Judul Praktikum : Sistem Ekskresi
Tujuan : Mengamati
berbagai organ ekskresi pada hewan
Tanggal
Praktikum :
21 Nopember 2012
A. Pendahuluan
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme
yang sudah tidak digunakan oleh tubuh dan dapat dikeluarkan bersama urin,
keringat atau pernapasan. Pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme dari dalam
tubuh dapat melalui ginjal, kulit, paru-paru, dan saluran pencernaan. Dalam proses
ekskresi ada beberapa bagian tubuh yang mempunyai fungsi penting antara lain
kulit, paru-paru, ginjal dan hati.
1.
Kulit
Kulit adalah
organ pelindung yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan lapisan
sangat tipis dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga
lapisan, yaitu:
a. Kulit Ari
(Epidermis)
Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu
lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan granula (stratum granulosum),
dan stratum germinativum. Lapisan tanduk (stratum korneum)
berada pada bagian yang paling luar. Lapisan tanduk merupakan jaringan mati dan
terdiri atas berlapis-lapis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas dan
digantikan oleh jaringan di bawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi
sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit.
Lapisan granula (stratum granulosum)
terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel bergranula yang
lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi bagian lapisan
tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan warna pada
kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Warna pigmen kulit
bermacam-macam sehingga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang, atau kuning
langsat. Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang tersebut dikenal
sebagai orang albino.
Stratum germinativum tersusun atas
dua lapisan sel. Lapisan atas (stratum spinosum) mengandung sel-sel
baru. Sel-sel ini akan terdorong ke atas menjadi bagian lapisan granula di
bawahnya terbentuk sel-sel baru yang dibuat oleh sel-sel yang terus-menerus
membelah (stratum basal).
b. Kulit Jangat
(Dermis)
Kulit jangat terletak di bawah lapisan kulit
ari. Di dalam kulit jangat terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat (glandula
sudorifera), kelenjar minyak (glandula sebassea), dan kantung
rambut. Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf indera yang terdiri atas
ujung saraf peraba dingin (korpuskula krausse), peraba tekanan (korpuskula
paccini), peraba panas (korpuskula ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula
meissner), dan peraba nyeri.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang
disebutsebum yang berguna untuk meminyaki rambut agar tidak kering.
Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut
sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus tumbuh. Di dekat akar rambut
terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut atau geli, otot rambut
berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak.
Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin,
memanjang dari epidermis hingga masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjarnya
menggulung, dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari
kepiler darah inilah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri
atas air, larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai
keringat melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan melalui
pori-pori kulit. Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau
dingin), aktivitas, makanan, atau minuman.
c. Jaringan
Bawah Kulit (Subkutan)
Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan
lemak (adiposa). Jaringan lemak berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai
cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
Disamping berfungsi sebagai alat ekskresi,
kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit,
mengatur suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.
2. Paru-paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia
sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru
terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan
paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan
gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa
paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi
untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran
antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel
darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan
dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung
Selain sebagai
alat pernapasan paru-paru juga berungsi sebagai alat pengeluaran. Zat yang
dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang
dihasilkan dari proses pernapasan. Jadi, tugas paru-paru adalah meneluarkan
karbon dioksida dan uap air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak
dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun.
3. Ginjal
Ginjal
berbentuk seperti biji kacang merah. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya kurang
lebih 170 gram, dan terletak di dalam rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah dan
berwarna merah keunguan. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada
ginjal bagian kanan.
Ginjal
merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin
mengandung air, urea, dan garam mineral. Ginjal tersusun atas kulit
ginjal (korteks),sumsum ginjal (medula), dan rongga
ginjal (pelvis).
Pada kulit
ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring
darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun
atas badan malphighi dan saluran panjang (tubulus) yang
berkelok-kelok. Badan malpighi tersusun atas glomerulus dan kapsul
Bowman. Glomerulus merupakan untaian pebuluh darah kapiler tempat darah
disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman.
Tubulus ginjal
terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus
kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle
adalah bagian tubulus yang melengkung pada daerah medula dan berhubungan dengan
tubulus proksimal dan tubulus distal. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu
lengkung henle yang melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung
henle yang melengkung ke bawah (descenden). Tubulus-tubulus
ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui saluran
ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih.
Kerja ginjal sebagai
alat ekskresi adalah dengan menyaring darah sehingga zat-zat sisa yang terdapat
di dalam darah dapat dikeluarkan dalam bentuk air seni (urin). Prnyaringan
darah hingga terbentuk urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan
kembali (reabsorpsi), dan pengumpulan (augmentasi).
a. Penyaringan
(Filtrasi)
Darah yang banyak mengandung zat sisa
metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri
renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan
malpighi. Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air
dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul
besar. Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat
glomerulusatau urin primer. Dalam urin primer masih
terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
b. Penyerapan
Kembali (Reabsorpsi)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus
proksimal. Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap
kembali. Zat-zat yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh
darah yang terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat
tubulus atau urin sekunder. Urin sekunder mengandung air,
garam, urea, dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin.
c. Augmentasi
Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa
seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan
ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin
sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin.
Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari
rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).
Jika kandung
kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih akan tertekan. Kemudian dinging
otot kantong kemih meregang sehingga timbul rasa ingin buang ir kecil.
Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra). Pengeluaran air
melalui urin ada hubungannya dengan pengeluaran air melalui keringat pada
kulit. Pada waktu dara dingin, badan kita tidak berkeringat. Pengeluaran air
dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui urin sehingga kita sering buang air
kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan
keringat dan jarang buang air kecil.
Urin yang
dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar teidiri atas (95%) air dan zat yang
terlarut, yaitu urea, asam urat, dan amonia. yang merupakan sisa-sisa
perombakan protein: bermacam-macam garam terutama garam dapur (NaCl), zat warna
empedu yang menyebabkan warna kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di
dalam darah seperti vitamin B, C, obat-obatan, dan hormon.
Urin tidak
mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti terjadi
gangguan atau kerusakan ginjal pada glomerulus. Jika urin mengandung gula,
berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini
dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula
disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak
dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula
darah yang tinggi disebabkan oleh terhambatnya proses pengubahan gula menjadi
glikogen, akibatnya produksi hormon insulin terhambat. Kelainan ini dikenal
sebagai penyakit kencing manis (diabetes mellitus).
Dilihat dari
segi banyaknya zat yang terkandung di urin, dapat disimpulkan bahwa ginjal
merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh. Ginjal berfungsi untuk
menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang zat-zat yang berbahaya
bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah.
4. Hati
Hati merupakan
kelenjar terbesar dalam tubuh dan terletak di dalam rongga perut sebelah kanan
di bawah diafragma. Pada orang dewasa normal beratnya kurang lebih 2 kg dan
berwarna merah.
Hati
mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral,
dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna
empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin.
Garam-garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu
yang berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah
di dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang
berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses dan urin. Sisa-sisa
pencernaan protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam hati. Urea kemudian
dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal. Akhirnya, dari ginjal
dikeluarkan bersama-sama dengan urin.
Selain sebagai
alat ekskresi, hati juga mempunyai fungsi lain yang sangat penting bagi tubuh,
yaitu:
· Sebagai tempat
penyimpanan gula dalam bentuk glikogen.
· Sebagai tempat
pembentukan dan pembongkaran protein. Hati membentuk protein akbumin,
protrombin, fibrinogen, dan urea.
· Sebagai tempat
membongkar sel darah merah (eritrosit) yang telah tua atau rusak. Hemoglobin
dalam eritrosit dibongkar menjadi zat besi, globin, dan hemin. Hemin diurai
menjadi bilirubin dan biliverdin.
· Pembentukan
dan pengeluaran cairan empedu.
· Menetralkan
obat dan racun.
· Tempat untuk
membuat vitamin A dari provitamin A
B. Alat dan bahan
Alat
|
Bahan
|
Papan Bedah
|
Alkohol 70%
atau Eterkan Mas
|
Alat Bedah
(pinset, tangkai dan pisau bedah, gunting bedah, paku bedah bertangkai, jarum
bedah bertangkai)
|
Macam-macam
hewan:
-
Ikan
-
Katak rana
-
Tikus putih
-
Burung.
|
Kapas
|
|
Tisssue
|
|
Tas Kresek
|
|
Jarum Pentul
|
|
Kaos Tangan
Karet
|
|
Masker
|
|
Alat tulis
|
|
Tustel
(handphone berkamera)
|
|
|
|
C. Langkah Kerja
Pertama-tama hewan dibius dengan alkohol
70% atau eter dengan kapas.
|
Setelah hewan pingsan, hewan tersebut
ditelentangkan pada papan bedah, kemudian pada tangan dan kakinya diberi
jarum pentul.
|
Hewan siap dibedah. Bila hewannya ikan,
maka pembedahnnya dari penutup insang bagian bawah, kemudian dilanjutukan sampai
sirip belakang.
|
Setelah
dibedah, amati organ-organ pernapasannya, dan dikeluarkan dari tubuhnya, lalu
dokumentasikan.
|
D. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
|
Gambar Literatur
|
Pembahasan
|
SISTEM
EKSKRESI IKAN
|
||
Gambar 1. Sisik Ikan
|
Source:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sisik
|
Ikan
merupakan vertebrata air yang mana integumenya terdiri dari kulit dan derivat
kulit. Salah satu derivat kulit ikan adalah sisik yang memiliki berbagai
macam fungsi seperti menutupi bagian tubuh ikan.
|
Gambar 2. Hati
|
Source:
http://www.pskf.ca/sd/
|
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh makhluk hidup yang
berfungsi menyaring racun dan zat hasil metabolisme yang dihasilkan adalah empedu.
|
Gambar 3. Insang
|
Source: http://www.anakunhas.com/2011/07/sistem-pernapasan-pada-ikan.html
|
Insang
terdapat pada sisi kanan dan sisi kiri kepala ikan. Insang berbentuk
lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar
dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan dengan
kapiler darah. Ikan bertulang sejati, misalnya ikan mas, memiliki tutup
insang (operculum). Insang ikan mas terdiri dari lengkung insang yang
tersusun dari tulang rawan berwarna putih, rigi-rigi insang yang berfungsi
untuk menyaring air pernapasan yang melalui insang, dan filamen atau lembaran
insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2 dan O2 berlangsung.
|
Gambar 4. Ginjal
|
Source:
http://carapedia.com/sistem_ekskresi_hewan_info1994.html
|
Ikan memiliki sepasang ginjal (opistonefros) yang memanjang dan
bewarna kemerah-merahan. Untuk beberapa jenis ikan seperti ikan mas saluran
ginjal menyatu dengan saluran kalenjar kelamin yang disebut urogenital.
Saluran urogenital terdapat pada belakang anus namun pada beberapa jenis ikan
memiliki kloaka
|
SISTEM
EKSKRESI KATAK
|
||
Gambar 5. Kulit Katak
|
Source:
http://www.anakunhas.com/2011/07/sistem-pernapasan-pada-amfibi.html
|
Kulit katak berperan penting dalam repirasi. Hal ini terjadi
karena kulit katak mengandung banyak pembuluh darah, dan kulit tersebut tipis
serta permiabel terhadap air dan gas. Akan tetapi, kulit akan berfungsi dalam
pernapasan jika dalam keadaan basah. Sebab oksigen dari udara baru dapat
berdifusi dalam bentuk larutan. Oleh karena itu kulit katak dilapisi lender
untuk menghindari kekeringan.
|
Gambar 6. Hati
|
Source:
http://daengmatterru.blogspot.com/2012/03/sistem-ekskresi-pada-hewan.html
|
Hati pada katak umumnya mempunyai fungsi yang sama, yaitu menyaring
racun dan zat hasil sisa metabolism. Zat yang dihasilkannya berupa empedu.
|
Gambar 7. Paru-paru
|
Source:
http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-katak-amphibia.html
|
Sebagai hewan daratan, katak menggunakan paru-paru untuk bernapas.
Paru-parunya terdiri dari dua buah kantung berdinding tipis.
|
Gambar 8. Ginjal
|
Source: http://varianputra.blogspot.com/2012/03/sistem-ekskresi-pada-hewan.html
|
Katak memiliki sepasang ginjal(opistonefros) yang bewarna
kecoklat-coklatan. Lalu ginjal pada katak berfungsi untuk mensekresikan zat sisa
seperti garam-garam dan cairan dalam darah. Saluran eksresi bermuara pada
klokoa. Terdapat perbedaan antara katak jantan dan betina yaitu katak jantan
memiliki saluran ginjal yang menyatu dengan kelamin sedangkan pada betina
tidak.
|
SISTEM
EKSKRESI TIKUS
|
||
Gambar 9. Kulit Tikus
|
Source:
http://benihikanmanokwari.blogspot.com/2012/04/ternak-tikus-putih.html
|
Kulit merupakan organ terbesar yang berfungsi pelindung terluar
bagi tubuh. Kulit dalam sistem eskresi mempunyai fungsi untuk mengeluarkan keringat.
Kulit dibagi menjadi 2 lapis yaitu epidermis dan dermis.
|
Gambar 10. Hati
|
Source: http://2.bp.blogspot.com/-SriZOWmw6I8/Tj-VQNI/AAAAAAAAAwk/X-P6Xq5PtU/s1600/gambar+8.10.jpg
|
Hati pada sistem ekskresi berfungsi untuk mengekskresikan empedu secara
terus-menerus. Empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolestrol,
fosfolipid(lesitin), zat warna/pigmen, empedu(bilirubin dan biliverdin) dan
beberapa ion.
|
Gambar 11. Paru-paru
|
Source:
http://www.imammurtaqi.com/2012/04/sistem-ekskresi-pada-manusia.html
|
Pada mamalia seperti tikus, paru-parunya sama seperti pada manusia yang
terdiri dari beberapa gelambir. Bronkus memasuki paru-paru kemudian
bercabang-cabang sampai akhirnya ke bagian menggelembung berdinding tipis,
disebut alveoli, yang selalu basah dan banyak mengandung kapiler darah.
|
Gambar 12. Ginjal
|
Source:
http://senipengobatan.wordpress.com/2010/02/
|
Sebagai hewan mamalia, system ekskresi pada tikus tentunya akan lebih kompleks
dari hewan vertebrata setingkat pisces dan amfibi. Ginjal pada tikus
berfungsi sebagai alat ekskresi yang paling penting dengan zat pengeluarannya
yaitu berupa urine.
|
SISTEM
EKSKRESI BURUNG
|
||
Gambar 13. Kulit Burung
|
Source:
http://hewan-piaraan-aksesoris.tokobagus.com/burung-parkit-dan-kakatua/burung-flamboyan-12605968.html
|
Burung tidak memiliki kalenjar keringat, tetapi mempunyai
kalenjar minyak untuk mensekresikan minyak yang berguna untuk meminyaki
bulu-bulunya.
|
Gambar 14. Hati
|
Source:
http://jejaksiganteng.blogspot.com/2012/04/sistem-ekskresi-pada-burung.html
|
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh makhluk hidup yang
berfungsi menyaring racun dan zat hasil metabolisme yang dihasilkan adalah
empedu.
|
Gambar 15. Paru-paru
|
Source:
http://biologilma.blogspot.com/2011/02/sistem-pernapasan-burung.html
|
Keistimewaan kelompok unggas adalah kebiasaan terbangnya. Hal ini
menyebabkan struktur paru-paru paling berbeda dengan paru-paru vertebrata
lain. Kegiatan terbang dan mempertahankan suhu tubuh menyebabkan burung
membutuhkan oksigen lebih banyak. Oleh karena itu, paru-paru burung
berkembang membentuk kantung-kantung hawa di sekitar organ-organ visera untuk
membantu paru-paru memperbanyak perolehan oksigen.
|
Gambar 16. Ginjal
|
Source:
http://zamedaku.blogspot.com/2011/03/sistem-ekskresi-pada-manusia-dan-hewan.html
|
Memiliki sepasang ginjal(metanefros) bewarna coklat. Saluran
ginjal menyatu dengan saluran kelamin dan bermuara pada kloaka. Burung
mensekriskan berupa garam dan asam urat. Jika kelebihan larutan garam, maka
dialirkan ke rongga hidung dan keluar melalui hidung.
|
E. Kesimpulan
Dari praktikum
yang telah dilakukan, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa proses metabolisme tubuh meliputi proses menghasilakan energi dan
zat yang berguna bagi tubuh. Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat sisa
yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh
karena dapat membahayakan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam
tubuh disebut ekskresi. Dalam proses
ekskresi ada beberapa bagian tubuh yang mempunyai fungsi penting antara lain
kulit, paru-paru, hati dan ginjal. Perbedaan mencolok dari semua hewan yang
dibedah pada praktikum ini adalah pada kulit dan struktur kulit hewan-hewan
tersebut. Seperti misalnya pada hewan amfibi semisal katak, yaitu memiliki
kulit berlendir, sedangkan ikan memiliki kulit bersisik. Kulit burung ditutupi
oleh bulu-bulu, sedangkan kulit tikus ditutupi oleh rambut-rambut halus.
F. Daftar Pustaka
Dewi Ganawati. 2008. Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam: Terpadu dan Kontekstual. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasiona
Latifah, Eva Hanum dkk. 2005. Biologi 2. Bandung: ROSDA
Sukis Wariyono. 2008. Mari Belajar Ilmu
Alam Sekitar 3: Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/ MTs. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Team Pengajar. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Struktur Hewan.
Bandung: Program Studi Pendidikan Biologi UIN SGD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar