Selasa, 15 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA - UJI IODIUM DAN UJI PEMANASAN PATI

PRAKTIKUM KE-1

     Tanggal                           : 07 September 2013
     Judul Praktikum             : Uji Kualitatif untuk Identifikasi Karbohidrat
     Tujuan Praktikum          : Tujuan praktikum adalah menunjukan  sifat dan struktur
karbohidrat melalui uji-uji kualitatif dan mengamati struktur beberapa karbohidrat melalui sifat reaksinya dengan beberapa reagen uji, mengetahui cara identitifikasi karbohidrat secara kualitatif, membuktikan adanya pentose,  membuktikan adanya gula ketosa dan mengidentifikasi hasil hidrolisis pati.

A.    Pendahuluan
Karbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia, karena ia adalah sumber energy utama manusia. Contoh makanan sehari-hari yang mengandung karbohidrat adalah pada tepung, gandum, jagung, beras, kentang, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau turunannya selain itu. Ia juga disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. (Tim Pengajar: 2013)
Karbohidrat (dalam hal ini pati, gula, atau glikogen) merupakan zat gizi sumber energy paling penting bagi makhluk hidup karena molekulnya menyediakan unsur karbon yang siap digunakan oleh sel. Secara kimia, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehid atau keton dari alcohol polihidrik (karena mengandung gugus hidroksi lebih dari satu), atau sebagai senyawa yang menghasilkan turunan tersebut apabila dihidrolisis. (Muchtadi, Deddy: 2009)
Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang di sintetis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia. (Poedjiadi, Anna: 1994)
Karbohidrat dikelompokkan menjadi empat kelompok penting, yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis dan tidak kehilangan sifat gulanya, contohnya ribose dan glukosa. Disakarida merupakan karbohidrat yang bila dihidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama atau berbeda. Contohnya yaitu sukrosa yang jika dihidrolisis akan menghasilkan glukosa dan fruktosa. Polisakarida yang merupakan polimer monosakarida yang memiliki bobot molekul yang tinggi dan bila dihidrolisis akan menghasilkan lebih dari sepuluh monosakarida, contohnya amilum, glikogen, dan selulosa. ((Poedjiadi, Anna: 1994)
Dalam tubuh manusia, karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. (Winarno, F.G.: 1991)
Terdapat beberapa buku yang membahas secara umum mengenai analisis karbohidrat. Disamping metode buku kimia organic, banyak sekali uji warna yang telah dikembangkan untuk berbagai golongan karbohidrat. Reaksi umum yang diberikan oleh semua karbohidrat ialah pembentukan warna jika dipanaskan dengan asam sulfat dan fenol seperti resorsinol, antron, α-naftol, timol, dan sebagainya. Pati dengan iod memberikan warna biru yang disebabkan oleh komponen amilosa. Amilopektin memberikan warna lembayung merah dengan iod. Pentosa dan polisakarida yang mengandung pentose menghasilkan warna ungu merah dengan floroglusinol dalam asam hidroklorida. Asam uronat pun memberikan uji positif, tetapi dapat dibedakan karena tidak memberikan reaksi Bial (warna biru jika dipanaskan dengan orsinol dan FeCl3 dalam asam hidroklorida). Ketosa dapat dideteksi dengan memanaskannya dengan asam hidroklorida dan resorsinol yang memberikan warna merah (uji selliwanoff). Warna hijau biru dengan diazourasil (reaksi Raybin) diberikan oleh sukrosa dan oligosakarida lain yang mengandung bagian sukrosa seperti rafinosa dan stakiosa. Fruktosa dan fruktan memberikan warna merah jika dipanaskan dengan urea dalam asam hidroklorida pekat. Asam uronat dan polimernya dapat dideteksi dengan berdasarkan timbulnya karbondioksida jiak dipanaskan dengan asam hidroklorida 12%. Cara uji lain untuk golongan karbohidrat tertentu didasarkan pada daya mereduksi tidak khas seperti reaksi dengan larutan Fehling, larutan Benedict, perak nitrat beramonia, asam dinitrosalisilat basa, dan sebagainya. (Robinson, Trevon: 1995)

B.     Alat dan Bahan
No.
Alat
Bahan
1
Tabung reaksi
Larutan/ pasta encer nasi, roti, umbi mentah, umbi matang, singkong matang, singkong mentah, kentang mentah, kentang matang dan pisang
2
Pipet tetes
3
Lempeng tetes porselin
4
Penjepit tabung reaksi
5
Penangas air
Larutan iodium,
6
Alat pemanas


C.    Prosedur kerja
1.      Uji Iodium
Masukan tiga tetes larutan uji kedalam tabung reaksi atau lempeng  tetes porselin
Tambahkan tiga tetes larutan iodium
Amati warna spesifik yang terbentuk, catat dan buatlah laporan
 
2.      Uji Pemanasan Pati
Masukan zat uji ke dalam tabung reaksi beberapa tetes
Masukan Iodium Tiga (3) tetes
Kocok hingga tercampur
Masukan ke dalam penanggas air mendidih
Dinginkan selama tiga menit, Apakah berubah atau tidah
Amati warna yang terdapat pada tabung
 
 
D.    Hasil Pengamatan
1.      Uji Iodium
No
Zat Uji
Foto sebelum ditetes iodium
Foto sesudah ditetes iodium
1
Nasi










Warna: Putih




Warna: Ungu Pekat
2
Roti









Warna: Putih




Warna: Ungu
3
Kentang matang





Warna: Putih
Warna: Ungu
4
Kentang mentah









Warna: Putih




Warna: Hitam
5
Singkong matang








Warna: Putih





Warna: Ungu Pekat
6
Singkong mentah








Warna: Putih Tulang




Warna: Ungu Pekat
7
Ubi matang










Warna: Putih Tulang





Warna: Hitam
8
Ubi mentah





Warna: Putih Kekuningan
Warna: Ungu Pekat
9
Pisang










Warna: Kuning Kecoklatan





Warna: Coklat Kemerahan

2.      Uji Pemanasan Pati
Zat Uji
Setelah diberi iodium (sebelum dipanaskan)
Setelah dipanaskan
Pisang







Warna: kuning pekat
Warna: kuning pucat/ pudar
Singkong Matang












Warna: Ungu Pekat





Warna: Putih Tulang
Singkong Mentah






Warna: Ungu Muda







Warna: Putih Tulang
Kentang Matang





Warna: hitam





Warna: coklat muda

Kentang Mentah





Warna: Hitam






Warna: coklat Muda
Umbi Matang





Warna: hitam






Warna: kuning
Umbi mentah





Warna: hitam






Warna: kuning pudar
Roti






Warna: ungu 






Warna: kuning
Nasi






Warna: Ungu Pekat






Warna: putih

E.     Pertanyaan dan Jawaban
1.      Apa yang dimaksud dengan iodium?
Jawaban:
Iodium adalah sejenis elemen mineral (mikro kedua setelah besi yang dianggap penting oleh tubuh), walaupun sesungguhnya kebutuhan iodium bagi tubuh tidak sepenting zat-zat gizi lainnya. Dalam pengujian, larutan iodium biasanya digunakan untuk menguji kandungan karbohidrat khususnya polisakarida pada suatu makanan.

2.      Jelaskan mengapa iodium digunakan untuk uji karbohidrat?
Jawaban:
Iodium digunakan untuk uji karbohidrat karena pada uji iodium hanya patilah yang menunjukan reaksi positif bila direaksikan dengan iodium. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut.

3.      Jelaskan tujuan pemanasan dalam uji pemanasan pati!
Jawaban:
Pemanasan dalam uji pemanasan pati bertujuan untuk memutuskan rantai atau cabang ikatan karbohidrat. Lamanya pemanasan berpengaruh pada hasil uji. Semakin lama pemanasan dilakukan maka pati atau ikatan karbohidratnya akan rusak.

4.      Setelah beberapa saat, bahan-bahan mana saja yang bereaksi?
Jawaban:
Pada prinsipnya semua bahan bereaksi, tetapi reaksi yang ditunjukan semisal perubahan warna dan kepekatan maupun intensitasnya berbeda-beda. Pada uji iodium dan uji pemanasan pati, semua bahan yaitu nasi, ubi mentah, ubi matang, seingkong mentah, singkong matang, kentang mentah, kentang matang, roti dan pisang mengalami perubahan warna. Dan hal itu mengindikasikan bahwa pada semua zat uji mengandung adanya karbohidrat walaupun kadarnya berbeda-beda.

5.      Apakah waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi (timbul warna) dari bahan-bahan praktikum diatas itu sama?
Jawaban:
Tidak, karena setiap bahan memiliki kandungan karbohidrat dengan kadar yang berbeda-beda, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi pun berbeda.

6.      Mengapa demikian?  Jelaskan!
Jawaban:
Setiap zat uji memiliki gugus karbohidrat yang berbeda, seperti pada uji iodium, gugus yang ingin diamati adalah polisakarida yang termasuk dalam karbohidrat kompleks dimana memiliki banyak molekul monosakaridanya sehingga perubahan warna pada bahan yang di uji pun akan berbeda-beda karena jumlah polisakarida yang terkandung pada setiap bahan berbeda.


F.     Pembahasan
1.      Uji Iodium
Uji iodium merupakan salah satu uji dalam uji karbohidrat yang bertujuan untuk menentukan polisakarida. Prinsip pada percobaan ini yaitu untuk mengetahui kandungan polisakarida seperti adanya dekstrin, amilum atau pati dan glikogen pada bahan makanan yang diujikan. Amilum atau pati pada iodium menghasilkan warna biru dekstrin menghasilkan warna merah ungu, glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan iodium menghasilkan warna merah coklat atau hitam. Semakin pekat perubahan warna pada bahan makanan yang diujikan, semakin besar kandungan polisakarida yang terkandung didalamnya. Pada uji iodium, hanya patilah yang menunjukan reaksi positif bila direaksikan dengan iodium. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini dapat menyebabkan warna biru tua pada komplek tersebut. Dari hasil percobaan, sebagian besar zat uji menunjukan perubahan warna menjadi ungu dan hitam, yang artinya sebagian besar dari sembilan bahan makanan memiliki kandungan polisakarida,

2.      Uji Pemanasan Pati
Pada uji ini, suatu senyawa atau larutan dikatakan mengandung pati jika menunjukan reaksi positif jika berwarna kuning, keunguan, dan keruh apabila ditambahkan dengan iodium. Waktu pemanasan mempengaruhi hasil akhir dalam percobaan, artinya semakin lama dipanaskan maka semakin terurai pula zat yang terkandung dalam larutan pati tersebut. Perubahan warna pada percobaan ini disebabkan karena terjadi pemecahan molekul karbohidrat dari yang kompleks menjadi lebih sederhana (polisakarida menjadi monosakarida). Sehingga, dapat dikatakan pada uji pemanasan pati ini seluruh zat yang diujikan mengandung polisakarida maupun disakarida yang terurai menjadi monosakarida, yaitu zat uji yang pada awalnya berwarna ungu atau hitam pekat (setelah ditetesi iodium dan sebelum dipanaskan) menjadi kuning, kuning pekat, dan kuning pucat.

G.    Daftar Pustaka
Muchtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Robinson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Penerbit ITB
Tim Pengajar. 2013. Panduan Praktikum Biokimia. Bandung: Prodi Pendidikan Biologi
Winarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar