Selasa, 15 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTRU HEWAN - SISTEM PEREDARAN DARAH DAN SISTEM KOORDINASI

Judul Praktikum            : Sistem Peredaran Darah dan Sistem Koordinasi
Tujuan                            : Mengamati berbagai organ peredaran darah dan organ
koordinasi pada hewan
Tanggal Praktikum        : 28 Nopember 2012

A.  Pendahuluan
1. Sistem Peredaran Darah
Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu  :
Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh. Misal : Arthropoda
Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh. Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.

a.  Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Fungsi darah, yaitu:
1)     Sebagai alat transport :
-       O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh
-       CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru
-       Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh
-       jaringan yang membutuhkan.
-       zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh
-       ke alat pengleluaran.
-       Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (ke-
-       lenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.
2)     Mengatur keseimbangan asam dan basa
3)     Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4)     Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh

Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh (vasa darah).
1. Jantung (cor)
Merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium) dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium). Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis. Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. Atrium (serambi) merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale. Ventrikel (bilik) mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung.  Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri. Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole. Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 – 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari ± 100.000 kali. Pada bayi yang baru lahir berdenyut ± 130 setiap menit. Umur 20 tahun  ± 72 / menit dan 45 tahun ± 75 / menit.
2.  Pembuluh Darah
Terdiri dari pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari jantung dan pembuluh vena (balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah ke jantung. Peredaran darah dibagi menjadi :
a.  Peredaran darah kecil, melalui:
     Ventrikel kanan  à  arteri pulmonalis  à  paru-paru  à vena pulmonalis  à  atrium kiri.
     Atau :
     Jantung  à  paru-paru  à jantung 
b.  Peredaran darah besar, melalui :
     Ventrikel kiri  à  aorta   à  arteri  à  arteriola  à  kapiler  à  venula  à  vena  à  vena cava superior dan vena cava inferior  à  atrium kanan.
     Atau  :
     Jantung  à  seluruh tubuh  à jantung
c.  Sistem portae
     Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu organ yang disebut sistem portae.
     Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica.
3. Pembuluh limpha (pembuluh getah bening)
a.  Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster).
     Menerima aliran limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan yang bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.
b.  Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus).
     Menerima aliran limpha dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri. Pembuluh inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh usus. Pada kelenjar limpha dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan kuman penyakit. 
b. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata
1)    Pisces
Jantung ikan terdiri dua ruang yang meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik) dan Sinus venosus yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior. Arah aliran darah , yaitu drah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior. Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali).
2) Amphibia
Jantung katak terdiri dari 3 ruang, yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel serta sinus venosus yang berfungsi menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan. Arah aliran darah, yaitu darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2. Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).
3) Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu 2 atrium, yaitu 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister (serambi kiri), serta 2 ventrikel (1 ventrikel dekster (bilik kanan)1 ventrikel sinister (bilik kiri)). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna, sehingga peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.  Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di air.   
4)  Aves
Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu 2 atrium dengan 1 atrium dekster (serambi kanan) dengan 1 atrium sinister (serambi kiri) serta 2 ventrikel dengan 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan  1 ventrikel sinister (bilik kiri). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan  sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
5) Mamalia
Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu 2 atrium           dengan 1 atrium dekster (serambi kanan) dan  1 atrium sinister (serambi kiri) serta 2 ventrikel dengan1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik kiri). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan  sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2. Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

2.  Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi adalah sistem pergerakan yang seimbang sesuai dengan perintah otak. Contohnya: yaitu mengingat posisi anggota tubuh, berjalan dengan lurus disatu garis, dan lain sebagainya. Hal ini sangat sederhana namun banyak orang yangkurang memperhatikan hal tersebut.karena itulah kami ingin mempelajari lebih jauhmengenai sistem koordinasi dengan cara melakukan berbagai percobaan dan tes-test. Jika kami tidak mengetahui bagaimana cara kerja sistem koordinasi, kita akankesulitan dalam beraktifitas. Bagaimana cara melatih sistem ini agar dapat tetapbaik dan terjaga. Semua ada dan kami teliti dalam laporan ini.oleh karena, itu secaragaris besar latar belakang kami membuat laporan ini adalah untuk mempelajarisistem koordinasi, bagaimana cara bekerjanya, serta manfaat dari mempelajarisistem koordinasi dalam kehidupan masyarakat saat ini.
1.         Sistem saraf 
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikanrangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yangterjadi di lingkungan luar maupun dalam. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
·             Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindaksebagai reseptor adalah organ indera.
·             Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabutpenghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yangmemanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
·             Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan olehpenghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.



2.         Neuron
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron.neuron bergabungmembentuk suatu   jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf badan selberfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badangolgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulumendoplasma tempat transportasi sintesis protein.
3.          Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang.dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
 Akson 
Akson disebut neurit. neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakanperjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yangdisebut neurofibril.neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yangbanyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannyarangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akanmembentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit danmembantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemmayang melindungi akson dari kerusakan.bagian neurit ada yang tidak dibungkus olehlapisan mielin.bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a.          Sel saraf sensorik,  adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangandarireseptor yaitu alat indera.
b.    Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkanrangsangan ke efektoryaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkanberasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. 
c.    Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan selsaraf satudengan sel saraf lainnya.
Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dansumsum tulang belakang.sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik. 
Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan.hubungan antarasaraf tersebutdisebut sinapsis.sinapsis initerletak antara dendrit dan neurit.bentuksinapsis sepertibenjolandengan kantung-kantung yang berisi zat kimiasepertiasetilkolin (ach) dan enzim kolinesterase.zat-zat tersebutberperan dalammentransfer impuls pada sinapsis.
Susunan sistem saraf
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.sistemsaraf pusat terdiriatas otak dan sumsum tulang belakang.sedangkan sistemsaraftepi terdiri atassistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
Sistem saraf pusat
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan.bagian utama otak adalah otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak.otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. otak besar dibagi menjadi dua belahan,  yaitu belahan kanan dan belahan kiri
Masing-masing belahan pada otak tersebut disebuthemister.otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan  kegiatan  tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagiantubuh sebelahkanan.
Otak  kecil  terletak  di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. otak kecil terdiri atas dua lapisan,yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorangakan melakukan kegiatan.
Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. batang otak terletak didepan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil.  Batang otak disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Batang otak terbagi menjadi dua lapis,  yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. lapisan luar berwarna putih, berisi neurit dandendrit. Fungsi dari batangotak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua sumsum tulangbelakang terbagi menjadi dualapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf. di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dariotakdan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
Sistem Saraf  Tepi
Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari ingkunganmu. sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
Sistem Saraf Somatis
Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang sarafotak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata,hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagiantubuh, antara lain kaki, tangan, dan ototlurik.
Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapatmemutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawahpengaruh sistem ini.
Sistem Saraf  Otonom
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadariatau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf para simpatik.
Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12.sistem saraf iniberupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang.fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut:
·       Mempercepat denyut jantung 
·       Memperlebar pembuluh
·       Memperlebar bronkus
·       Mempertinggi tekanan
·       Memperlambat gerak peristaltis 
·       Memperlebar pupil 
·       Menghambat sekresi empedu 
·       Menurunkan sekresi ludah 
·       Meningkatkan sekresi adren
Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral.susunan saraf parasimpatikberupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. sistem saraf para simpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf para simpatik akan memperlambat denyut jantung.

B. Alat dan bahan
Alat
Bahan
Papan Bedah
Alkohol 70% atau Eterkan Mas
Alat Bedah (pinset, tangkai dan pisau bedah, gunting bedah, paku bedah bertangkai, jarum bedah bertangkai)
Macam-macam hewan:
-      Ikan
-      Katak rana
-      Tikus putih
-      Burung.
Kapas

Tisssue

Tas Kresek

Jarum Pentul

Kaos Tangan Karet

Masker

Alat tulis

Tustel (handphone berkamera)





C. Langkah Kerja
Pertama-tama hewan dibius dengan alkohol 70% atau eter dengan kapas.
Setelah hewan pingsan, hewan tersebut ditelentangkan pada papan bedah, kemudian pada tangan dan kakinya diberi jarum pentul.
Hewan siap dibedah. Bila hewannya ikan, maka pembedahnnya dari penutup insang bagian bawah, kemudian dilanjutukan sampai sirip belakang.
Setelah dibedah, amati organ-organ pernapasannya, dan dikeluarkan dari tubuhnya, lalu dokumentasikan.

 














D. Hasil Pengamatan
1. Sistem Peredaran Darah
Hasil Pengamatan
Gambar Literatur
Pembahasan
SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN

Gambar 1. Jantung Ikan

Source: http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xi-biologi/peredaran-darah-pada-ikan/

Jantung ikan terdiri dua ruang yang meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik) dan Sinus venosus yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior. Arah aliran darah , yaitu drah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air.
SISTEM PEREDARAN DARAH KATAK
Gambar 2. Jantung Katak
Source:
Jantung katak terdiri dari 3 ruang, yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel serta sinus venosus yang berfungsi menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan. Arah aliran darah, yaitu darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri.
SISTEM PEREDARAN DARAH TIKUS
Gambar 3. Jantung Tikus





Source:
http://ueu201232140.student.esaunggul.ac.id/category/uncategorized/
Jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu 2 atrium            dengan 1 atrium dekster (serambi kanan)  dan  1 atrium sinister (serambi kiri) serta 2 ventrikel dengan 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik kiri).
SISTEM PEREDARAN DARAH BURUNG
Gambar 4. Jantung Burung
Source: http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-transportasi-hewan/

Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu 2 atrium dengan 1 atrium dekster (serambi kanan) dengan 1 atrium sinister (serambi kiri) serta 2 ventrikel dengan 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan  1 ventrikel sinister (bilik kiri). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan  sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 .
2. Sistem Koordinasi
Hasil Pengamatan
Gambar Literatur
Pembahasan
SISTEM KOORDINASI IKAN

Gambar 5. Otak Ikan

Source: http://www.aquarium-pond-answers.com/2007/09/fish-anatomy.html

Bagian-bagian otak ikan seperti otak depan, otak tengah dan otak belakang masih jelas terlihat.
SISTEM KOORDINASI KATAK
Gambar 6. Otak Katak
Source: http://alwinsworld.wordpress.com/2010/05/31/otak-pada-vertebrata/
Otak katak berukuran sangat kecil dan strukturnya tidak jelas.
SISTEM KOORDINASI TIKUS
Gambar 7. Otak Tikus
Pada otak mamalia misalnya tikus, serebrum berkembang paling besar, mendominasi bagian-bagian lainnya, dan menutupi bagian-bagian otak lainnya.
SISTEM KOORDINASI BURUNG
Gambar 8. Otak Burung

Otak burung berukuran cukup besar, dan berwarna putih. otak hewan berbeda fungsinya dengan otak manusia yang digunakan untuk berfikir. Otak binatang ini hanya bertugas menerima rangssang da memberi respon.

E.   Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah kami dapat mengetahui sistem perederadan darah dan sistem koordinasi serta perbedaannya dari hewan-hewan yang kami amati. Dari sistem peredaran darah kami juga mengetahui sistem peredaran darah tertutup dan peredarn darah ganda.
Sistem saraf sangat berperan penting dalam berbagai hal. Sistem saraf berfungsi mengkoordinasikan gerak yang dilakukan tubuh. Selain itu sistem saraf juga berfungsi mengkoordinasikan mata kiri dan mata kanan, membantu daya pikir serta daya ingat, dan juga membantu menjaga kesimbangan tubuh.

F. Daftar Pustaka
Jokohadikusumo. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Pustaka grafika: bandung
Lalelawati. Susi. 2008. Biologi SMA. Pustaka grafika: Bandung
Pratiwi, DA.1996. Biologi 2. Jakarta. Erlangga
Tenzer, A. 1998. Struktur Hewan Bagian I. Malang: IKIP Malang
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar