LAPORAN PRAKTIKUM KE-1
SEL TUMBUHAN
A. Pendahuluan
Sel
merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai
kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil
yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi.
1.
Sejarah
Perkembangan Sel
Pada
awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert
Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop
yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata Latin
cellulae yang berarti ‘kamar-kamar kecil’. Anton van Leeuwenhoek
melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan
menunjukkan pertama kali pada dunia ada “kehidupan di dunia lain” yang belum
pernah dilihat oleh manusia. Karyanya menjadi dasar bagi cabang biologi yang
penting saat ini: mikrobiologi.
Perkembangan
mikroskop selama hampir 200 tahun berikutnya telah memberikan kesempatan bagi
para ahli untuk meneliti susunan tubuh makhluk hidup. Serangkaian penelitian
telah dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari [Jerman] yaitu Matthias Schleiden (ahli
tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan,
1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel.
Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf
Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel
baru.
2.
Struktur Sel
Tumbuhan
Sel
hidup senantiasa mengandung protoplasma karena protoplasma didefinisikan
sebagai isi sel hidup, dan tidak mencakup dinding sel. Protoplasma sebuah sel
disebut protoplas. Dengan demikian sel dapat dibagi menjadi protoplas, yakni
seluruh bagian dalam sel, dan dinding sel yang mengelilinginya. (Estiti B.Hidayat:1995)
Berdasarkan
keadaan inti, para ahli menggolongkan sel menjadi dua kelompok, yaitu :
a. sel
prokariotik, yaitu sel yang intinya tidak memiliki selaput membran, materi
inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu sistem membran). Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan cyanobacteria (alga hijau biru)
b. sel eukariotik,
sel yang intinya memiliki selaput membran. Materi inti dibatasi oleh satu
sistem membran terpisah dari sitoplasma. ( Tri Wahyu Agustina:2010)
3. Bagian-bagian Sel
Sel tumbuhan adalah bagian
terkecil dari suatu jaringan penyusun tanaman. Sel tumbuhan, meliputi:
a.
Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel
tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan
sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Dinding sel juga
berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari
Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat
dan silika dari Ca dan Mg. (Estiti. B.
Hidayat:1995)
b.
Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang
melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel
dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat
masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas
tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel. Struktur
membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson
pada tahun 1972. Membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana
komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai
bentuk interaksi semipermanen. Komponen penyusun membran sel antara lain adalah
phosfolipids, protein,oligosakarida,glikolipid,dankolesterol.
c.
Mitokondria
Mitokondria adalah
tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi
merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau
tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
“pembangkit tenaga” bagi sel. Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki
aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak,
misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda
untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang
0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu
membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di
bagian dalam membran.
d. Lisosom
Lisosom adalah organel
sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna
untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom
ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada
semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim
hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase,
fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi
utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
1)
Endositosis ialah pemasukan makromolekul
dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis
2)
Proses autofagi digunakan untuk
pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak
berfungsi lagi.
3)
Fagositosis merupakan proses pemasukan
partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam
sel).
e.
Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus
Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan
fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik.
Sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan
biasanya disebut diktiosom.
f.
Retikulum
Endoplasma
Retikulum Endoplasma
(RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis.
Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi,
tergantung pada jenisnya. RE kasar, di permukaan RE kasar terdapat
bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis
protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.
RE halus tidak memiliki
bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses
metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi
kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein
membran sel.
g.
Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah
organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian
besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang
membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di
dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama
nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi
untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya
replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi
gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
h.
Plastida
Plastida adalah organel sel yang
menghasilkan warna pada sel tumbuhan dan merupakan organel yang amat
dinamis dan mampu membelah, tumbuh, dan berduferensiasi menjadi berbagai
bentuk. Pada sel muda tumbuhan tingkat tinggi, plastida biasanya tak berwarna,
disebut leukoplas atau proplastida. Pada daun, plastida berwarna
hijau, disebut kloroplas, serta pada buah masak kadang-kadang kuning
atau merah, dsebut kromoplast. Pada jaringan semacam umbi, leukoplas
membentuk butir pati yang disebut amiloplas. (Estiti. B. Hidayat:1995)
i.
Vakuola
Vakuola merupakan ruang
dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah
air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua
sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada
hewan uniseluler tingkat rendah. Fungsi vakuola adalah :
1. memelihara tekanan
osmotik sel
2. penyimpanan hasil
sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi
zat dalam sel
4. Zat-zat
Ergastik
Semula
dianggap bahwa kelompok zat ergastik merupakan hasil metabolisme yang tak
terpakai atau cadangan makanan. Zat ergastik berikut mencakup pati, zat
ergastik yang mengandung protein seperti aleuron, badan lipid dan macam – macam
kristal.
a.
Pati
Pati
merupakan zat ergastik yang paling umum. Pati juga menjadi bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting.
Pati
tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada
tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Pati yang diperdagangkan
berasal dari berbagai organ seperti endosperm biji padi, jagung dan gandum,
tapioka dari akar ketela pohon (Manihot utilissima), sagu dari batang
pohon sagu (Metroxylon sagu), dan pati irut dari rizoma (Maranta
arundinacae). Pati juga digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk
memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati
dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada
industri kosmetika.
b.
Protein
Protein
ditemukan dalam berbagai bentuk, terutama pada biji. Di atas telah diuraikan
pembentukan butir aleuron. Pada serealia, butir aleuron terdapat dalam lapisan
aleuron yang merupakan lapisan sel terluar dari endosperm. Di dalam sel
endosperm lainnya terdapat protein amorf.
c.
Lipid (minyak,
lemak dan malam)
Minyak
dan lemak, keduanya gliserida asam lemak, merupakan bahan cadangan penting
dalam tumbuhan. Keduanya paling banyak ditemukan dalam biji dan buah, dan
dihasilkan oleh elaioplas atau sferosom. Senyawa lipid lain seperti terpen dan
minyak atsiri biasanya dihasilkan oleh jaringan sekresi.
d.
Kristal
Berbagai
bentuk kristal ditemukan dalam sel tumbuhan. Pada tumbuhan tinggi, kristal
kalsium oksalat paling umum ditemukan. Kalsium karbonat dan kalsium malat agak
langka.
1)
Kristal
soliter, berbentuk rhomboid, atau seperti prisma
2)
Kristal
pasir adalah kristal berbentuk prisma yang amat kecil dan
biasanya ditemukan dalam jumlah besar. Contohnya pada batang sambucus nigra
dan daun atropa belladonna.
3)
Rafida adalah
kristal panjang dan ramping yang kedua ujungnya runcing. Rafida biasanya dalam
berkas dan ditemukan dalam daun Agave, sertadalam daun dan batang Impatiens.
Sel yang mengandung berkas rafida dapat berbentuk sama dengan sel di
sekelilingnya atau dapat pula berbentuk idioblas. Contohnya adalah bekas rafida
dalam sel lendir pada endocarp buah enau (Arenga pinnata). Sel yang mengandung
rafida sering tersebar secara khas dalam tumbuhan dan dapat digunakan dalam
taksonomi.
4)
Stiloid adalah
kristal berbentuk prisma yang panjang dan kedua ujungnya meruncing seperti
bilah. Pada sel, kristal ini ditenmukan secara menyindiri atau berpasangan
dalam kelompok kecil. Stiloid kurang sering ditemukan namun, terdapat pada Iridaceae,
Agavaceae, dan beberapa family lainnya.
Kristal
dibentuk dalam vakuola. Ada atau tidak adanya kristal merupakan sifat yang dapa
dipakai untuk mempelajari kekerabatan antara species tumbuhan. bagian dinding
yang menonjol itu dan dapat berbentuk seperti sekelompok buah anggur seperti
yag ditemukan pada daun karet (Ficus
elastica).
e.
Silika dan
Stegmata
Baik
tubuh silika maupuan stegmata (tunggal: stegma) merupakan pengendapan oksida
silikon dan lebih umum ditemukan pada monokotil daripada dikotil. Bentuknya
amat khas dan seringkali khas bagi familia atau genusnya. Silica dapat pula
tersimpan langsung di dalam dinding sel.
B. Tujuan Praktikum
1. Mengidentifikasi pigmen dalam sel tumbuhan
2. Membedakan zat-zat ergastik dalam sel tumbuhan
C. Alat dan Bahan
No.
|
Alat
|
Bahan
|
1.
|
Mikroskop cahaya
|
Daucus
carotta, Rhoeo discolor, capsicum annum, capsicum annuum (merah
dan hijau), Hydrilla.
|
2.
|
Tissue/ kertas
penyerap
|
|
3.
|
Silet/ cutter
|
|
4.
|
Object glass
|
|
5.
|
Cover glass
|
Aquades
|
6.
|
Pipet
|
|
7.
|
Beker Glass
|
|
D. Langkah Kerja
E. Hasil Pengamatan
No
|
Morfologi Tumbuhan
|
Anatomi Tumbuhan
|
Gambar Literatur
|
Klasifikasi Ilmiah
|
||
1.
|
Source:
http://ustadzrofii.wordpress.com/2011/04/03/tanaman-obat-keluarga-bagian-5/
|
Anatomi
Daucus carota
Pembesaran
: 16x10
Reagen : Aquades
Pigmen : Karoten
|
Source:
http://scienceandri.blogspot.com/2011/07/praktikum-1-anatomi-tumbuhan.html
|
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliphyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo
: Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus
carota
|
||
2.
|
Source: http://www.stuartxchange.com/BangkaBangkaan.html
|
Anatomi
Rhoeo discolor
Pembesaran : 10x10
Reagen : Aquades
Pigmen : Antosianin
|
Source:
|
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliphyta
Kelas :
Liliopsida
Ordo
: Commelinales
Famili : Commelinaceae
Genus :
Rhoeo
Spesies : Rhoeo
discolor
|
||
3.
|
Source: http://www.homeopathyandmore.com/forum/viewtopic.php?t=471
|
Anatomi
Capsicum annum
Pembesaran : 10x10
Reagen : Aquades
Pigmen : Fikoeritrin
|
Source:
http://scienceandri.blogspot.com/2011/07/praktikum-1-anatomi-tumbuhan.html
|
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliphyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo
: Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum
annum
|
||
4.
|
Source: http://tokorio.com/sayuran/paprika/papika-hijau/paprika-hijau-2
|
Anatomi Capsicum
annuum
Pembesaran : 10x10
Reagen : Aquades
Pigmen : Klorofil
|
|
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliphyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo
: Solanales
Famili :
Solanaceae
Genus :
Capsicum
Spesies : Capsicum annuum
|
||
5.
|
Source: http://idtools.org/id/aquariumplants/Aquarium_&_Pond_Plants_of_the_World/key/Aquarium_&_Pond_Plants/Media/Html/Fact_sheets/hydrilla.html
|
Anatomi
Hydrilla verticillata
Pembesaran
: 15x10
Reagen : Aquades
Pigmen : Klorofil
|
Source:
|
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliphyta
Kelas :
Liliopsida
Ordo
: Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata
|
||
6.
|
Source: http://cah-laweyan.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-masker-kentang.html
|
Anatomi
Solanum tuberosum
Pembesaran : 10x10
Reagen : Aquades
Butir-butir
Amilum
|
http://www.superstock.com/stock-photos-images/1566-399526
|
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliphyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo
: Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum
|
||
7.
|
Source: http://citra417.wordpress.com/2011/11/19/paprika-khasiat-kandungan-nutrisi-si-manis-pedas/
|
Anatomi
Capsicum annuum (Paprika merah
bagian dalam)
Anatomi
Capsicum annuum (Paprika merah
bagian luar)
Pembesaran : 10x10
Reagen : Aquades
Pigmen : Fikoeritrin
|
|
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliphyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo
: Solanales
Famili :
Solanaceae
Genus :
Capsicum
Spesies : Capsicum annuum
|
F. Pertanyaan
1.
Bagaimana bentuk kromoplas dalam sel
korteks wortel, cabe, dan paprika? Nyatakan dalam gambar anda!
Jawaban:
Pada sel korteks wortel bentuk
kromoplasnya ada 2 bentuk, yaitu bentuk jarum dan butiran.
Jika dinyatakan dalam gambar:
Gambar anatomi wortel Gambar anatomi cabe
Gambar anatomi paprika hijau Gambar
anatomi paprika merah
2.
Bagaimana bentuk kromoplas pada
Hydrilla?
Jawaban:
Bentuknya bulat-bulat sedikit
memanjang
3.
Terdapat pada bagian sel yang mana
kromoplas tersebut (dinding, sitoplasma, atau vakuola)? Bagaimana anda dapat
mengetahuinya?
Jawaban:
Kromoplasa terdapat menyebar di
sitoplasma. Kromoplas adalah salah satu bagian dari plastida yang mengandung
pigmen warna selain klorofil (pigmen warna hijau). Pigmen yang terdapat di
dalam kromoplas mungkin saja berwarna oranye, merah, kuning. Kromoplas paling
banyak ditemukan pada bagian tumbuhan yang berwarna seperti bunga dan buah.
Keberadaan kromoplas dan pigmen yang dikandungnyalah yang memberikan
warna-warna berbeda pada bagian-bagian tumbuhan tersebut. Saya mengetahuinya
dari bacaan literatur.
4.
Apa saja yang terlihat pada kerokan
bagian dalam umbi kentang?
Jawaban:
Dari hasil sayatan kentang (bukan
kerokan) yang selanjutnya diamati dibawah mikroskop terlihat butir-butir amilum.
5.
Bagaimana membedakan butir tunggal dan
butir majemuk?
Jawaban:
Cara membedakannya dengan cara
melihat butir patinya. Apabila dalam plastida terbentuk lebih dari satu butir
pati, maka butiran tersebut akan segera saling menyentuh dan membentuk butir
majemuk. Apabila butir pati terlihat letak hilumnya eksentris (tidak dipusat)
dan butir pati yang satu dengan yang lainnya berpisah, maka disebut butir
tunggal atau sederhana.
6.
Jelaskan hasil pengamatan anda tentang
lapisan-lapisan butir amilum apabila pengarah halus diubah-ubah!
Jawaban:
Kami kurang mengetahui karena tidak
secara langsung mengamati spesimen yang terdapat lapisan-lapisan butir amilum
didalamnya.
7.
Bagaimana pembentukan butir majemuk
dibandingkan dengan butir tunggal?
Jawaban:
Pembentukan butir pati majemuk
disebabkan oleh terbentuknya lebih dari satu butir pati dan lapisannya saling
bersentuhan. Terjadinya lapisan sebagai akibat dari letak molekulnya yang lebih
padat dibagian awal dan secara bertahap renggang dibagian luar.
8.
Apakah yang dapat anda simpulkan dari
seluruh hasil pengamatan anda tentang sel tumbuhan dan bagian-bagiannya?
Jawaban:
Setelah praktikum, yang dapat kami
simpulkan tentang sel tumbuhan adalah sel tumbuhan itu kaya akan
organel-organel sel, memiliki pigmen yang beragam dan susunannya rumit. Salah
satu organel sel tumbuhan adalah plastida. Plastida terbagi ke dalam tiga
macam, yaitu leukoplas, kromoplas dan kromoplas. Leukoplas atau amiloplas merupakan
plastida yang tidak berwarna, dan dapat membentuk dan menyimpan butir-butir zat
tepung atau pati, seperti misalnya pada Solanum
tuberosum. Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau karena adanya pigmen
melanin (hitam), likopen (merah), xantophyl (kuning), karoten (jingga),
fikosianin (biru) dan fikorietrin., misalnya pada wortel yang mengandung pigmen
karoten. Kloroplas merupakan plastid berwarna hijau karena mengandung zat hijau
daun (klorofil), seperti misalnya pada Hydrilla.
G. Daftar Pustaka
Agustina, Tri Wahyu.
2010. Anatomi Tumbuhan. Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD: Bandung
Dewi. 2011. Struktur dan Fungsi Sel Tumbuhan. http://biologidewi.blogspot.com/2011/09/struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html.
Diakses 08 Maret 2013 Pukul 11.32
Hidayat, Estiti B.
1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji.
Penerbit ITB: Bandung
Nurzaeni, Irfa. 2011. Sel Tumbuhan dan Pigmen. http://ochinokurosaki.blogspot.com/2011/10/sel-tumbuhan-dan-pigmen.html.
Diakses 08 Maret 2013 Pukul 11.45
Taufiq. 2012. Sel Tumbuhan dan Jaringan Tumbuhan. http://soaljawabanujian.blogspot.com/2012/01/sel-tumbuhan-dan-jaringan-tumbuhan.html.
Diakses 08 Maret 2013 Pukul 11.40
Team Dosen. 2013. Buku Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan.
Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar