Selasa, 15 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN - SISTEM PERNAPASAN

Judul Praktikum            : Sistem Pernapasan
Tujuan                            : Mengamati Organ Pernapasan pada Hewan
Tanggal Praktikum        : 14 Nopember 2012

A.  Pendahuluan
Respirasi atau pernapasan dapat diartikan sebagai suatu proses pengambilan O2 dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan pelepasan CO2 dari dalam tubuh ke lingkungan yang ditujukan untuk mendapatkan energi (Eva Latifah, 2005).
Sistem pernapasan meliputi sekalian organ-organ maupun struktur-struktur yang mempunyai peranan dalam pengambilan oksigen dari medium lingkungan tempat hewan itu hidup. Sistem pernapasan berperan pula dalam peredaran oksigen ke sel-sel tubuh serta terhadap pembuangan zat-zat sisa hasil metabolism yang tidak dipakai oleh tubuh ke lingkungan eksternal. Secara umum, organ pernapasan dapat berupa kulit, insang atau paru-paru dan beberapa organ lain seperti trakea yang terdapat pada serangga (Suripto, 1994).
Manusia selama hidupnya menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru yang disebut dengan proses respirasi. Oksigen sangat dibutuhkan untuk proses metabolism di dalam tubuh, sedangkan gas karbondioksida harus segera dikeluarkan karena dapat bersifat toksik terhadap tubuh bila kadarnya terlalu banyak (Buku Petunjuk Praktikum Struktur Hewan, 2012).
Respirasi dibedakan menjadi dua kelompok menurut tempat terjadinya pertukaran gas, yaitu respirasi eksternal (luar) dan respirasi internal (dalam). Respirasi eksternal terjadi di dalam paru-paru, yaitu adanya pengikatan oksigen dalam alveolus oleh haemoglobin dalam pembuluh kapiler dan pelepasan karbondioksida oleh darah menuju paru-paru. Pada respirasi internal terjadi proses pelepasan oksigen menuju sel-sel tubuh dan pelepasan karbondioksida dari sel tubuh ke dalam darah. Adapun reaksi sederhana dari kedua macam reaksi tersebut secara sederhana adalah:
Respirasi eksternal, terjadi di alveolus paru-paru
Hb+O2           HbO2 (oksihemoglobin, berwarna merah jernih)
HbCO2          Hb+CO2
Respirasi internal terjadi di sel-sel tubuh
HbO2           Hb+O2
Hb+CO2           HbCO2 (karbonmonosihemoglobin, berwarna merah gelap)
Sistem pernapasan pada manusia dibangun oleh paru-paru dan serangkaian saluran udara yang berturut-turut dari luar ke dalam yang terdiri atas rongga hidung-nasofarink-orofarink-larink-trakea-bronkhi-bronkhioli-bronkhioli respiratori-dan jaringan respirasi yang terdiri atas duktus alveoli dan alveoli (Suripto, 1994).
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang secara anatomis memiliki struktur tubuh paling kompleks; memiliki alat respirasi lebih lengkap. Dimulai dari yang sederhana pada ikan, sampai ke alat yang paling lengkap pada unggas dan mamalia (Eva Latifah, 2005).
Sebagai hewan akuatik, ikan memiliki alat pernapasan yang disebut insang. Jumlah insang tiap sisi ada lima sampai tujuh buah. Pada ikan gurame dan lele, insangnya mengalami pelebaran berlipat-lipat ke atas yang disebut labirin. Ikan jenis lain yang dinamakan Dipnoi (ikan pari) menyimpan cadangan oksigen dalam pulmoris, gelembung renang yang berfungsi sebagai paru-paru).
Vertebrata yang memiliki struktur tubuh lebih maju daripada ikan adalah katak. Kulit katak berperan penting dalam Sistem respirasi. Hal ini terjadi karena kulit katak mengandung banyak pembuluh darah, dan kulit tersebut tipis serta permiabel terhadap air dan gas. Akan tetapi, kulit akan berfungsi dalam pernapasan jika dalam keadaan basah sebab oksigen dari udara baru dapat berdifusi dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, kulit katak dilapisi lender untuk menghindari kekeringan (Latifah Eva, 2005).
Organ pernapasan kelompok reptilian sepenuhnya dilakukan oleh paru-paru. Paru-paru reptilian jauh lebih besar daripada katak. Pada saat bernapas, paru-paru dibentuk dengan kontraksi otot dada yang merenggangkan tulang-tulang rusuk sehingga menyempitkan rongga dada, menekan gas karbondioksida ke luar dari paru-paru. Kulit reptile tidak membantu proses pernapasan karena kering dan bersisik. Keadaan kulit seperti ini mencegah hilangnya cairan tubuh kulit.
Kelompok unggas atau burung memiliki perangkat pernapasan lebih baik. Pada pernapasan buung terjadi pertukaran gas (pengambilan oksigena dan pelepasan karbondioksida) pada parabronkus, baik pada waktu inspirasi maupun waktu respirasi (Latifah Eva, 2005)




B. Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Papan Bedah
Alkohol 70% atau Eterkan Mas
Alat Bedah (pinset, tangkai dan pisau bedah, gunting bedah, paku bedah bertangkai, jarum bedah bertangkai)
Macam-macam hewan:
-      Ikan
-      Katak rana
-      Tikus putih
-      Burung
Kapas

Tisssue

Tas Kresek

Jarum Pentul

Kaos Tangan Karet

Masker

Alat tulis

Tustel (handphone berkamera)


C. Langkah Kerja
Pertama-tama hewan dibius dengan alkohol 70% atau eter dengan kapas.
Setelah hewan pingsan, hewan tersebut ditelentangkan pada papan bedah, kemudian pada tangan dan kakinya diberi jarum pentul.
Hewan siap dibedah. Bila hewannya ikan, maka pembedahnnya dari penutup insang bagian bawah, kemudian dilanjutukan sampai sirip belakang.
Setelah dibedah, amati organ-organ pernapasannya, dan dikeluarkan dari tubuhnya, lalu dokumentasikan.

 













D. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
Gambar Literatur
Pembahasan
SISTEM PERNAPASAN IKAN

Gambar 1. Insang Ikan

Source: http://www.anakunhas.com/2011/07/sistem-pernapasan-pada-ikan.html
Insang terdapat pada sisi kanan dan sisi kiri kepala ikan. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan dengan kapiler darah. Ikan bertulang sejati, misalnya ikan mas, memiliki tutup insang (operculum). Insang ikan mas terdiri dari lengkung insang yang tersusun dari tulang rawan berwarna putih, rigi-rigi insang yang berfungsi untuk menyaring air pernapasan yang melalui insang, dan filamen atau lembaran insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2 dan O2 berlangsung.


Gambar 2. Gelembung Renang
Source: http://zonaikan.wordpress.com/2012/07/05/gelembung-renang-pada-ikan-swim-bladder/
Gelembung renang terdiri dari dua kantung gas yang terletak pada bagian dorsal, meskipun pada beberapa ikan primitif hanya memiliki satu gelembung renang. Memiliki dinding yang fleksibel yang berkontraksi dan berkembang berdasarkan tekanan ambien. Dinding gelembung renang memiliki sedikit pembuluh darah dan dilapisi dengan kristal guanine yang membuatnya kedap udara. Gelembung renang merupakan organ internal yang dipenuhi oleh gas yang berfungsi memberi kemampuan ikan untuk mengendalikan daya apung sehingga mampu menghemat energy untuk berenang.
SISTEM PERNAPASAN KATAK

Gambar 3. Rongga Mulut
Source: http://www.anakunhas.com/2011/07/sistem-pencernaan-pada-amfibi.html
Pada mulut, terdapat gigi dan lidah. Gigi terdapat pada rahang atas, serta pada langit-langit bagian depan. Pada rahang bawah tidak terdapat gigi. Lidah katak berpangkal pada rahang bawah bagian depan. Ujungnya bercabang dua. Fungsi lidah adalah untuk menangkap mangsa yang berupa serangga.
Gambar 4. Kulit Katak
Source: http://www.anakunhas.com/2011/07/sistem-pernapasan-pada-amfibi.html

Kulit katak berperan penting dalam repirasi. Hal ini terjadi karena kulit katak mengandung banyak pembuluh darah, dan kulit tersebut tipis serta permiabel terhadap air dan gas. Akan tetapi, kulit akan berfungsi dalam pernapasan jika dalam keadaan basah. Sebab oksigen dari udara baru dapat berdifusi dalam bentuk larutan. Oleh karena itu kulit katak dilapisi lender untuk menghindari kekeringan.
Gambar 5. Paru-paru
Source:
 http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-katak-amphibia.html

Sebagai hewan daratan, katak menggunakan paru-paru untuk bernapas. Paru-parunya terdiri dari dua buah kantung berdinding tipis.
SISTEM PERNAPASAN TIKUS
Gambar 6. Hidung
Source: http://www.abc.net.au/science/articles/2003/02/14/784499.htm


Secara anatomi, hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang mengandung nostril, yang menyaring udara untuk pernapasan. Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan dalam resonansi suara.
Gambar 7. Paru-paru
Source: http://www.imammurtaqi.com/2012/04/sistem-ekskresi-pada-manusia.html

Pada mamalia seperti tikus, paru-parunya sama seperti pada manusia yang terdiri dari beberapa gelambir. Bronkus memasuki paru-paru kemudian bercabang-cabang sampai akhirnya ke bagian menggelembung berdinding tipis, disebut alveoli, yang selalu basah dan banyak mengandung kapiler darah.
SISTEM PERNAPASAN BURUNG
Gambar 8. Lubang Hidung
Source: http://biologilma.blogspot.com/2011/02/sistem-pernapasan-burung.html

Pada waktu inspirasi, udara mengalir melalui lubang hidung, faring, trakea, bronkus dan mesobronki.
Gambar 9. Paru-paru
Source:
 http://artikel-kependidikan.blogspot.com/2011/04/sistem-pernapasan-pada-hewan.html

Keistimewaan kelompok unggas adalah kebiasaan terbangnya. Hal ini menyebabkan struktur paru-paru paling berbeda dengan paru-paru vertebrata lain. Kegiatan terbang dan mempertahankan suhu tubuh menyebabkan burung membutuhkan oksigen lebih banyak. Oleh karena itu, paru-paru burung berkembang membentuk kantung-kantung hawa di sekitar organ-organ visera untuk membantu paru-paru memperbanyak perolehan oksigen.

E.   Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah bahwa manusia dan hewan selama hidupnya menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida yang disebut dengan proses respirasi melalui organ-organ pernapasan. Secara umum, organ pernapasan dapat berupa kulit, insang atau paru-paru dan beberapa organ lain seperti trakea yang terdapat pada serangga. Oksigen sangat dibutuhkan untuk proses metabolisme di dalam tubuh, sedangkan gas karbondioksida harus segera dikeluarkan karena dapat bersifat toksik terhadap tubuh bila kadarnya terlalu banyak. Vertebrata merupakan kelompok hewan yang secara anatomis memiliki struktur tubuh paling kompleks, sehingga memiliki alat respirasi lebih lengkap. Dimulai dari yang sederhana pada ikan, sampai ke alat yang paling lengkap pada unggas dan mamalia.

F. Daftar Pustaka
Latifah, Eva Hanum dkk. 2005. Biologi 2. Bandung: ROSDA
Suripto. 1994. Struktur Hewan. Bandung: Biologi ITB
Team Pengajar. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Struktur Hewan. Bandung: Program Studi Pendidikan Biologi UIN SGD
Tim Kashiko. 2004. Kamus Lengkap Biologi. Surabaya: Kashiko Publisher
                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar