Selasa, 15 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN - SISTEM EKSKRESI

Judul Praktikum              : Sistem Ekskresi
Tujuan                               : Mengamati berbagai organ ekskresi pada hewan
Tanggal Praktikum          : 21 Nopember 2012

A. Pendahuluan
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh tubuh dan dapat dikeluarkan bersama urin, keringat atau pernapasan. Pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme dari dalam tubuh dapat melalui ginjal, kulit, paru-paru, dan saluran pencernaan. Dalam proses ekskresi ada beberapa bagian tubuh yang mempunyai fungsi penting antara lain kulit, paru-paru, ginjal dan hati.
1.    Kulit
Kulit adalah organ pelindung yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan lapisan sangat tipis dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
a. Kulit Ari (Epidermis)
Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan granula (stratum granulosum), dan stratum germinativum. Lapisan tanduk (stratum korneum) berada pada bagian yang paling luar. Lapisan tanduk merupakan jaringan mati dan terdiri atas berlapis-lapis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas dan digantikan oleh jaringan di bawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit.
Lapisan granula (stratum granulosum) terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi bagian lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Warna pigmen kulit bermacam-macam sehingga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang, atau kuning langsat. Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang tersebut dikenal sebagai orang albino.
Stratum germinativum tersusun atas dua lapisan sel. Lapisan atas (stratum spinosum) mengandung sel-sel baru. Sel-sel ini akan terdorong ke atas menjadi bagian lapisan granula di bawahnya terbentuk sel-sel baru yang dibuat oleh sel-sel yang terus-menerus membelah (stratum basal).
b. Kulit Jangat (Dermis)
Kulit jangat terletak di bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat (glandula sudorifera), kelenjar minyak (glandula sebassea), dan kantung rambut. Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf indera yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula krausse), peraba tekanan (korpuskula paccini), peraba panas (korpuskula ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula meissner), dan peraba nyeri.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang disebutsebum yang berguna untuk meminyaki rambut agar tidak kering. Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus tumbuh. Di dekat akar rambut terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut atau geli, otot rambut berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak.
Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang dari epidermis hingga masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjarnya menggulung, dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kepiler darah inilah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau dingin), aktivitas, makanan, atau minuman.
c. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan)
Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak (adiposa). Jaringan lemak berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
Disamping berfungsi sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit, mengatur suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.
2. Paru-paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura. Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung
Selain sebagai alat pernapasan paru-paru juga berungsi sebagai alat pengeluaran. Zat yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang dihasilkan dari proses pernapasan. Jadi, tugas paru-paru adalah meneluarkan karbon dioksida dan uap air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun.
3. Ginjal
Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya kurang lebih 170 gram, dan terletak di dalam rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah dan berwarna merah keunguan. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian kanan.
Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam mineral. Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks),sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis).
Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas badan malphighi dan saluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian pebuluh darah kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman.
Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus yang melengkung pada daerah medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus distal. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung henle yang melengkung ke bawah (descenden). Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih.
Kerja ginjal sebagai alat ekskresi adalah dengan menyaring darah sehingga zat-zat sisa yang terdapat di dalam darah dapat dikeluarkan dalam bentuk air seni (urin). Prnyaringan darah hingga terbentuk urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi), dan pengumpulan (augmentasi).
a. Penyaringan (Filtrasi)
Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan malpighi. Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar. Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulusatau urin primer. Dalam urin primer masih terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
b. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yang terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin sekunder. Urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin.
c. Augmentasi
Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin. Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).
Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih akan tertekan. Kemudian dinging otot kantong kemih meregang sehingga timbul rasa ingin buang ir kecil. Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra). Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan pengeluaran air melalui keringat pada kulit. Pada waktu dara dingin, badan kita tidak berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar teidiri atas (95%) air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat, dan amonia. yang merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam garam terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan warna kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin B, C, obat-obatan, dan hormon.
Urin tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi disebabkan oleh terhambatnya proses pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya produksi hormon insulin terhambat. Kelainan ini dikenal sebagai penyakit kencing manis (diabetes mellitus).
Dilihat dari segi banyaknya zat yang terkandung di urin, dapat disimpulkan bahwa ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah.
4. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Pada orang dewasa normal beratnya kurang lebih 2 kg dan berwarna merah.
Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin. Garam-garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses dan urin. Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam hati. Urea kemudian dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal. Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan bersama-sama dengan urin.
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga mempunyai fungsi lain yang sangat penting bagi tubuh, yaitu:
·       Sebagai tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen.
·       Sebagai tempat pembentukan dan pembongkaran protein. Hati membentuk protein akbumin, protrombin, fibrinogen, dan urea.
·       Sebagai tempat membongkar sel darah merah (eritrosit) yang telah tua atau rusak. Hemoglobin dalam eritrosit dibongkar menjadi zat besi, globin, dan hemin. Hemin diurai menjadi bilirubin dan biliverdin.
·       Pembentukan  dan pengeluaran cairan empedu.
·       Menetralkan obat dan racun.
·       Tempat untuk membuat vitamin A dari provitamin A

B. Alat dan bahan
Alat
Bahan
Papan Bedah
Alkohol 70% atau Eterkan Mas
Alat Bedah (pinset, tangkai dan pisau bedah, gunting bedah, paku bedah bertangkai, jarum bedah bertangkai)
Macam-macam hewan:
-      Ikan
-      Katak rana
-      Tikus putih
-      Burung.
Kapas

Tisssue

Tas Kresek

Jarum Pentul

Kaos Tangan Karet

Masker

Alat tulis

Tustel (handphone berkamera)







C. Langkah Kerja
Pertama-tama hewan dibius dengan alkohol 70% atau eter dengan kapas.
Setelah hewan pingsan, hewan tersebut ditelentangkan pada papan bedah, kemudian pada tangan dan kakinya diberi jarum pentul.
Hewan siap dibedah. Bila hewannya ikan, maka pembedahnnya dari penutup insang bagian bawah, kemudian dilanjutukan sampai sirip belakang.
Setelah dibedah, amati organ-organ pernapasannya, dan dikeluarkan dari tubuhnya, lalu dokumentasikan.

 















D. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
Gambar Literatur
Pembahasan
SISTEM EKSKRESI IKAN
Gambar 1. Sisik Ikan
Source: http://id.wikipedia.org/wiki/Sisik

Ikan merupakan vertebrata air yang mana integumenya terdiri dari kulit dan derivat kulit. Salah satu derivat kulit ikan adalah sisik yang memiliki berbagai macam fungsi seperti menutupi bagian tubuh ikan.
Gambar 2. Hati
Source: http://www.pskf.ca/sd/



Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh makhluk hidup yang berfungsi menyaring racun dan zat hasil metabolisme yang dihasilkan adalah empedu.
Gambar 3. Insang
Source: http://www.anakunhas.com/2011/07/sistem-pernapasan-pada-ikan.html

Insang terdapat pada sisi kanan dan sisi kiri kepala ikan. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan dengan kapiler darah. Ikan bertulang sejati, misalnya ikan mas, memiliki tutup insang (operculum). Insang ikan mas terdiri dari lengkung insang yang tersusun dari tulang rawan berwarna putih, rigi-rigi insang yang berfungsi untuk menyaring air pernapasan yang melalui insang, dan filamen atau lembaran insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2 dan O2 berlangsung.

Gambar 4. Ginjal
Source: http://carapedia.com/sistem_ekskresi_hewan_info1994.html


Ikan memiliki sepasang ginjal (opistonefros) yang memanjang dan bewarna kemerah-merahan. Untuk beberapa jenis ikan seperti ikan mas saluran ginjal menyatu dengan saluran kalenjar kelamin yang disebut urogenital. Saluran urogenital terdapat pada belakang anus namun pada beberapa jenis ikan memiliki kloaka


SISTEM EKSKRESI KATAK
Gambar 5. Kulit Katak
 
Source: http://www.anakunhas.com/2011/07/sistem-pernapasan-pada-amfibi.html

Kulit katak berperan penting dalam repirasi. Hal ini terjadi karena kulit katak mengandung banyak pembuluh darah, dan kulit tersebut tipis serta permiabel terhadap air dan gas. Akan tetapi, kulit akan berfungsi dalam pernapasan jika dalam keadaan basah. Sebab oksigen dari udara baru dapat berdifusi dalam bentuk larutan. Oleh karena itu kulit katak dilapisi lender untuk menghindari kekeringan.
Gambar 6. Hati
 
Source: http://daengmatterru.blogspot.com/2012/03/sistem-ekskresi-pada-hewan.html

Hati pada katak umumnya mempunyai fungsi yang sama, yaitu menyaring racun dan zat hasil sisa metabolism. Zat yang dihasilkannya berupa empedu.
Gambar 7. Paru-paru
Source:
http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-katak-amphibia.html

Sebagai hewan daratan, katak menggunakan paru-paru untuk bernapas. Paru-parunya terdiri dari dua buah kantung berdinding tipis.
Gambar 8. Ginjal
 
Source: http://varianputra.blogspot.com/2012/03/sistem-ekskresi-pada-hewan.html

Katak memiliki sepasang ginjal(opistonefros) yang bewarna kecoklat-coklatan. Lalu ginjal pada katak berfungsi untuk mensekresikan zat sisa seperti garam-garam dan cairan dalam darah. Saluran eksresi bermuara pada klokoa. Terdapat perbedaan antara katak jantan dan betina yaitu katak jantan memiliki saluran ginjal yang menyatu dengan kelamin sedangkan pada betina tidak.
SISTEM EKSKRESI TIKUS
Gambar 9. Kulit Tikus
 
Source: http://benihikanmanokwari.blogspot.com/2012/04/ternak-tikus-putih.html

Kulit merupakan organ terbesar yang berfungsi pelindung terluar bagi tubuh. Kulit dalam sistem eskresi mempunyai fungsi untuk mengeluarkan keringat. Kulit dibagi menjadi 2 lapis yaitu epidermis dan dermis.
Gambar 10. Hati

Source: http://2.bp.blogspot.com/-SriZOWmw6I8/Tj-VQNI/AAAAAAAAAwk/X-P6Xq5PtU/s1600/gambar+8.10.jpg

Hati pada sistem ekskresi berfungsi untuk mengekskresikan empedu secara terus-menerus. Empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolestrol, fosfolipid(lesitin), zat warna/pigmen, empedu(bilirubin dan biliverdin) dan beberapa ion.
Gambar 11. Paru-paru

Source: http://www.imammurtaqi.com/2012/04/sistem-ekskresi-pada-manusia.html


Pada mamalia seperti tikus, paru-parunya sama seperti pada manusia yang terdiri dari beberapa gelambir. Bronkus memasuki paru-paru kemudian bercabang-cabang sampai akhirnya ke bagian menggelembung berdinding tipis, disebut alveoli, yang selalu basah dan banyak mengandung kapiler darah.

Gambar 12. Ginjal

Source: http://senipengobatan.wordpress.com/2010/02/

Sebagai hewan mamalia, system ekskresi pada tikus tentunya akan lebih kompleks dari hewan vertebrata setingkat pisces dan amfibi. Ginjal pada tikus berfungsi sebagai alat ekskresi yang paling penting dengan zat pengeluarannya yaitu berupa urine.
SISTEM EKSKRESI BURUNG
Gambar 13. Kulit Burung
Source:
http://hewan-piaraan-aksesoris.tokobagus.com/burung-parkit-dan-kakatua/burung-flamboyan-12605968.html
Burung tidak memiliki kalenjar keringat, tetapi mempunyai kalenjar minyak untuk mensekresikan minyak yang berguna untuk meminyaki bulu-bulunya.
Gambar 14. Hati
 Source: http://jejaksiganteng.blogspot.com/2012/04/sistem-ekskresi-pada-burung.html

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh makhluk hidup yang berfungsi menyaring racun dan zat hasil metabolisme yang dihasilkan adalah empedu.
Gambar 15. Paru-paru
Source: http://biologilma.blogspot.com/2011/02/sistem-pernapasan-burung.html
Keistimewaan kelompok unggas adalah kebiasaan terbangnya. Hal ini menyebabkan struktur paru-paru paling berbeda dengan paru-paru vertebrata lain. Kegiatan terbang dan mempertahankan suhu tubuh menyebabkan burung membutuhkan oksigen lebih banyak. Oleh karena itu, paru-paru burung berkembang membentuk kantung-kantung hawa di sekitar organ-organ visera untuk membantu paru-paru memperbanyak perolehan oksigen.
Gambar 16. Ginjal
Source: http://zamedaku.blogspot.com/2011/03/sistem-ekskresi-pada-manusia-dan-hewan.html
Memiliki sepasang ginjal(metanefros) bewarna coklat. Saluran ginjal menyatu dengan saluran kelamin dan bermuara pada kloaka. Burung mensekriskan berupa garam dan asam urat. Jika kelebihan larutan garam, maka dialirkan ke rongga hidung dan keluar melalui hidung.

E. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa proses metabolisme tubuh meliputi proses menghasilakan energi dan zat yang berguna bagi tubuh. Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat membahayakan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh disebut ekskresi. Dalam proses ekskresi ada beberapa bagian tubuh yang mempunyai fungsi penting antara lain kulit, paru-paru, hati dan ginjal. Perbedaan mencolok dari semua hewan yang dibedah pada praktikum ini adalah pada kulit dan struktur kulit hewan-hewan tersebut. Seperti misalnya pada hewan amfibi semisal katak, yaitu memiliki kulit berlendir, sedangkan ikan memiliki kulit bersisik. Kulit burung ditutupi oleh bulu-bulu, sedangkan kulit tikus ditutupi oleh rambut-rambut halus.

F. Daftar Pustaka
Dewi Ganawati. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam: Terpadu dan Kontekstual. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasiona
Latifah, Eva Hanum dkk. 2005. Biologi 2. Bandung: ROSDA
Sukis Wariyono. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3: Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Team Pengajar. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Struktur Hewan. Bandung: Program Studi Pendidikan Biologi UIN SGD



Tidak ada komentar:

Posting Komentar