Selasa, 15 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN - AKAR

Judul Praktikum            :    Akar
Tujuan Praktikum         :    Mengenal berbagai macam akar tumbuhan
Tanggal Praktikum        :    06 Nopember 2012

A.      Teori Dasar
A. Fungsi
Akar tumbuhan memiliki fungsi sebagai penegak tubuh tumbuhan dan sebagai tempat penyerapan (absorbsi) air dan garam-garam mineral yang terlarut di dalamnya. Selain itu, akar juga dapat berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dan sebagai alat transportasi. Air dan garam-garam mineral yang diabsorbsi dari tanah diangkut ke batang, daun dan organ-organ lainnya melalui akar. Zat-zat makanan  yang dihasilkan di daun sebagian diangkut melalui akar ke jaringan-jaringan  pertumbuhan yang terdapat pada akar primer, akar sekunder maupun cabang-cabang akar lainnya.
B. Perkembangan
Akar pertama kali berkembang dari radikula yang terdapat pada embrio di dalam biji. Ketika biji mulai berkecambah, radikula yang merupakan struktur pertama tumbuh menembus kulit biji. Pertumbuhan radikula ini membentuk akar pertama suatu tumbuhan yang disebut sebagai akar primer. Dari akar primer dibentuk cabang-cabang akar yang disebut sebagai akar sekunder. Selanjutnya akar sekunder membentuk akar tertier dan seterusnya. Akar primer, sekunder maupun akar tertier tumbuh memanjang sebagai akibat adanya pembelahan dan pembesaran/perpanjangan sel-sel di daerah apeks akar yang disebut meristem apeks akar. Meristem apeks akar ini dilindungi oleh lapisan sel-sel yang telah dewasa yang disebut tudung akar (root cap). Selama pertumbuhan akar, tudung akar akan dapat mengalami kerusakan, sehingga akar tidak lagi memiliki tudung akar. Pada daerah ujung akar, yaitu di belakang daerah perpanjangan akar terdapat rambut-rambut akar yang berfungsi dalam penyerapan air dan garam mineral terlarut. Rambut-rambut akar ini terbentuk sebagai hasil dari pelebaran dinding sel epidermis dengan tujuan untuk memperluas permukaan penyerapan. Daerah apeks akar sangat berbeda dengan apeks pucuk. Pada apeks akar tidak ditemukan adanya primodial daun dan tunas aksilar, sedangkan pada apeks pucuk keduanya dapat ditemukan. Selain itu, sebagai pelindung meristem apeks, apeks pucuk memiliki daun-daun muda yang masih dalam tahap berkembang yang membentuk lapisan-lapisan sehingga menutupi daerah meristem.
Pada batang dibentuk sebagai hasil pertumbuhan tunas aksilar, tetapi pada akar, cabang dibentuk pada jarak tertentu dari apeks akar. Pembentukan cabang akar ini bersifat endogen. Pemula-pemula cabang akar terdapat di dalam akar, yaitu dari sel-sel perisikel yang terdapat dibawah korteks dan endodermis. Pembentukan cabang pada akar sangat berbeda dengan pembentukan cabang pada batang, dimana pemula cabang pada batang dibentuk secara eksogen, yaitu dari sel-sel yang berada pada permukaan meristem apeks pucuk. Meskipun akar memiliki banyak cabang, akar tidak memiliki buku (nodus) dan ruas (internodus) sebagaimana yang ditemukan pada batang. Selain cabang-cabang akar, pada akar beberapa tumbuhan dapat ditemukan struktur lain. Struktur ini terbentuk sebagai hasil asosiasi akar dengan beberapa mikroorganisme. Struktur tersebut antara lain nodule (bintil akar) dan mycorrhiza. Bintil akar terbetuk sebagai hasil asosiasi (simbiosis) akar dengan bakteri, sedangkan mycorrhizha terbentuk sebagai hasil asosiasi (simbiosis) akar dengan jamur. Disamping itu, pada akar beberapa tumbuhan lainnya dapat ditemukan adanya tunas pucuk (primordial tunas pucuk).
Tunas pucuk ini merupakan tunas adventitis yang dapat tumbuh membentuk individu baru.  Akar, selain berkembang dari radikula, juga dapat dibentuk secara endogen dari jaringan-jaringan yang terdapat di dalam batang atau daun. Akar yang demikian ini disebut sebagai akar adventitis. Dengan kata lain, akar adventitis adalah akar yang dibentuk dari bagian tanaman selain akar kecambah (radikula) dan cabangnya. Akar adventitis umum ditemukan pada sebagian besar tumbuhan monokotil. Akar adventitis juga terbentuk bila tumbuhan dipropagasikan secara vegetatif, misal pada cangkok dan stek batang, daun maupun akar. Pada beberapa tumbuhan, seperti pada famili Bromeliaceae, akar adventitis yang dibentuk secara alami pada batang tidak segera muncul ke permukaan batang melainkan tumbuh sejajar (paralel) permukaan batang hingga mencapai jarak tertentu baru kemudian muncul ke permukaan batang. Pertumbuhan akar di dalam batang ini terjadi di daerah korteks. Akar adventitif seperti disebut sebagai akar antar-batang (intercaulin-root).
Primordial (bakal) akar adventitis juga dapat dibentuk ketika tumbuhan masih dalam fase embrio. Primordial ini akan tumbuh lebih lanjut setelah terjadi perkecambahan. Akar seperti ini disebut akar seminalis (seminal root), seperti yang ditemukan pada kecambah jagung. Seluruh akar pada suatu tumbuhan, baik yang berkembang dari radikula maupun permulaan akar yang dibentuk di dalam batang membentuk sistem perakaran (sistem akar). Ada dua bentuk sistem akar yang ditemukan pada tumbuhan, yaitu sistem akar serabut (fibrous root system) dan sistem akar tunggang (tap root system) (lihat pembahasan tentang organ vegetatif pada kecambah). Sistem akar serabut terbentuk karena akar primer selanjutnya digantikan oleh akar adventitis yang dibentuk pada pangkal batang (pangkal hipokotil). Sistem akar serabut merupakan karakteristik khas bagi tumbuhan monokotil. Sistem akar ini teradaptasi dengan baik untuk tumbuh pada tanah dengan kandungan air permukaan yang banyak, sehingga akar tidak perlu menembus jauh ke dalam tanah untuk mengambil air. Sistem akar tunggang terbentuk karena akar primer yang tumbuh dari radikula terus tumbuh dan membentuk percabangan selama tumbuhan itu tumbuh. Pertumbuhan akar primer ini berlangsung baik ke arah panjang maupun ke arah lebar. Pertumbuhan ke arah lebar terjadi karena aktivitas kambium pembuluh. Pertumbuhan ini menyebabkan diameter akar bertambah besar.
C. Sistem perakaran dan Jenis
Pada beberapa literatur, sistem akar pada tumbuhan dikelompokkan berdasarkan jenis akar yang membentuknya, yaitu akar primer dan cabang-cabangnya, atau akar adventitis. Pengelompokkan yang demikian menghasilkan dua jenis sistem perakaran, yaitu sistem akar primer (primary root system) dan sistem akar adventitis (adventitious root system). Sistem akar serabut yang umum ditemukan pada monokotil dapat dikelompokkan ke dalam sistem akar adventitis karena setelah akar primer mengalami penghentian tumbuh, akar-akar yang dibentuk berikutnya hanyalah akar adventitis. Sistem akar tunggang dapat dikelompokkan ke dalam sistem akar primer karena sistem akar tunggang dibentuk oleh akar primer yang terus tumbuh dan cabang-cabangnya.
Pola percabangan pada akar tidak seperti pada batang. Percabangan pada akar sangat beragam dan dapat mengalami perubahan selama akar tersebut berkembang. Selain itu, akar dari suatu tumbuhan secara alami dapat mengalami anastomosis (membentuk grafting) satu sama lain sehingga membentuk satu jalinan akar. Pembentukan grafting pada akar ini merupakan faktor yang mempersulit dalam menentukan pola percabangan akar.
Pada beberapa tumbuhan, akar memperlihatkan morfologi yang bermacam-macam. Perbedaan morfologi ini pada dasarnya berkaitan dengan fungsi tambahan dari akar tersebut menjadi lebih dominan dari fungsi semestinya. Akibatnya, akar menjadi terspesialisasi untuk fungsi khusus. Berdasarkan fungsi tersebut akar dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain yaitu:


1. Akar Fotosintesis
Akar fotosintesis ini disebabkan bagian korteks akar banyak mengandung klorofil. Bahkan pada beberapa tumbuhan, akar fotosintesis ini merupakan satu-satunya alat fotosintesis karena tumbuhan tidak memiliki daun. Sebagai contoh pada anggrek (epifit yang tidak memiliki daun) dan Podostemon (tanaman dengan akar yang berbentuk thalus).
2. Akar Tunjang atau Akar Penyokong (Prop Root)
Akar ini biasanya merupakan akar adventitis yang tumbuh dari batang sedikit di atas tanah dan mengarah ke bawah sampai masuk tanah. Misalnya pada Pandanus. Akar tunjang ini pada beberapa tanaman berfungsi sebagai akar napas.
3. Akar Panjat
Akar ini berfungsi sebagai alat panjat sebagai pengganti sulur. Misalnya pada anggrek Vanilla dan sirih (Piper betle).
4. Akar Papan / Akar Banir /Akar Penyangga (Buttress Root)
Akar ini sangat besar, terdapat di tanah secara dangkal, dan mengalami pertumbuhan radial yang tidak teratur sehingga membentuk papan pipih yang bersambungan dengan batang. Akar seperti ini berguna untuk stabilisasi mekanik. Akar papan sering ditemukan pada pohon-pohon yang tumbuh pada tanah dengan air permukaan yang dangkal. Misalnya pada Canarium. Pada Delonix regia akar papan akan bila tumbuh pada tanah gembur dengan air permukaan dangkal, sedangkan bila tumbuh pada tanah yang lebih keras akar-akarnya akan memperlihatkan struktur anastomosis.
5. Akar Napas
Terdapat dua bentuk akar napas, yaitu akar pasak dan akar lutut. Akar pasak ditemukan pada tumbuhan yang tumbuh pada daerah payau atau pada tanah tergenang. Akar ini terbentuk sebagai akibat pada tempat tertentu dari suatu akar tumbuh cabang akar secara horizontal dan bersifat geotropi negatif, sehingga muncul sebagai pasak-pasak di atas permukaan air. Sebagai contoh pada Avicenia dan Sonneratia. Akar lutut juga ditemukan pada tumbuhan-tumbuhan yang hidup di daerah payau. Akar ini terbentuk sebagai akibat pertumbuhan akar membentuk suatu seri lengkungan serupa lutut secara berurutan.
6. Kontraktil
Akar kontraktil sering ditemukan pada tanaman-tanaman yang memiliki bulbus atau kormus, seperti pada Hymenocallis dan Gladiol. Akar kontraktil ini berfungsi untuk mempertahankan kedalaman tumbuhan tertanam dalam tanah. Akar kontraktil terbentuk sebagai akibat kerusakan total atau pengerutan/pemendekan dan pelebaran sel-sel pembentuk akar, khususnya sel-sel korteks setelah makanan cadangan di dalamnya habis. Kontraksi akar ini dapat menyebabkan pemendekan akar hingga 30-40%.
7. Akar Hisap (Haustoria)
Haustoria berkembang dari batang tumbuhan parasit memanjat atau tumbuhan hemiparasitik yang tidak pernah kontak dengan tanah sejak perkecambahan. Suatu haustoria dapat terdiri dari suatu struktur tunggal atau terdiri dari sejumlah struktur khusus yang tertanam dalam tumbuhan inang. Pada beberapa tumbuhan parasit//hemiparasitik dapat ditemukan adanya akar yang tumbuh di sepanjang tepi batang tumbuhan inang. Akar ini disebut sebagai akar epicaulis (epicautical root). Pada interval tertentu dari akar epicaulis ini terdapat cakram pelekatan (attachement disc) atau haptera dengan haustoria yang menembus batang tumbuhan inang. Beberapa tumbuhan yang memiliki haustoria antara lain benalu dan Cuscuta.
8. Akar Penyimpan Cadangan Makanan (Umbi Akar)
Umbi akar terbentuk sebagai akibat melebarnya akar ke arah lateral. Pelebaran ini terjadi karena sel-sel akar melakukan pembelahan. Sel anak yang dihasilkannya membesar karena diisi oleh cadangan makanan. Sering kali pelebaran ke arah lateral ini hanya pada bagian tertentu dari akar dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Beberapa tumbuhan yang memiliki umbi akar adalah Manihot esculenta dan Dahlia.

B.       Alat Dan Bahan
No.
Alat
Bahan
1.
Buku Gambar
Sampel berbagai macam akar dari berbagai tanaman (Bengkoang, Wortel, padi, singkong, sirih, anggrek, beringin, tali putri, flamboyan, pandan, benalu)
2.
Pensil
3
Pensil Gambar
4
Kamera







C.      Langkah Kerja
Ambil sampel tanaman
Tentukan jenis akarnya

Gambarkan hasil pengamatan pada buku gambar A4. Beri warna disesuaikan dengan fakta.

Teliti sampel tanaman
 











Tulis klasifikasi ilmiah, nama Indonesia dan nama daerah pada setiap gambar.

 




D.    Hasil Pengamatan
No.
Gambar Hasil Pengamatan
Gambar Literatur
Keterangan

01







Gambar 1. Pachryhizus erosus L.


Source: http://saungsumberjambe.blogspot.com/2011/06/bengkuang-sebagai-pestisida-nabati.html

Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              : Fabaceae
Genus              : Pachryhizus
Spesies            : Pachryhizus erosus L.

02

 








Gambar 2. Daucus carota L.
Source: http://chillinaris.blogspot.com/2011_04_01_archive.html
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Apiales
Famili              : Apiaceae
Genus              : Daucus
Spesies            : Daucus carota L.

03

 







Gambar 3. Oryza sativa L.
Source:
http://indonetwork.co.id/cv_agriflora_lestari/prod/change?view=list
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Liopsida
Sub Kelas        : Commelinidae
Ordo                : Poales
Famili              : Poaceae
Genus              : Oryza
Spesies            : Oryza sativa L.

04

 







Gambar 4. Manihot esculenta


Source:
http://khasiatbuah.com/singkong.htm

Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Manihot
Spesies            : Manihot esculenta

05

 







Gambar 5. Piper betle L.


Source: http://forest-is-your-life.blogspot.com/2011/02/akar-radix.html

Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Magnolidae
Ordo                : Piperales
Famili              : Piperaceae
Genus              : Piper
Spesies            : Piper betle L.

06








Gambar 6. Sphathoglottis savrea L.
Source: http://travel.detik.com/

Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Lilidae
Ordo                : Orchidales
Famili              : Orchideae
Genus              : Sphathoglottis
Spesies            : Sphathoglottis savrea L.

07

 







Gambar 7. Ficus benjamina L.

Source: http://sisi-lain-aguzu.blogspot.com/2010/11/pohon-beringin.html

Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dillenideae
Ordo                : Urticales
Famili              : Moraceae
Genus              : Ficus
Spesies            : Ficus benjamina L.

08

 






Gambar 8. Cassytha filiformis


Source: http://najamuddinbiounpar.blogspot.com/2010/11/morfologi-akar-radix.html

Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Laurales
Famili              : Lauraceae
Genus              : Cassytha
Spesies            : Cassytha filiformis

09












Gambar 9. Pandanus amaryllifolius


Source: http://najamuddinbiounpar.blogspot.com/2010/11/morfologi-akar-radix.html


Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Arecidae
Ordo                : Pandanales
Famili              : Pandaceae
Genus              : Pandanus
Spesies            : Pandanus amaryllifolius
10









Gambar 10. Loranthus sp.

Source: http://nimadesriandani.wordpress.com/
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Santales
Famili              : Loranthaceae
Genus              : Loranthus
Spesies            : Loranthus sp.
11







Gambar 11. Delonix regia
Source: http://e-learning.um.ac.id/login/index.php
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              : Fabaceae
Genus              : Delonix
Spesies            :Delonix regia

E.       Pembahasan
1.      Pachryhizus erosus L. (bengkuang) termasuk kepada salah satu tumbuhan yang akarnya berupa akar gasing, yaitu akar yang pangkal akarnya besar membulat. Cabang akarnya berupa serabut akar yang hanya terdapat pada ujung akar yang sempit meruncing.
2.      Daucus carota L. (wortel) adalah salah satu tumbuhan yang memiliki akar berupa akar tombak, yaitu akar yang pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut akar sebagai percabangan, dan biasanya berfungsi sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.
3.      Oryza sativa L. (padi) dan Manihot esculenta (singkong) merupakan salah satu tanaman yang akarnya berupa akar serabut, yaitu  akar yang terdapat pada pangkal tumbuhan yang besar dan panjangnya hampir sama.  Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak banyaknya. Cabang akar yang tumbuh tidak menjadi besar tetapi tumbuh akar lagi. Lalu akar primer selanjutnya mengecil, sehingga bentuknya mirip dengan serabut.
4.      Piper betle L. (sirih) termasuk pada salah satu tanaman yang memiliki akar berupa akar pelekat (radix adligans), yaitu akar yang keluar dari buku-buku tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja.
5.      Sphathoglottis savrea L. (anggrek) adalah salah satu tumbuhan yang akarnya berupa akar panjat, yaitu akar yang berfungsi sebagai alat panjat pengganti sulur.
6.      Ficus benjamina L. (beringin) termasuk pada salah satu tanaman yang memiki akar berupa akar udara atau akar gantung (radix aereus), yaitu akar yang keluar dari bagian-bagian tanaman yang terdapat di atas tanah, dan bergantung di udara. Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air yang disebut velamen (misalnya akar anggrek kalajengking (Arahnis flosaeris)). Akan tetapi jika akar ini telah mencapai dan masuk ke dalam tanah, bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa (menyerap air dari dalam tanah), bagian yang di atas tanah seringkali berubah menjadi batang.
7.      Cassytha filiformis (tali putri) merupakan salah satu tanaman yang memiliki akar berupa akar pembelit, yaitu akar yang fungsinya juga untuk memanjat, tetapi dengan membelit atau memeluk penunjangnya.
8.      Pandanus amaryllifolius (pandan) termasuk pada salah satu tanaman yang memiliki akar berupa akar tunjang, yaitu akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seolah-olah menunjang batang ini jangan sampai rebah. Sama seperti akar nafas, bagian akar yang terdapat di atas permukaan tanah pada akar ini banyak di temukan lubang atau celah untuk kepentingan pernafasan.
9.      Loranthus sp. (benalu) adalah salah satu tanaman yang memiliki akar berupa akar hisap, yaitu akar yang terdapat pada tanaman yang hidup sebagai parasit, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan dari pohon inangnya.
10.  Delonix regia (flamboyant) merupakan salah satu tanaman yang akarnya berupa akar banir, yaitu akar yang berbentuk seperti papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar.

F.       Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dan dari pembahasan yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat beberapa jenis modifikasi akar, diantaranya yaitu akar gasing, akar tombak, akar serabut, akar pelekat, akar panjat, akar udara atau akar gantung, akar pembelit, akar tunjang, akar hisap dan akar banir.




G.      Daftar Pustaka
Hidajat, Estiti B. 1995. Morfologi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Campbell, dkk. 2003. Biologi. Jakarta Erlangga.
Loveless.A.R. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Team Pengajar. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Morfologi Tumbuhan. Bandung: UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar