besar besar jumlahnya itu, dapat:
-
Terpencar
atau terpisah-pisah (flores spersi), misalnya pada kembang sepatu
-
Berkumpul
membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beranekaragam. Suatu rangkaian bunga
dinamakan dinamakan pula bunga majemuk (anthotaxis atau inflorescantia),
misalnya pada kembang merak.
2.
Kelamin
bunga
Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing
bunga, di bedakan:
a.
Bunga
banci atau kelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang terdapat
benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini
seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap, karena biasanya pun
jelas mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota, misalnya
bunga terung.
b.
Bunga
kelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu
kedua macam alat kelaminnya, berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat
dibedakan lagi dalam:
1)
Bunga
jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa
putik, misalnya bunga jagung yang terdapat di bagian atas tumbuhan.
2)
Bunga
betina (flos femineus), yaitu bunga yang tidak mempunyai benang sari,
melainkan hanya putik saja, misalnya bunga jagung yang tersusun dalam
tongkolnya.
3)
Bunga
mandul atau tidak berkelamin, jika pada bunga terdapat benang sari maupun
putik, misalnya bunga pinggir (bunga pita) pada bunga mataharu
3.
Kelopak
(calyx)
Daun-daun
hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, lebih
kecil dan lebih lebar daripada hiasan bunga yang sebelah dalam. Bagian ini
disebut kelopak (calyx).
Kelopak
tersusun atas bagian-bagiannya yang dinamakan daun kelopak (sepala).
Pada bunga-bunga daun kelopak mempunyai sifat yang berbeda-beda.
a.
Berlekatan
(gamesopalus). Pada kelopak biasanya yang berlekatan hanya bagian bawah
daun-daun kelopaknya saja, bagian atasnya yang berupa puncung-puncungnya tetap
bebas.menurut banyak dan sedikitnya bagian yang berlekatan dibedakan menjadi 3
macam kelopak;
a)
Berbagi
(partitus), jika hanya bagian kecil daun-daun saja yang berlekatan,
pucuk-pucuknya panjang, lebih dari separuh panjang kelopak.
b)
Bercangap
(fissus), jika bagian yang berlekatann kira-kira meliputi separuh
panjangnya keopak, jadi puncung-puncungnya kira-kira separuhnya.
c)
Berlekuk
(lobatus), jika bagian yang berlekatan melebihi separuh panjang kelopak,
jadi puncung-puncungnya pendek.
b.
Lepas
atau bebas (polesepalus), jika daun-daun kelopak yang satu dengan yang
lain benar-benar terpisah-pisah, sama sekali tidak berlekatan.
Melihat simetrinya, bentuk kelopak yang bermacam-macam itu dapat
dibedakan dalam 2 golongan:
a)
Beraturan
atau aktinomorf (regularis, actinomorphus), jika kelopak dengan beberapa
cara dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup (simetri)
b)
Setangkup
tunggal atau zigomorf (zygomorphus), kelopak yang bersifat demikian
dijumpai pada kelopak yang bertaji (calcaratus) dan berbibir (labiatus)
4.
Tajung
bunga atau mahkota bunga (corolla)
Tajuk
bunga atau mahkota bunga merupakan hiasan bunga yang terdapat di sebelah kanan
kelopak, umumnya lebih besar, dengan
warna yang indah, menarik. Dengan bentuk susunan yang bagus, tidak
jarang pula mempunyai bau yang harum atau sedap, dan dianggapnya bahwa warna
yang indah atau baunya yang wangi yang menyebabkan serangga tertarik pada bunga
yang seringkali datang mengunjungi bunga untuk mencari makan. Tumbuhan memang
memerlukan adanya kunjungan binatang-binatang tadi, kaarena mereka dapat
menjadi pelantara berlangsungnya penyerbukan.
Bagian-bagian
tajuk bunga dinamakan daun tajuk atau daun mahkota (petala), dan seperti
halnya dengan daun-daun kelopak, daun-daun mahkota bunga menunjukan sifat yang
berbeda pula:
a.
Berlekatan
(syampetalus, gemopetalus atau monopetalus). Dalam keadaan yang
demikian pada tajuk bunga dapat dibedakan 3 bagian berikut:
1)
Tabung
atau buluh tajuk
2)
Pinggiran
tajuk
3)
Leher
tajuk.
b.
Lepas
atau bebas (choripetalus, dialypetalus, atau polypetalus), jika
daun-daun tajuk terpisah-pisah satu sama lain. Dalam keadaan demikian pada
setiap daun tajuk dapat dibedakan
1)
Kuku
daun tajuk (unguis), ialah bagian bawah daun tajuk yang tidak lebar dan
seringkali lebih tebal daripada bagian lainnya.
2)
Helaian
daun tajuk (lamina), yaitu bagian yang lebar dan biasanya tipis.
c.
Daun-daun
tajuk tidak ada atau sangat kecil sehingga sama sekali tidak menarik perhatian.
Bunga tanpa tajuk bunga (apetalus) seringkali dinamakan pula bunga
telanjang (flos nudus).
5.
Tenda
bunga (periginium)
Tidak semua
bunga mempunyai hiasan bunga yang jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan ujung
bunganya. Berbagai jenis tumbuhan mempunyai hiasan bunga yang tidak lagi dapat
dibedakan mana kelopak dan mana tajuknya, dengan lain perkataan kelopak dan
tajuk bunga sama, baik bentuk maupun warnanya. Itulah yang disebut tenda bunga
(perigonium). Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga dinamakan phalaenopsis
Fitzg.
6.
Benang
sari ((stamen)
Benang
sari bagi tumbuhan merupakan alat kelamin jantan. Seperti halnya pada
bagian-bagian bunga yang diuraikannya dahulu, benang sari pun merupakan suatu
metamorphosis daun yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat
kelamin jantan. Pada benang sari dapat dibedakn 3 bagian yaitu:
a)
Tangkai
sari (filamentum), yaitu bagian yang berbentuk benang dengan penampang
melintang yang umumnya berbentuk bulat.
b)
Kepala
sari (anther), yaitu bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai
sari.
c)
Penghubung
ruang sari (connectivum), bagian ini merupakan lanjutan tangkai sari
yang menjadi penghubung kedua bagian kepala sari (ruang sari) yang terdapat di
kanan kiri penghubung ini.
7.
Putik
(pistilum)
Putik merupakan
bagian bunga yang paling dalam letaknya, putik merupakan alat kelamin betina.
Putik pun tersusun atas daun-daun yang telah mengalami metamorphosis. Daun-daun
penyusun putik disebut daun buah. (carpellum), dan daun-daun buah
sebagai kedeluruhan yang penyusun putik atau yang dinamkan ginaecium.
Bahwasanya putik itu merupakan metamorphosis daun sudah amat sukar untuk
dibuktikan, tetapi tumbuhan yang berbiji telanjang misalnya pakis haji itu masih
terlihat jelas. Menurut banyaknya daun buah yang menyusun sebuah putik, putik
dapat dibedakan kedalam:
a)
Putik
tunggal (simplex), yaitu jika putik hanya tersusun atas sehelai daun
buah saja, misalnya terdapat pada semua tumbuhan yang berbuah polong, misalnya
kacang-kacangan.
b)
Putik
majemuk (composites), jika putik terdiri dari dua daun buah atau lebih,
seperti misalnya pada kapas.
8.
Rumus
bunga
Lambang-lambang
yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga yang bertalian dengan
simetrinya atau jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan nama bagian-bagian
bunga, sedangkan angka-angka menunjukan jumlah masing-masing jumlah bagian
bunga.
Oleh
karena itu, suatu rumus bunga hanya dapat ditunjukan hal-hal mengenai 4 bagian
pokok bunga sebagai berikut:
1)
Kelopak,
yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix (calyx), yang
merupakan istilah ilmiah untuk kelopak
2)
Tajuk
atau mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata corolla (istilah
ilmiah untuk mahkota bunga)
3)
Benang-benang
sari, yang dinyatakan dengan huruf A, singkatan kata adroecium (istilah
ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga)
4)
Putik,
yang dingyatakan dengan huruf G, singkatan kata gynaecium (istilah
ilmiah untuk alat kelamin betina).
B.
Alat dan Bahan
No.
|
Alat
|
Bahan
|
1.
|
Kamera
|
Pinus mercusii
|
2.
|
Buku gambar
|
Hibicus rosa-sinensis L.
|
3.
|
Alat tulis
|
Carica papaya
|
4.
|
Pensil warna
|
Cycas rumphii Miq
|
5.
|
|
Phalaenapsis amabiis
|
6.
|
|
Ixora coccinea L.
|
7.
|
|
Rosa villosa
|
8.
|
|
Caesalpania pulcherrima (L)
|
C.
Langkah Kerja
Ambil bunga yang telah di tentukan oleh dosen sesuai dengan
kelompok
|
Gambar bunga tersebut pada saat utuh dan yang sudah di sayat
melintang
|
Tunjukan apakah bunga tersebut bunga berkelamin tunggal atau
bunga banci
|
Gambar pada buku gambar A4
|
D.
Hasil Pengamatan
No.
|
Gambar Hasil Pengamatan
|
Gambar Literatur
|
Keterangan
|
01
|
Gambar 1. Hibicus rosa-sinensis L.
|
Source: http://www.google.co.id/imgres
|
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibicus
Spesies : Hibicus rosa-sinensis L.
|
02
|
Gambar 2. Cycas rumphii Miq
|
Source: http://t1.gstatic.com/images
|
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Cycadophyta
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Famili : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii Miq
|
03
|
Gambar 3. Carica papaya
|
Source:unordinary-world.blogspot.com
|
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya
|
04
|
Gambar 4. Phalaenapsis amabiis
|
Source:
ayfachry.wordpress.com
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Orchidales
Famili : Ordaciae
Genus : Phalaenapsis
Spesies : Phalaenapsis amabiis
|
05
|
Gambar 5. Ixora coccinea L.
|
Source:
cahayahati.multiplay.com
|
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Ixora
Spesies :Ixora coccinea
|
06
|
Gambar 6. Rosa villosa
|
Source:
|
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa villosa
|
07
|
Gambar 7. Caesalpania pulcherrima (L)
|
Source:
sienaviena.multiply.com
|
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus :Caesalpania
Spesies :Caesalpania pulcherrima (L)
|
08
|
Gambar 8. Pinus merkusii
|
Source:
En.wikipedia.org
|
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii
|
E.
Pembahasan
1.
Hibicus
rosa-sinensis L.
Hibicus rosa-sinensis L. (bunga
sepatu) adalah salah satu contoh bunga lengkap, kategori rumah satu, kategori bunga
banci juga bunga tunggal karena pada bunga sepatu ini terdapat putik dan benang
sari yang terlihat jelas.
Rumus bunganya (♀♂)↑ K5, C5,A῀,G5.
2.
Cycas
rumphii Miq.
Cycas rumphii Miq (bunga
pakis haji) adalah salah satu contoh bunga yang tidak lengkap, bunga tunggal,
kategori rumah dua.
Rumus bunga ♀↑ K0{C5,A5+5}G1.
3.
Carica
papaya.
Carica papaya (bunga papaya) adalah
salah satu contoh bunga dengan kategori bunga tunggal, rumah dua (pada satu
bunga terdapat satu jantan atau satu betina), juga termasuk bunga tidak
lengkap.
Rumus bunga ♂↑ K0{C5,A5+5}G0,
♀↑ K0,
C5, A0, G(5),
*K(5),{C5,A5+5},G(5).
4.
Phalaenapsis
amabiis.
Phalaenapsis amabiis (anggrek
kalajengking) adalah salah contoh bunga dengan kategori bunga lengkap (dalam
satu bunga terdapat benang sari dan putik), bunga majemuk, bunga banci,
kategori rumah dua.
Rumus bunga (♀♂)↑ P5, A1, G1
5.
Ixora
coccinea L.
Ixora coccinea L. (bunga
soka) adalah salah satu contoh bunga dengan kategori bunga majemuk, kategori
rumah satu, bunga banci, juga bunga tidak lengkap.
Rumus bunga (♂♀) ↑ K4, C5, A0, G1.
6.
Rosa
villosa
Rosa villosa (mawar putih) adalah
salah satu contoh bunga kategori bunga lengkap karena dalam satu bunga terdapat
putik dan benang sari, kategori rumah satu, bunga banci, bunga tunggal.
Rumus bunga (♂♀) K4 (IN)A(~), G1.
7.
Caesalpania
pulcherrima
Caesalpania pulcherrima (bunga
merak) adalah salah satu contoh bunga kategori bunga majemuk terbatas, bunga
lengkap karena pada satu bunga terdapat putik dan benang sari, bunga banci,
juga kategori rumah satu.
Rumus bunga (♂♀)↑ K5, C5, A10, G1.
8.
Pinus
merkusii
Pinus merkusii (bunga pinus) adalah
salah satu contoh bunga kategori bunga tunggal, rumah dua, bunga tidak lengkap.
Rumus bunga (♂♀)↑ K1+2,C2+0, A3, G1
F.
Kesimpulan
Bagian utama bunga terdiri
dari kelopak (calix) tajuk/ mahkota (corolla), benang sari (stamen) dan putik
(pistilum). Bagian lainnya adalah dasar bunga (reseptakulum), tangkai bunga
(pediselus) dan kelenjar madu (nektarium).
Bagian utama bunga dapat
saling berlekatan atau terpisah-pisah. Jika terjadi persatuan 2 bagian yang
sama disebut konasi atau kohesi sedangkan jika persatuan antara 2 bagian yang
berbeda disebut adnasi. Bunga terdiri dari beberapa daun yang tersusun
berkarang.
Karangan paling luar adalah
kelopak. Helaiannya disebut sepal, dapat berlekatan (gamosepalus/sinsepalus)
atau terpisah (polipetal/dialipetal). Fungsi kelopak adalah melindungi bunga
pada saat masih kuncup. Setelah kelopak, dapat ditemukan korola, helaiannya
disebut petal. Fungsi mahkota adalah untuk menarik polinator dan sebagai
pelindung alat kelamin. Benang sari adalah alat kelamin jantan terdiri dari
tangkai sari (filamen), kepala sari (anthera), dan penghubung (conectivum). Keseluruhan
benang sari pada bunga disebut andresium (androecium). Putik (pistilum) adalah
alat kelamin betina. Putik terdiri dari bakal buah (ovarium), tangkai putik
(stilus) dan kepala putik (stigma). Keseluruhan putik disebut ginasium
(gynaecium). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum).
G.
Daftar Pustaka
Hidajat, Estiti
B. 1995. Morfologi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Loveless.A.R.
1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama
Reece,
Campbell. 1999. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Tjitrosoepomo,
Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar