LAPORAN PRAKTIKUM KE-6
ANATOMI BATANG
A.
Pendahuluan
Batang pohon
atau diameternya bertambah besar disebabkan oleh titik pertumbuhan sekunder
yang terdapat pada kambium, ke arah sisi luar akan membentuk jaringan Phloem
dan ke arah dalam membentuk jaringan Xylem. Jaringan xylem pada batang sering
disebut jaringan pembuluh kayu yang berfungsi mengangkut air dan unsur hara
dari tanah melalui akar ke daun dan terjadi proses fotosintesis
di daun. Hasil dari proses fotosintesis berupa zat makanan (karbohidrat)
disebarkan ke seluruh bagian tanaman melalui jaringan phloem atau juga disebut
jaringan pembuluh ayak/tapis.
Penampang melintang batang
pohon yang berkayu mempunyai anatomi yang lebih rumit dibandingkan tumbuhan
herba monokotil dan dikotil. Penampang melintang batang pohon berkayu terdiri
dari : Kulit batang, phloem primer, phloem sekunder, kambium, xylem primer,
xylem sekunder, korteks, pith dan lingkaran pertumbuhan/growth ring (lingkaran
tahunan).
Lingkaran tahunan dapat
dilihat dengan jelas pada pohon-pohon di daerah subtropis (temperate) yang
mempunyai empat musim yaitu semi (spring), panas (summer), gugur (autum) dan
dingin (winter). Hal ini terjadi karena pada musim dingin terjadi pertumbuhan yang
sangat lambat bahkan bisa terjadi dormansi menghasikan warna kayu lingkaran
pertumbuhan yang lebih gelap. Namun pada daerah tropis hanya terdapat musim hujan dan panas dimana
pertumbuhan dapat berlangsung terus.
Gambar 1
lingkarang tahun pada batang
Batang merupkan organ tumbuhan
yang sangat penting bagi tanaman, di dalam batang terdapat berbagai jaringan
didalamnya yang menyususn segala aktifitas batang, antara batang dikotil dan
monokotil terdapat perbedaan sistem penyusun batang, diantarnya sebgai berikut:
(Gambar 2 anatomi batang
dikotil dan monokotil)
1.
Batang Dikotil
(Gambar 3
batang dikotil)
Pada tumbuhan dikotil, berkas
pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian
luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil
ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat
kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil. Kambium
merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam pertumbuhan sekunder.
Anatomi batang tumbuhan
dikotil terdiri atas kulit kayu, kayu dan empulur. Empulur sangat sulit
ditemukan pada batang kayu yang sudah tua. Bagian terluar dari batang tumbuhan
dikotil adalah kulit kayu yang terdiri atas jaringan epidermis,
kambium gabus, korteks, dan floem. Felogen dapat ditemukan di bagian bawah
epidermis.
Pada kulit batang,
terdapat bagian yang tidak tertutupi oleh lapisan gabus. Bagian tersebut
inamakan lentisel. lentisel berfungsi sebagai tempat terjadinya peristiwa
penguapan dan pertukaran gas. Selain
jaringan epidermis dan gabus, pada batang dijumpai pula jaringan parenkima,
kolenkima, sklerenkima, floem dan xilem. Berkas pembuluh floem letaknya
berdampingan dengan pembuluh xilem. Diantara berkas pembuluh xilem, dan floem,
terdapat kambium pembuluh (kambium vaskular). kambium pembuluh merupakan bagian
yang memisahkan kulit kayu dengan kayu (Xilem).
Jika letak floem dan
xilem berdampingan, ikatan pembuluh yang terletak dinamakan ikatan
kolateral. Tipe ikatan kolateral tertutup. pada ikatan kolateral terbuka
terdapat Kambium diantara berkas pembuluh. Adapun ikatan kolateral tertutup
tiak terdapat kambium diantara berkas pembuluh.
Batang dikotil memiliki
struktur khas. Batang dikotil muda dan batang dikotil tua memiliki struktur
yang sedikit berbeda. Kayu tersususn atas trakea. Trakea merupakan
saluran-saluran yangterbentuk oleh sel-sel yang telah mati dan bagian
ujung-ujungnya saling menyambung. Saluran tersebut berfungsi menyalurkan air
dan garam mineral dari akar ke daun. Pada kayu terdapat juga trakeid yang
bentuk selnya memanjang, ujung-ujungnya runcing, dan ukurannya kecil daripada
trakea. Trakeid berfungsi sebagai penyokong atau memperkuat batang.
Pembelahan sel kambium
vaskular ke arah dalam memebentuk kulit kayu. Aktivitas pembentukan kayu lebih
aktif daripada pembentukan kulit kayu. Aktivitas tersebut mengakibatkan bagian
kayu lebih besar daripada kulit kayu. Hal inilah yang menyebabkan pada kulit
kayu sering terjadi pengelupasan.
Pembentukan kayu oleh
kambium pada musim hujan lebih aktif dan menghasilkan sel-sel yang lebih besar
daripada musim kemarau. Akibatnya, timbul batas perbedaan pada kedua aktifitas
pembentukan kayu, dinamakan lingkaran dalam. Dinegara yang memiliki 4 musim,
stiap tahunnya akan didapatkan 4 batas lingkaran tahun.
Empulur adalah jaringan
parinkima yang berfungsi menyimpan makanan cadangan. Empulur ditemukan pada
batang yang muda. Empulur tidak ditemukan pada batang yang tua karena empulur
semakin hilang sejalan dengan pertambahan diameter batang.
Susunan Anatomi batang Dikotil Tumbuhan Herba
Pada bagian laur
tumbuhan herba, seperti tumbuhan kol, sosian, wortwl dan seldri terdapat
jaringan epidermis. batang Tunbuhan herba tidak memiliki kambium gabus.
Anatomi batang dikotil
tumbuhan herba tidak begitu berbeda dengan batang dikotil tumbuhan berkayu,
baik struktur maupun fungsinya. Perbedaan yang jelas terdapat pada aktivitas
kambium yang menyebabkan perbedaan jumlah floem dan xilem. Jumlah floem dan
xilem yang dibentuk pada batang dikotil tumbuhan herba berjumlah lebih sedikit.
bagian Korteks tersusun atas jaringan kolenkima yang berperan dalam
fotosintesis dan sebagai pentimpan makanan
cadangan.
Dua macam kambium yang
menghasilkan jaringan sekunder tumbuhan dikotil, yaitu:
a.
Kambium pembuluh (vascular cambium) yang menghasilkan xylem sekunder
(kayu) ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar,
b.
kambium
gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang menggantikan
epidermis pada batang dan akar.
Empulur batang tersusun atas
jaringan parenkim yang mungkin mengandung kloroplas. Empulur mempunyai ruang
antarsel yang nyata dan tersusun atas perikambium yang disebut perisikel.
Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalam dan endodermis di
sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita radier yang terdiri atas sederet
sel, mulai dari empulur sampai dengan floem. Fungsi utamanya adalah
melangsungkan pengangkutan makanan ke arah radial. Pada tumbuhan dikotil,
jari-jari empulur tampak berupa garis-garis halus yang membentuk lingkaran tahun.
Pada batang dikotil terdapat
lapisan-lapisan dari luar kedalam:
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar
sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan dibawahnya. Pada batang
mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus
yang terbentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari bebrapa lapis sel,
yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin
kedalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,
merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan
angiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada tumbuhan
gymnospermae.
d. Stele/ silinder pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapisan terluar dari stele disebut
perisikel atau perikambium. Iakatn pembuluh pada stele disebut tipe kolateral
yang artinya letak bersiisan xilem disebelah dalam dan floem disebelah luar
Antara xilem dan floem terdapat
kambium intravasikuler, pada perkembanagn selanjutnya jaringan parenkim yang
terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang
disebut kambiumintravasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder
yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan dikotil, berkayu
keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung
terus menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang
pada muim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada
batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukan aktivitas pertumbuhan
selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan lingkaran tahun.
2.
Batang
Monokotil
Gambar 4 anatomi batang monokotil
Pada batang monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara
korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh
yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya diantara xilem dan
floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada monokotil meneybabkan
tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh besar, dengan kata lain tidak mengalami
pertumbuhan sekunder. Meskipun demikian da tumbuhan monokotil yang mengalami
pertumbuhan sekunder misalnya pada hanjuang dan pohon nenas sebrang.
Batang adalah
organ pokok pada golongan tumbuhan Cormophyta,
di samping akar dan daun. Fungsi utama batang adalah pada system percabangan
yang mendukung perluasan bidang fotosintesis serta merupakan transportasi utama
dari air, unsur hara, dan bahan organik sebagai fotosintesis. Sehingga dengan
fotosintesis pada batang tumbuhan tersebut bisa
menghasilkan makanan untuk kehidupan tumbuhan.
Anatomi batang
monokotil sangat berbeda dengan anatomi batang dikotil. Epidermis tanaman
Monokotil memiliki dining sel yang tebal. Dibagian dalam epidermis batang
monokotil, terspat jaringan tipis, yakni jaringan sklerenkima yang merupakan
kulit batang. Jaringan skelerenkima berperan memperkuat dan melindungi
batang monokotil.
Ikatan pembuluh
menyebar pada seluruh batang monokotil tetapi yang paling banyak terdapat
didaerah mendekati kulit batang. Ikatan pembuluh floem berdampingan dengan
xilem dan dikelilingi oleh seludang sklerenkima. Pada
monokotil, tidak terdapat kambium sehingga pertumbuhan yang terjadi hanya
memanjang. Pembesaran batang sangat terbatas. Hal ini disebabkan pembesaran batang
terjadi melalui pembentukan rongga oksigen. Berbeda
dengan batang dikotil, anatomi atau struktur batang monokotil muda dan
monokotil tua memiliki struktur yang persis sama.
3.
Sifat
dan fungsi batang
Batang tumbuhan memiliki bagian
buku (node) dan ruas (internode). Batang berbentuk silindris
atau yang lain, tetapi biasanya mempunyai
penampang melintang yang bersimetri regular,
pertumbuhannya fototropi atau heliotrope. Batang selalu mengalami
pertumbuhan di ujung (pertumbuhan tidak terbatas),
mengadakan pencabangan dari pertumbuhandan perkembangan
kuncup samping (lateral), dan umumnya tidak berwarnahijau. Batang
tumbuhan berfungsi untuk mendukung tajuk
tumbuhan, termasuk daun, bunga, buah dan biji. Selain memperluas bidang fotosintesis
melalui pola percabangannya, batang juga merupakan jalan pengangkutan air dan
unsur hara dari dalam tanah ke daun (xylem) dan dari daun ke bagian
tumbuhan yang lain (floem). Kadang kala
batang juga menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan.Batang
merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta
kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan.
Pada umumnya batang mempunyai
sifat-sifat berikut:
a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pulamempunyai
bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapatdengan
sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b. Terdiri dari atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan
pada buku-buku inilah terdapat daun.
c. Tubuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop)
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan bahwa
batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e. Mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan,
kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek,
misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Sebagai bagian tumbuh tumbuhan, batang
mempunyai tugas untuk:
a. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada
di atas tanah, yaitu: daun, bunga, dan buah.
b. Dengan percabangannya memperluas bidang
asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang
sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi
terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
c. Jalan pengankutan air dan zat-zat
makanan dari bawah ke atas dan jalan
pengankutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
d. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
4.
Tumbuhan
berbatang dan tidak berbatang
Jika kita
membandingkan beberapa jenis tumbuhan, ada
di antaranya yang jelas kelihatan batangnya, tetapi ada pula
yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab itu kita membedakan:
a. Tumbuhan yang tidak
berbatang (planta acaulis).
Tumbuh-tumbuhan yang
benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada
hanya tampaknya saja tidak ada. Hal
itu disebabkan karena batang amat pendek, sehingga
semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan
tersusun rapat satu sama lain merupakan
suatu roset (rosula), seperti misalnya lobak
(Raphanus sativus L), sawi (Brassica juncea
L). Lihatlah perihal tata letak daun. Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan
batang dengan nyata pada waktu berbunga.
Dari tengah-tengah roset daun akan muncul
batang yang tumbuh cepat dengan daun-daun
yang jarang-jarang, bercabang-cabang, dan mendukung bunga-bunganya.
b. Tumbuhan yang jelas
berbatang.
Batang tumbuhan dapat dibedakan
seperti berikut:
1) Batang basah (hebaceus),
yaitu batang yang lunak dan
berair, misalnya pada bayam (Amaranthus spinosus
L.), krokot (Portulaca oleracea L.).
2) Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena
sebaguan besar terdiri atas kayu, yang terdapat pohon-pohon (arbores) dan
semak-semak (frutices) pada umumnya. Pohon adalah tumbuhan yang tinggi
besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang semak adalah
tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-cabang dekat
permukaan tanah atau malahan dalam tanah. Contoh pohon: mangga (Mangifera
indica L.), semak: sidaguri (Sida rhombifolia L.).
3) Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai
ruas-ruas yang nyata dan seringkali
berongga, misalnya pada padi (Oryza sativa L.) dan rumput
(Gramaneae) pada umumnya.
4) Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas
yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa
Kunth.), wlingi (Scirpus
grossus L.) dan tumbuhan sebangsa teki
(Cyperaceae) lain-lainnya.
Selain itu permukaan batang terdapat pula:
a. Berambut ( pilosus ), seperti pada tembakau
b. Berduri ( spinosus ), misalnya mawar
c. Memperlihatkan bekas-bekas daun , misalnya pada pepaya dan
kelapa
d. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya nagka dan
keluwih
e. Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sangon
f. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak seperti terlihat
pada jambu
biji (Psidium guajava L)dan pohon kayu putih (Melaleuca leucadendraon L).
5.
Arah tumbuh pada batang
Arah tumbuh
batang pokok tumbuhan dapat bersifat
genetis atau karena pengaruh factor luar secara
sesaat, bahkan pengaruh cahaya dirasakan cukup
dominan. Penjelasan berikut dapat memperluas
pemahaman tentang arah tumbuh batang pokok dan cabang batang.
Umumnya orang membedakan arah
tumbuh cabang seperti berikut :
1.
Tegak ( fastigiatus ), yaitu jika
sudut antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya
pada pangkalnya saja sedikit serong ke atas, tetapi
selanjutnya hampir sejajar dengan batang
pokoknya, misalnya wiwilan pada kopi ( Coffea sp.),
2.
Tegak lurus ( erectus ) jika arahnya lurus keatas,
misalnya pepaya.
3.
Condong ke atas ( patens ), jika
cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang lebih
45 derajat, misalnya pada pohon cemara
( Casuarina equisetifolia L.),
4.
Mendatar (horizontalis
),jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut
sebesar kurang lebih 90 derajat C, misalnya pada pohon randu ( Ceiba pentandra
Gaertn.),
5.
Terkulai( declinatus ),
jika cabang pada pangkalnya mendatar,tetapi ujungnya
lalu melengkung ke bawah, misalnya kopi robusta ( Coffea robusta Lindl.),
6.
Bergantung (
pendulus ), cabang-cabang yang tumbuhnya ke
bawah, misalnya cabang-cabang tertentu pada Salix.
7.
Berbaring ( humifusus ),
batang terletak pada permukaan tanah,
hnya ujungnya saja yang membengkok keatas, misalnya semangka,
8.
Menjalar dan
merayap ( repens ), batang berbaring
tetapi pada buku- bukunya keluar akar-akar, misalnya batang ubi
jalar,
9.
Mengangguk (nutans) batang
tumbuh tegak lurus keatas tetapiujungnya membengkok
kbawah, misalnya bunga matahari,
10. Memenjat (scandens), jika batang
tumbuh keats dengan menggunakan
A.
Tujuan Praktikum
1.
Mempelajari jaringan xilem, dan floem pada angiospermae
dikotil, dan monokotil.
2.
Mempelajari susunan kayu pada gymnospermae.
B.
Alat dan Bahan
No.
|
Alat
|
Bahan
|
1.
|
Mikroskop
cahaya
|
Araukaria, pinus, jagung, bayam, bunga matahari, labu kuning,
|
2.
|
Tissue/ kertas
penyerap
|
|
3.
|
Silet/ cutter
|
|
4.
|
Object glass
|
|
5.
|
Cover glass
|
Aquades
|
6.
|
Pipet
|
|
7.
|
Beker Glass
|
|
C. Langkah Kerja
D.
Hasil
Pengamatan
No
|
Hasil Photo
|
Gambar literature Morfologi dan Anatomi
|
Klasifikasi
|
1
|
Anatomi
Amaranthus Young
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 20
April 2013, 19;34
|
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Hammameliidae
Ordo
: Caryophyllales
Famili
: Amaranthaceae
Genus
: Amaranthus
Spesies
: Amaranthus spinosus
|
2
|
Anatomi
Amaranthus Old
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 20
April 2013, 19;36
|
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Hammameliidae
Ordo :
Caryophyllales
Famili :
Amaranthaceae
Genus :
Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus
|
3
|
Anatomi
Batang Ficus
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 20
April 2013, 20;4
|
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Dilleniidae
Ordo
: Urticales
Famili
: Moraceae
Genus
: Ficus
Spesies
: Ficus elastica
|
4
|
Anatomi
Batang Zea mays
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 20
April 2013, 22;0
|
Kingdom
: Plantae
Sub
Kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub
Kelas : Commeliniidae
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae
Genus
: Zea
Spesies
: Zea mays
|
5
|
Anatomi
Batang Arachis
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 29
April 2013, 20;4
|
Kingdom
: Plantae
Sub
Kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaaceae
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogea
|
6
|
Anatomi
batang Hibiscus
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 29
April 2013, 20;4
|
Kingdom
: Plantae
Sub
Kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Dilleniidae
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Spesies
: Hibiscus rosa-sinensis
|
7
|
Anatomi
batang Cucurbita
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 23
April 2013, 21;4
|
Kingdom
: Plantae
Sub
Kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Dilleniidae
Ordo
: Voales
Famili
: Cucurbitaceae
Genus
: Cucurbita
Spesies
: Cucurbita moshcata
|
8
|
Anatomi
batang pinus
a.
Gambar
b.
photo
|
Sumber :
di akses : 23
April 2013, 21
|
Kingdom
: Plantae
Sub
Kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Coniferiphyta
Kelas
: Pinopsida
Ordo
: Pinales
Famili
: Pinaceae
Genus
: Pinus
Spesies
: Pinus merkusii
|
9
|
Anatomi
batang Asplenium nudus
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 20
April 2013, 21;30
|
Kingdom
: Plantae
Sub
Kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Pteridophyta
Kelas
: Pteropsida
Sub
Kelas : Polypodiatae
Ordo
: Polypodiales
Famili
: Aspleniaceae
Genus
: Asplenuim
Spesies
: Asplenium nudus
|
10
|
Anatomi
batang Cordyline
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 20
April 2013, 21;37
|
Kingdom
: Plantae
Sub
Kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub
Kelas : Lilidae
Ordo
: Liliales
Famili
: Agavaceae
Genus
: Cordyline
Spesies
: Cordyline fruticosa
|
11
|
Anatomi
batang Araucaria
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 20
April 2013, 19;39
|
Kingdom
: Plantae
Sub
Kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Coniferiphyta
Kelas
: Pinopsida
Ordo
: Pinales
Famili
: Araucariaceae
Genus
: Araucaria
Spesies
: Araucaria cuninghamii
|
12
|
Anatomi
batang Erythrina
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 20
April 2013, 21;3
|
Kingdom
: Plantae
Sub
Kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosiidae
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Genus
: Erythrina
Spesies
: Erythrina lithosperma
|
13
|
Anatomi
batang cemara
a.
Gambar
b.
Photo
|
Sumber :
di akses : 27
April 2013, 22;34
|
Kingdom
: Plantae
Sub
Kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Coniferiphyta
Kelas
: Pinopsida
Ordo
: Pinales
Famili
: Cupressaceae
Genus
: Cupresus
Spesies:
Cupresus sempervirens
|
E. Pertanyaan dan Jawaban 1
1.
Apakah tipe ikatan pembuluh
pada setiap preparat?
2.
Apakah yang dimaksud dengan
protoxilem dan metaxilem? Dimanakah letak keduanya?
3.
Apa fungsi kambium?
4.
Bagaimana pemebentukan xilem
dan floem primer dan sekunder?
5.
Preparat manakah yang mengalam
anomali pada batang? Jelaskan apa yang dimaksud dengan anomali batang?
6.
Dimanakah ditemukan saluran
resin? Apa fungsi saluran resin?
7.
Berikan kesimpulan?
Jawaban:
1.
Tipe ikatan
pembuluh pada tanaman dikotil atau Magnilopsida adalah tipe kolateral terbuka
seperti pada Amaranthus Young , Amaranthus Old, Batang Ficus, Batang Arachis, batang Hibiscus, batang
Cucurbita, batang pinus, batang Araucaria, batang Erythrina dan batang cemara.
Tipe ikatan pembuluh
pada tanaman monokotil atau Liliopsida adalah tipe kolateral tertutp seperti
pada batang Zea mays dan batang Cordyline.
Dan tipe ikatan
pembuluh untuk tanaman gymnospermae adalah sebagian tipe kolateral terbuka
karena sama dengan tanaman dikotil, sedangkan untuk Asplenium nudus tipe pembuluhnya ialah pembuluh konsentris
amfikribal.
2.
Protoxilem
adalah Penampang batang spurge (Euphorbia). Bundel ini memiliki unsur-unsur
vaskular tracheary sangat kecil di sepanjang tepi bagian dalam, ini disebut
protoxylem dan mereka kecil karena sel-sel berhenti berkembang sementara mereka
- dan semua jaringan ruas sekitarnya - masih muda dan dekat dengan meristem
apikal menembak.
Metaxilem adalah
bagian-bagian xilem primer yang terbentuk kemudian sesudah protoxilem, lebih lebar, lebih tebal, berdinding lignin
lebih banyak dan tidak dapat mengembang
3.
Fungsi Kambium
adalah membatasi bagian pepagan (kulit kayu) dari kolom kayu pada batang pohon.
Ke dalam, kambium akan membentuk pembuluh kayu (xilem) dan ke luar kambium
membentuk pembuluh tapis (floem, phloem).
4.
Pada awalnya
xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan prokambium.
Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini
setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder
sebagai hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem
sekunder. Meskipun xilem primer dan xilem sekunder itu tidak berbeda bentuknya,
tetapi keduanya akan berbaur pada pertumbuhan selanjutnya
5.
Seperti halnya
pada xilem, floem yang berasal dari perkembangan prokambium disebut floem
primer dan yang merupakan hasil perkembangan kambium disebut floem sekunder.
6.
Saluran resin
terdapat pada
Fungsi saluran resin
adalah sebagai organ ekskresi pada
tumbuhan Gymnospermae
7.
Kesimpulan dari praktikum batang ini yakni kami jadi
lebih mengetahui bahwa struktur batang itu sedemikian kompleksnya, dan membuat
kita paham akan jaringan dasar pada batang, dan tentunya jaringan pembuluh pada
batang. Dan dari hasil pengamatan kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa tipe berkas
pembuluh pada batang ialah kolateral.
Namun ada perbedaan antara berkas pembuluh pada batang dikotil dan pada batang
monokotil. Pada batang dikotil berkas pembuluhnya kolateral terbuka, sedangkan
pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan paku tipe berkas pembuluhnya koletral
tertutup. Dari sisnilah kita bisa semakin diperlihatkan
betapa Maha Agung-Nya Sang Pencipta. Subhanallah.
F.
Kesimpulan
Secara
anatomi tumbuhan terdiri atas pembuluh xilem dan floem
dan jaringan-jaringan pada tumbuhan seperti
jaringan meristematik dan jaringan permanen. Batang merupakan organ
tumbuhan yang sangat penting bagi tanaman yang berfungsi sebagai alat transportasi zat
makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh, alat perkembangbiakan
vegetatif, alat penyimpan bahan
makanan cadangan, tempat tumbuhnya daun,
bunga dan buah. Jaringan
pembuluh pada batang berfungsi sebagai pengangkut air, mineral, dan zat organik
pada tumbuhan dilaksanakan oleh jaringan pengangkut (pembuluh). Jaringan
pembuluh pada tumbuhan terbagi atas dua daintaranya ada xilem dan floem.
G.
Daftar Pustaka
Agustina, Tri Wahyu. 2010. Anatomi
Tumbuhan. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN SGD: Bandung
Campbell,N,A.dkk,(2004).Biologi.Jakarta : Erlangga
Hidayah,N.F.(20007).Kresna Biologi.Klaten : Sinar Mandiri
Hidayat,
Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji.
Penerbit ITB: Bandung
Team
Dosen. 2013. Buku Petunjuk Praktikum
Anatomi Tumbuhan. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tim Kashiko.(2004).kamus Lengkap Biologi. Surabaya : Kashiko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar