Selasa, 15 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN - JARINGAN RAWAN DAN JARINGAN TULANG

Judul Praktikum            :   Jaringan Rawan dan Jaringan Tulang
Tujuan                            : - Mempelajari struktur jaringan rawan dari berbagai  
contoh preparat mikroskopis
-   Mempelajari struktur jaringan tulang dari preparat mikroskopis
Tanggal Praktikum        :   17 Oktober 2012

A.      Pendahuluan
1.    Jaringan Rawan
Jaringan tulang sejati (osteon) bersama-sama tulang rawan berperan sebagai alat gerak pasif. Jaringan rawan (kartilago) dan jaringan tulang (bone) berfungsi sebagai penyokong tubuh. Matriksnya mengandung serabut-serabut dan dan menyimpan garam-garam kalsium terlarut (Buku Petunjuk Praktikum Struktur Hewan, 2012).
Tulang rawan (kartilago) adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga dan vertebrae (ruas tulang-tulang belakang). (Campbell et al. 1999).
Tulang rawan adalah jaringan ikat khusus sel yang tediri atas sel-sel disebut kondrosit, tersebar berjauhan dalam matriks ekstrasel mirip jel padat. Jaringan ini tidak diterobos saraf atau pembuluh darah. Sel-selnya terisolasi dalam rongga kecil atau lakuna, mendapat makanan dari fase air dari matriks dari kapiler dalam jaringan sekitar tulang rawan. Sifat viskoelastis dari ekstrasel memberi tilang rawan kekuatan dan ekkenyalan yang luar biasa. Ia sanggup bertumbuh cepat dan tetap mempertahankan kekakuannya, suatu sifat yang sangat cocok bagi embrio yang sedang berkembang. Sebagian besar kerangka aksial dan apendikular pada awalna dibentuk dari tulang rawan dan kemudian diganti dengan tulang (Fawcett, 2001).
Selaput tulang rawan terdiri dari jaringan pengikat rapat yang kaya dengan serat kolagen. Sel-selnya mirip fibroblast, yang akan berdiferensiasi menjadi khondroblast (sel induk tulang rawan). Khondroblast tumbuh menjadi khondrosit yang berada dalam lakuna (celah), dalam kandung yang menebal yang disebut kapsul. Khondrosit berbentuk elips yang jika makin ke dalam makin membundar dan berkelompok (Wildan Yatim, 1996).
Berdasarkan perbedaan matriks rawan yang membangunnya, jaringan rawan dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a.    Rawan Hyalin
Merupakan rawan yang paling umum dalam tubuh, misalnya terdapat pada dinding saluran pernapasan, ujung-ujung ventral dari rusuk, dan persendian daripada tulang. Tulang ini mengandung banyak serat kolagen yang halus, berwarna biru bening seperti kaca. Sel-sel rawan disebut kondrosit, sel rawan yang masih muda dinamakan lakuna, dan dinding rongganya dinamakan kapsula. Rawan hyaline selalu dibungkus oleh perikondrium, kecuali rawan persendian (Suripto, 1994).
b.    Rawan Elastik
Adalah sejenis tulang rawan berwarna kuning karena banyak mengandung serat elastic. Pada tulang ini terdapat serat kolagen yang lebih kenyal daripada tulang rawan jenis lain. Tulang rawan elastik contohnya terdapat pada telinga luar (daun telinga), katup napas, saluran eustachius dan beberapa keping tulang rawan yang membentuk jakun dan cabang tenggorok (Kamus Lengkap Biologi, 2004).
Matriks rawan elastik mengandung serat elastin, dan sedikit sekali serabut kolagen. Seperti halnya rawan hyaline, rawan elastin juga mampunyai periondrium. Pada rawan elastin jarang terjadi proses kalsifikasi (pengendapan garam-garam kapur) seperti sering terjadi pada rawan hyalin (Suripto, 1994).
c.    Rawan Serabut (Fibrokartilago)
Tulang rawan serabut adalah tulang-tulang rawan yang serat jaringan interselulernya terutama terdiri dari kolagen yang letaknya sejajar dan sebagai perantaraan tulang rawan hyalin  dan jaringan ikat rapat (Kamus Lengkap Biologi, 2004).
Rawan serabut contohnya terdapat paad simfilis pubis, keping-keping diantara tulang vertebrata, daerah pertemuan antara urat dan tulang. Matriks rawam serabut sangat sedikit jumlahnya, sebaliknya serabut kolagen sangat banyak dan tersusun rapat. Rawan serabut tidak memiliki perikondrium dan jumlah sel rawannya sangat sedikit.



2.    Jaringan Tulang
Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Di dalam matriks, sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis haversi). Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah (Campbell et al. 1999).
Rangka tubuh manusia terbentuk lengkap setelah embrio berusia dua bulan di dalam kandungan walaupun masih berbentuk tulang rawan (kartilago). Karena proses pengapuran, lama kelamaan terbentuklah tulang keras (Biologi 2, 2005).
Secara umum, komponen jaringan tulang terbagi atas dua, yaitu:
a.    Komponen seluler, yang meliputi sel tulang (osteosit), sel tulang muda (osteoblast), osteoprogenitor dan osteoklast.
b.    Komponen nonseluler atau matriks tulang yang mengandung serabut-serabut kolagen atau osteokolagen, zat-zat organic misalnya glikosaminoglikan, dan zat-zat anorganik meliputi kalsium posfat, kalsium karbonat, natrium, magnesium, dan flourid. Lapisan luar yang membungkus tulang dinamakan periosteum, yaitu suatu lapisan yang terdiri atas serabut kolagen pada permukaan luar dan lapisan seluler pada permukaan dalamnya. Periosteum berfungsi untuk pelekatan tulang dengan jaringan lain, misalnya ligament dan tendon. Selain itu, periosteum merupakan tempat masuknya pembuluh darah dan saraf ke dalam jaringan tulang. Lapisan seluler pada periosteum berfungsi salam pertumbuhan dan perbaikan tulang. Lapisan paling dalam pada tulang dan berbatasan langsung dengan sumsum tulang dinamakan endosteum (Suripto, 1994).
Di dalam tulang-tulang tubuh kita terdapat bagian yang berperan dalam haemopoiesis atau proses pembentukan sel darah yang disebut sumsum tulang. Berdasarkan isinya, sumsum tulang dibedakan atas sumsum merah dan sumsum kuning. Sumsum merah terdapat pada tulang tengkorak (cranium), tulang dada (sternum), tulang rusuk (costae), dam epifisis humerus. Sumsum kuning terdapat pada diafisis tulang panjang banyak mengandung sel lemak sehingga warnanya kekuningan (Buku Petunjuk Praktikum Struktur Hewan, 2012).
Berdasarkan strukturnya, tulang dibedakan menjadi dua, yaitu tulang bunga karang atau spons dan tulang kompak. Tulang bunga karang terletak pada bagian dalam tulang, memiliki struktur yang dinamakan trabekula dan langsung berbatasan dengan sumsum tulang. Sedangkan tulang kompak terdapat pada bagian luar dari tulang bunga karang, tersusun atas berjuta-berjuta system havers (Buku Petunjuk Praktikum Struktur Hewan, 2012).

B.       Alat dan Bahan
No.
Alat
Bahan
1.
Mikroskop cahaya
Preparat mikroskopis jaringan hialin, elastic dan rawan serabut
2.
Atlas Histologi
Preparat mikroskopis jaringan tulang
3.
Buku Gambar

4.
Alat tulis


    
C.      Cara Kerja
Siapkan mikroskop cahaya dan setting mikroskop sebelum digunakan untuk mengamati preparat mikroskopis
Pasanglah preparat mikroskopis tersebut pada meja mikroskop
Carilah fokus cahaya yang tepat sehingga preparat tampak jelas untuk diamati bagian-bagiannya.
Gambarlah hasil pengamatan anda pada buku gambar, lengkap dengan keterangannya, serta pada pembesaran berapa gambar tersebut diamati.
 















D.      Hasil Pengamatan
Kode
Gambar Hasil Pengamatan
Pembesaran
Gambar Literatur

01






Gambar 1. Tulang Keras

Pembesaran 10x10







02






Gambar 2. Hyalin Cartilago

Pembesaran 10x10






Source:
instruction/medicine
/anatomy/histoweb/resp/resp04.htm

05














Gambar 4. Tulang Rawan

Pembesaran 10x10







Source:
ajarfikri.wordpress.com

06

 








Gambar 5. Compact Bone

Pembesaran 10x10









Source: rizchaa11a333.wordpress.com


08






Gambar 6. Mamalia Hard Bone
Pembesaran 10x10






Source:
pudak-scientific.com


E.       Pembahasan
1.    Kode 1 (Tulang Keras)
Pembentukan tulang keras (Osteon) berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem havers Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
2.    Kode  2 (Hyalin Cartilago)
Adalah tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin. Hyaline cartilago merupakan permukaan akhir dari suatu tulang yang membentuk sendi synovial, yang disebut sebagai articular cartilage.   Articular cartilage  sangat berperan untuk memfasilitasi gerakan pada sendi dan dapat menyesuaikan dengan tekanan yang terjadi pada persendian.Cartilage terdiri atas unsur air, jaringan kollagen, sel cartilage (Chondrocytes).Tidak terdapat suplai saraf dan pembuluh darah.Kebutuhan akan oksigen dan nutrisi didapatkannya dari jaringan disekitarnya
3.    Kode  5 (Tulang Rawan)
Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan sendiri memiliki sifat lentur karena tersusun atas zan interselular yang berbentuk jelly. Akan tetapi tulang rawan ini lebih kuat di bandingkan dengan jaringan ikat biasa.
4.    Kode  6 (Compact Bone)
Tulang kompak (compact bone) pada umummya memiliki sedikit ronggadan lebih banyak mengandung matriks, zat kapur (kalsium phosfat dan kalsium karbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Secara fisik lapisan ini memiliki tekstur yang halus dan tidak berongga sehingga tulang menjadi kuat. Tulang kompak kompak ini paling banyak terdapat pada orang dewasa karena pada anak-anak masih banyak mengandung serat. contohnya tulang kaki dan tulang tangandan tulang yang berbentuk pipa.
5.    Kode 8 (Mamalia Hard Bone)
Tulang adalah organ kaku yang merupakan bagian dari endoskeleton vertebrata. Mereka bergerak, dukungan, dan melindungi berbagai organ tubuh, memproduksi sel darah merah dan putih dan mineral toko. Jaringan tulang adalah jenis jaringan ikat padat. Bones datang dalam berbagai bentuk dan memiliki struktur internal dan eksternal yang kompleks, yang ringan namun kuat dan keras, dan melayani beberapa fungsi. Salah satu jenis jaringan yang membentuk tulang adalah jaringan osseous termineralisasi, juga disebut jaringan tulang, yang memberikan kekakuan dan sarang lebah-seperti struktur internal tiga-dimensi.





F.       Tugas dan Pertanyaan
1.      Gambarlah hasil pengamatan mikroskopis gambar jaringan rawan hyaline, rawan elastic dan rawan serabut!
2.      Gambarlah hasil pengamatan mikroskopis gambar jaringan tulang!
3.      Buatlah tabel yang menunjukan perbedaan antara rawan hialin, elastic dan rawan serabut pada berbagai aspek pembeda!
Jawab:
No.
Aspek Pembeda
Rawan Hialin
Rawan Elastik
Rawan Serabut
1.
Letak
Dinding saluran pernafasan, ujung-ujung ventral dari rusuk persendian  daripada tulang.
Daun telinga, dinding saluran telinga luar epiglottis, dan saluran eustachius.
Simfilis publis, keping-keping diantara tulang vertebrata, daerah pertemuan urat dan tulang.
2.
Matriks
Mengandung banyak serta kolagen yang halus.
Mengandung serat elastin dan sedikit sekali serabut kolagen.
Terdiri dari kolagen yang letaknya sejajar.
3.
Perikondrium
Ada
Ada
Tidak ada

4.      Apakah perbedaan utama antara jaringan rawan dengan jaringan tulang?
Jawab:
Tulang rawan merupakan hasil spesialisasi dari jaringan ikat berserat dengan matriks elastik. Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Sedangkan jaringan tulang merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral. Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras dari tulang rawan.







G.      Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jaringan tulang merupakan salah satu bagian jaringan pada hewan dan manusia yang paling penting karena memiliki fungsi memberi bentuk terhadap tubuh individu itu sendiri. Disisi lain juga mempunyai fungsi sebagai pelindung dan alat gerak pasif pada suatu individu. Tulang terbentuk dari zat kapur yang berbentuk kalsium fosfat dan kalsium karbonat yang mejadikan tulang itu keras. Sedangkan sel-sel yang membentuk tulang itu adalah osteostik, osteosit dan osteoblas. Lapisan-lapisan dari tulang itu sendiri yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spongiosa, dan sumsum tulang.
Berdasarkan sifat fisiknya tulang di bedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Pembentukan tulang keras (Osteon) berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang).

H.      Daftar Pustaka
Campbell et al. 1999
Fawcett, Don. W. 2001. Buku Ajar Histologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Latifah, Eva Hanum dkk. 2005. Biologi 2. Bandung: ROSDA
Suripto. 1994. Struktur Hewan. Bandung: Biologi ITB
Team Pengajar. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Struktur Hewan. Bandung: Program Studi Pendidikan Biologi UIN SGD
Tim Kashiko. 2004. Kamus Lengkap Biologi. Surabaya: Kashiko Publisher
Yatim, Wildan. 1996. Histology. Bandung: PT. Tarsito

Tidak ada komentar:

Posting Komentar