Selasa, 15 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA - EKSTRAKSI LIPIDA DARI TELUR

PRAKTIKUM 3

Judul Praktikum            : Ekstraksi Lipida dari Telur
Tanggal Praktikum        : 21 september 2013
Tujuan Praktikum         : Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui lipida (lemak),
  dengan bersandar pada sifat kelarutan lipid yang berbeda-beda

A.    Dasar Teori
Lipid adalah nama golongan suatu senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat dialam dan senyawa yang dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar karut atau tidak larut dalam air. Lipid cenderung larut dalam pelarut organik, misalnya eter dan kloroform dan merupakan senyawa yang heterogen dari jaringan, sifat ini yang membedakannya dengan karbohidrat, protein, asam nukleat, dan kebanyakan molekul hayati lainnya. Lipid dapat diperoleh dari hewan maupun tumbuhan dengan cara ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter, dan pelarut lemak yang lainnya. (Robinson, trevor : 1995)
Para ahli biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik lain yang mempunyai sifat fisika seperti lemak dimasukan dalam satu kelompok yang disebut lipid, adapun sifat fisika yang dimaksudkan adalah:
1.        Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya eter, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut juga pelarut lemak.
2.        Ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya
3.        Mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup. (Poedjiadi, Anna : 1994).
Senyawa-senyawa yang termasuk kedalam lipid ini terbagi dalam beberapa golongan, Bloor membagi golongan lipid kedalam tiga golongan besar, yakni:
1.        Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan  contohnya lemak, gliserida atau lilin
2.        Lipid gabungan, yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid dan serebrosida
3.         Derivat lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan dari hidrolisis lipid.contohnya asam lemak, gliserol, sterol
Disamping itu berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi kedalam dua golongan besar yaitu lipid yang dapat disabunkan dan lipid yang tidak dapat disabunkan, yaitu tidak dapat dihidrolisis dengan basa. Contohnya steroid. (Poedjiadi, Anna : 1994).
Menurut komposisi kimia, klasifikasi lipid yang penting yaitu:
1.      Lipid sederhana
a.       Lemak netral
Monogliserida, digliserida dan trigliserida (ester asam lemak dengan gliserol)
b.      Ester asam lemak dengan alkohol berberat tinggi
·           Malam
·           Ester sterol
·           Ester nonsterol
·           Ester vitamin A dan ester vitamin D
c.       Lipid majemuk
·           Fosfolipid
·           Lipoprotein
d.      Lipid turunan
·           Asam lemak
·           Sterol:
ü  Kolesterol
ü  Hormon steroid
ü  Vitamin D
ü  Garam empedu
·           Lain – lain :
ü  Karotenoid dan vitamin A
ü  Vitamin E
ü  Vitamn K (Almatsier, Sunita : 2009)
Minyak dan lemak merupakan sumber energi yang lebih efektf dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Minyak atau lemak khususnya minyak nabati mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, lenolenat dan arkidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol minyak dan lemak juga merupak sumber bagi pelarut vitamin-vitamin seperti A, D, E dan K. Hampir semua bahan pangan banyak mengandung lemak dan minyak, terutama makanan yang berasal dari hewan, lemak pada jaringan hewan terdapat pada jaringan adiposa sementara dalam tanaman lemak disintesi dari satu molekul gliserol menjadi tiga moleku asam lemak yang terbentuk dari kelanjutan oksidasi karbohidrat dalam proses resfirasi. (Winarno, F. G. : 1991)
Dan kolesterol lemak yang tinggi yaitu sekitar 185 mg, sedangkan putih telur tidak mengandung lemak tinggi seperti halnya kuning telur, tetapi mengandung protein. Kandungan didalam beberapa telur, diantaranya:
a.         Telur ayam kampung: per seratus gram nya memiliki kandungan 174 kalori; 10,8 gram protein; 4,9 zat besi dan 61,5 gram retinol (vitamin A)
b.         Telur ayam negeri: per seratus gram nya memiliki kandungan 162 kalori; 12,8 gram protein; 11,9 gram lemak, dan 0,7 gram karbohidrat
c.         Telur bebek: per seratus gram nya memiliki kandungan 189 kalori; 13,1 gram protein; 14,3 gram lemak, dan 0,8 gram karbohidrat. (http://kompasiana.com diakses tanggal 14 september 2013).
Pencernaan lemak hampir semua lemak dalam suatau bilangan mencapai usus halus dalam kondisi sepenuhnya belum tercerna. Hidrolisis lemak adalah permasalahan khusus karena molekul lemak tidak larut dalam air. Garam empedu dari kantung empedu disekresikan kedalam lapisan duodenum akan melapisi doplet-doplet lemak yang sangat kecil maka luas permukaan lemak yang besar menjadi terpapar ke lipase, enzim yang menghidrolisis molekul lemak. Denga demikian makromolekul dari makanan secara sempurna dihidrolsis menjadi monomer komponen penyusunnya ketika peristaltis mencampur kim dan getah pencernaan didalam usus halus. (Campbell : 2004).

B.     Alat Dan Bahan
No
Alat
Bahan
1.
Gelas kimia
Kuning telur mentah:
·      Telur ayam kampumg
·      Telur bebek
·      Telur ayam negri
2.
Kertas saring
Alkohol
3.
Batang pengaduk
Eter
4.
Tabung reaksi
Aseton
5.
Penangas uap
Klorofoam

C.    Prosedur Kerja                                                                                 














 


                                                                                                













































































 




























D. Hasil Pengamatan
No.
Zat Uji
Setelah ditambahkan etanol dan eter
Setelah didiamkan selama 10 menit
Setelah dipastakan dan tidak ditambahkan air dan etanol
Setelah dipastakan dan ditambahkan air dan etanol
Setelah dikocok dan didiamkan
1.
Telur Bebek







Keterangan:
Setelah kuning telur, etanol & eter diaduk, terbentuk  2 lapisan. Lapisan atas berwarna kuning cerah, lapisan bawah endapan warna krem.







Keterangan:
Kemudian setelah didiamkan 10 menit terdapat 2 lapisan dimana lapisan atas yg berwarna kuning lebih banyak di banding lapisan bawah yg berupa endapan putih tulang.







Keterangan:
Setelah di jadikan pasta lalu di goreskan pada kertas saring, tampak kertas menjadi trasparan dan ada gumpalan berwarna kuning pucat.







Keterangan:
Pasta kemudian  dicampur etanol & air lalu digoreskan pada kertas saring. Hasilnya yaitu kertas menjadi lebih trasparan di banding yg tidak di tambahkan air+etanol.







Keterangan: Setelah dikocok dan didiamkan, terbentuk satu lapisan yg berwarna kuning pucat dan tidak ada endapan.





2.
Telur Ayam Negeri















Keterangan:
Setelah kuning telur, etanol & eter diaduk, terbentuk  2 lapisan. Lapisan atas berwarna kuning bening, & lapisan bawah terdapat endapan berwarna kuning keruh.







Keterangan:
Kemudian setelah di diamkan selama 10 menit terdapat 2 lapisan, dimana lapisan atas berwarna kuning bening & lapisan bawah terdapat endapan berwarna putih tulang.






Keterangan:
Setelah di jadikan pasta lalu di goreskan pada kertas saring, tampak kertas menjadi sedikit trasparan & ada gumpalan berwarna kuning.






Keterangan:
Pasta kemudian  dicampur etanol & air lalu digoreskan pada kertas saring. Hasilnya yaitu kertas saring menjadi transparan & ada gumpalan berwarna kuning.
                                  






Keterangan:
Setelah dikocok dan didiamkan terdapat 2 lapisan. Lapisan atas berwarna kuning keruh dan lapisan bawah berupa endapan.


3.
Telur Ayam Kampung















Keterangan:
Setelah kuning telur, etanol & eter diaduk, terdapat 2 lapisan.  Lapisan atas berwarna kuning & lapisan bawah terdapat endapan yang berwarna kuning pucat/muda.







Keterangan:
Kemudian sesudah di diamkan selama 10 menit terdapat 2 lapisan. Lapisan atas berwarna kuning, sedang warna lapisan bawah kuning pucat.







Keterangan:
Setelah dipastakan lalu di goreskan pada kertas saring, tampak kertas saring yang tidak terlalu transparan & warnanya lebih kuning.







Keterangan:
Pasta kemudian  dicampur etanol & air lalu digoreskan pada kertas saring. Hasilnya kertas saring yang transparan & berwarna kuning.







Keterangan:
Setelah dikocok dan didiamkan, terbentuk satu lapisan yg berwarna kuning pucat dan tidak ada endapan.







E.     Pertanyaan dan Jawaban
1.      Ambil sedikit zat pada pasta yang sudah dikeringkan dan kocoklah dengan air lalu dengan alkohol didalam tabung reaksi, bagaimana hasilnya?
Jawaban :
Pada percobaan yang kami lakukan hasil yang didapatkan adalah tidak terjadi endapan pada campuran air, etanol dan pasta tersebut. Hal ini menunjukan bahwa air, etanol dan pasta yang berupa lipid tidak terpisah walaupun berdasarkan litertur yang ada air dan lemak tidak mungkin larut dalam air
2.      Oleskan zat yang dikeringkan tadi pada kertas dan biarkan 10 menit ditempat panas lalu lihatlah kertas tersebut dengan mengarahkannya kearah cahaya, bagaimana kesimpulan anada tentang zat tersebut?
Jawaban  :
Hasil yang kami dapatkan pada olesan pasta dikertas saring adalah kertas saring menjadi transparan, hal itu menandakan adanya lemak pada pasta tersebut krena memang pasta tersebut memang telah menjadi lipid

F.     Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi beberapa jenis lipida dari kuning telur. Pada percobaan yang kami lakukan proses pertama yang ingin didapatkan adalah lapisan lemak. Kami mendapatkan dua lapisan pada gelas kimia, lapisan atas yang terlihat seperti minyak adalah lipid (lemak) dan endapan bawah adalah protein. Lalu unuk melihat ada tidaknya lemak, pasta hasil percobaan dioleskan pada kertas saring dan amati apakah kertas tersebut menjadi transparan atau tidak. Dan setelah dipanaskan dibawah sinar matahari selama sepuluh meneit kertas saring tersebut menjadi transparan, itu artnya pasta tersebut adalah lemak (lipid).
Sisa pasta selanjutnya ditambahkan dengan air dan etanol lalu oleskan lagi pada kertas saring yang berbada, berikan perlakuan yang sama lau bandingkan kertas saring mana yang lebih transparan. Dan hasilnya adalah kertas saring pada percobaan awal lebih transparan, hal ini sesuai dengan apa yang terdapat pada dasar teori bahwa lipid yang tidak dicampurkan dengan air dan alkohol akan membuat kertas saring lebih transparan karena lipid atau tersebut masih murni/lemak murni. Selanjutnya masukan pasta kedalam tabung reaksi dan amati apakah terjadi emdpan setelah dibiarkan selama beberapa menit, dan hasil yang kami dapatkan tidak ada endapan dari caampuran pasta lipid, air dan etanol tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan apa yang ada pada literatur yang menyatakan bahwa lemak tidak mungkin menyatu atau larut dalam air karena pelarut lemak adalah alkohol.
Namun pada percobaan yang kami lakukan tidak didapatkan endapan hal tersebut sepertinya dipengaruhi oleh komposis bahan percobaan yang kami tambah menjadi dua kali lipat, sedangkan waktu yang digunakan sama seperti waktu pada percobaan biasanya sehingga lemak dan air membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berpisah.

G.    Daftar Pusataka
Almatsier, sunita. 2009. Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarat: Universitas Indonesia
Robinson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB
Winarso, F. G., 1991. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia
Campbell, Neil A., 2004. Biologi Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar