Selasa, 15 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN - ANATOMI BATANG

LAPORAN PRAKTIKUM KE-6
ANATOMI BATANG

A.      Pendahuluan
Batang pohon atau diameternya bertambah besar disebabkan oleh titik pertumbuhan sekunder yang terdapat pada kambium, ke arah sisi luar akan membentuk jaringan Phloem dan ke arah dalam membentuk jaringan Xylem. Jaringan xylem pada batang sering disebut jaringan pembuluh kayu yang berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari tanah melalui akar ke daun dan terjadi proses fotosintesis di daun. Hasil dari proses fotosintesis berupa zat makanan (karbohidrat) disebarkan ke seluruh bagian tanaman melalui jaringan phloem atau juga disebut jaringan pembuluh ayak/tapis.
Penampang melintang batang pohon yang berkayu mempunyai anatomi yang lebih rumit dibandingkan tumbuhan herba monokotil dan dikotil. Penampang melintang batang pohon berkayu terdiri dari : Kulit batang, phloem primer, phloem sekunder, kambium, xylem primer, xylem sekunder, korteks, pith dan lingkaran pertumbuhan/growth ring (lingkaran tahunan).
Lingkaran tahunan dapat dilihat dengan jelas pada pohon-pohon di daerah subtropis (temperate) yang mempunyai empat musim yaitu semi (spring), panas (summer), gugur (autum) dan dingin (winter). Hal ini terjadi karena pada musim dingin terjadi pertumbuhan yang sangat lambat bahkan bisa terjadi dormansi menghasikan warna kayu lingkaran pertumbuhan yang lebih gelap. Namun pada daerah tropis hanya terdapat musim hujan dan panas dimana pertumbuhan dapat berlangsung terus.






Gambar 1 lingkarang tahun pada batang
Batang merupkan organ tumbuhan yang sangat penting bagi tanaman, di dalam batang terdapat berbagai jaringan didalamnya yang menyususn segala aktifitas batang, antara batang dikotil dan monokotil terdapat perbedaan sistem penyusun batang, diantarnya sebgai berikut:
anatomi batang tumbuhan







(Gambar 2 anatomi batang dikotil dan monokotil)

1.        Batang Dikotil
http://4.bp.blogspot.com/-2-dVTRE00SM/UJY4gtmknVI/AAAAAAAAAyY/kVV4onIrebY/s200/unduhan.jpg








(Gambar 3  batang dikotil)

Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil. Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam pertumbuhan sekunder.
Anatomi batang tumbuhan dikotil terdiri atas kulit kayu, kayu dan empulur. Empulur sangat sulit ditemukan pada batang kayu yang sudah tua. Bagian terluar dari batang tumbuhan dikotil adalah kulit kayu yang terdiri atas jaringan epidermis, kambium gabus, korteks, dan floem. Felogen dapat ditemukan di bagian bawah epidermis.
Pada kulit batang, terdapat bagian yang tidak tertutupi oleh lapisan gabus. Bagian tersebut inamakan lentisel. lentisel berfungsi sebagai tempat terjadinya peristiwa penguapan dan pertukaran gas. Selain jaringan epidermis dan gabus, pada batang dijumpai pula jaringan parenkima, kolenkima, sklerenkima, floem dan xilem. Berkas pembuluh floem letaknya berdampingan dengan pembuluh xilem. Diantara berkas pembuluh xilem, dan floem, terdapat kambium pembuluh (kambium vaskular). kambium pembuluh merupakan bagian yang memisahkan kulit kayu dengan kayu (Xilem).
Jika letak floem dan xilem berdampingan, ikatan pembuluh  yang terletak dinamakan ikatan kolateral. Tipe ikatan kolateral tertutup. pada ikatan kolateral terbuka terdapat Kambium diantara berkas pembuluh. Adapun ikatan kolateral tertutup tiak terdapat kambium diantara berkas pembuluh.
Batang dikotil memiliki struktur khas. Batang dikotil muda dan batang dikotil tua memiliki struktur yang sedikit berbeda. Kayu tersususn atas trakea. Trakea merupakan saluran-saluran  yangterbentuk oleh sel-sel yang telah mati dan bagian ujung-ujungnya saling menyambung. Saluran tersebut berfungsi menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun. Pada kayu terdapat juga trakeid yang bentuk selnya memanjang, ujung-ujungnya runcing, dan ukurannya kecil daripada trakea. Trakeid berfungsi sebagai penyokong atau memperkuat batang.
Pembelahan sel kambium vaskular ke arah dalam memebentuk kulit kayu. Aktivitas pembentukan kayu lebih aktif daripada pembentukan kulit kayu. Aktivitas tersebut mengakibatkan bagian kayu lebih besar daripada kulit kayu. Hal inilah yang menyebabkan pada kulit kayu sering terjadi pengelupasan.
Pembentukan kayu oleh kambium pada musim hujan lebih aktif dan menghasilkan sel-sel yang lebih besar daripada musim kemarau. Akibatnya, timbul batas perbedaan pada kedua aktifitas pembentukan kayu, dinamakan lingkaran dalam. Dinegara yang memiliki 4 musim, stiap tahunnya akan didapatkan 4 batas lingkaran tahun.
Empulur adalah jaringan parinkima yang berfungsi menyimpan makanan cadangan. Empulur ditemukan pada batang yang muda. Empulur tidak ditemukan pada batang yang tua karena empulur semakin hilang sejalan dengan pertambahan diameter batang.
Susunan Anatomi batang Dikotil Tumbuhan Herba
Pada bagian laur tumbuhan herba, seperti tumbuhan kol, sosian, wortwl dan seldri terdapat jaringan epidermis. batang Tunbuhan herba tidak memiliki kambium gabus.
Anatomi batang dikotil tumbuhan herba tidak begitu berbeda dengan batang dikotil tumbuhan berkayu, baik struktur maupun fungsinya. Perbedaan yang jelas terdapat pada aktivitas kambium yang menyebabkan perbedaan jumlah floem dan xilem. Jumlah floem dan xilem yang dibentuk pada batang dikotil tumbuhan herba berjumlah lebih sedikit. bagian Korteks tersusun atas jaringan kolenkima yang berperan dalam fotosintesis dan sebagai pentimpan makanan cadangan.

Dua macam kambium yang menghasilkan jaringan sekunder tumbuhan dikotil, yaitu:
a.              Kambium  pembuluh (vascular cambium) yang menghasilkan xylem sekunder (kayu) ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar,
b.             kambium gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang menggantikan epidermis pada batang dan akar.
Empulur batang tersusun atas jaringan parenkim yang mungkin mengandung kloroplas. Empulur mempunyai ruang antarsel yang nyata dan tersusun atas perikambium yang disebut perisikel. Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalam dan endodermis di sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita radier yang terdiri atas sederet sel, mulai dari empulur sampai dengan floem. Fungsi utamanya adalah melangsungkan pengangkutan makanan ke arah radial. Pada tumbuhan dikotil, jari-jari empulur tampak berupa garis-garis halus yang membentuk lingkaran tahun.
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar kedalam:
a.    Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan dibawahnya. Pada batang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang terbentuk dari kambium gabus.
b.    Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari bebrapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin kedalam tersusun atas jaringan parenkim.
c.    Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan angiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada tumbuhan gymnospermae.
d.   Stele/ silinder pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapisan terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Iakatn pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya letak bersiisan xilem disebelah dalam dan floem disebelah luar
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembanagn selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambiumintravasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada muim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan lingkaran tahun.

2.        Batang Monokotil
http://2.bp.blogspot.com/-apco1FsNVEQ/UJY5Y3gi2eI/AAAAAAAAAyg/nMoMBSq2jl8/s1600/images.jpg






Gambar 4 anatomi batang monokotil
Pada batang monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas.  Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya diantara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada monokotil meneybabkan tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh besar, dengan kata lain tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Meskipun demikian da tumbuhan monokotil yang mengalami pertumbuhan sekunder misalnya pada hanjuang dan pohon nenas sebrang.
Batang  adalah  organ  pokok  pada  golongan  tumbuhan  Cormophyta,  di samping akar dan daun. Fungsi utama batang adalah pada system percabangan yang mendukung perluasan bidang fotosintesis serta merupakan transportasi utama dari air, unsur hara, dan bahan organik sebagai fotosintesis. Sehingga dengan fotosintesis pada  batang  tumbuhan  tersebut  bisa  menghasilkan  makanan  untuk  kehidupan tumbuhan.
Anatomi batang monokotil sangat berbeda dengan anatomi batang dikotil. Epidermis tanaman Monokotil memiliki dining sel yang tebal. Dibagian dalam epidermis batang monokotil, terspat jaringan tipis, yakni jaringan sklerenkima yang merupakan kulit batang. Jaringan skelerenkima  berperan memperkuat dan melindungi batang monokotil.
Ikatan pembuluh menyebar pada seluruh batang monokotil tetapi yang paling banyak terdapat didaerah mendekati kulit batang. Ikatan pembuluh floem berdampingan dengan xilem dan dikelilingi oleh seludang sklerenkima. Pada monokotil, tidak terdapat kambium sehingga pertumbuhan yang terjadi hanya memanjang. Pembesaran batang sangat terbatas. Hal ini disebabkan pembesaran batang terjadi melalui pembentukan rongga oksigen. Berbeda dengan batang dikotil, anatomi atau struktur batang monokotil muda dan monokotil tua memiliki struktur yang persis sama.

3.        Sifat dan fungsi batang
Batang tumbuhan memiliki bagian buku (node) dan ruas (internode). Batang  berbentuk  silindris  atau  yang  lain,  tetapi  biasanya  mempunyai penampang  melintang  yang  bersimetri  regular,  pertumbuhannya  fototropi  atau heliotrope. Batang selalu mengalami pertumbuhan di ujung (pertumbuhan  tidak  terbatas),  mengadakan  pencabangan  dari  pertumbuhandan perkembangan kuncup samping (lateral), dan umumnya tidak berwarnahijau. Batang  tumbuhan  berfungsi  untuk  mendukung  tajuk  tumbuhan, termasuk daun, bunga, buah dan biji. Selain memperluas bidang fotosintesis melalui pola percabangannya, batang juga merupakan jalan pengangkutan air dan unsur hara dari dalam tanah ke daun (xylem) dan dari daun ke bagian tumbuhan  yang  lain  (floem).  Kadang  kala  batang  juga  menjadi  tempat penimbunan zat makanan cadangan.Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
a.       Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pulamempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapatdengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b.      Terdiri dari atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
c.       Tubuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop)
d.      Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e.       Mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
f.       Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

Sebagai bagian tumbuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk:
a.       Mendukung  bagian-bagian  tumbuhan  yang  ada  di  atas  tanah,  yaitu:  daun, bunga, dan buah.
b.      Dengan  percabangannya  memperluas  bidang  asimilasi,  dan  menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
c.       Jalan  pengankutan  air  dan  zat-zat  makanan  dari  bawah  ke  atas  dan  jalan pengankutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
d.      Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.

4.        Tumbuhan berbatang dan tidak berbatang
Jika  kita  membandingkan  beberapa  jenis  tumbuhan,  ada  di  antaranya  yang  jelas kelihatan batangnya, tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab itu kita membedakan:
a.  Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis).
Tumbuh-tumbuhan  yang  benar  tidak  berbatang  sesungguhnya  tidak  ada hanya  tampaknya  saja  tidak  ada.  Hal  itu  disebabkan  karena  batang  amat pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan  tersusun  rapat  satu  sama  lain  merupakan  suatu  roset  (rosula),  seperti misalnya  lobak  (Raphanus  sativus  L),  sawi  (Brassica  juncea  L).  Lihatlah perihal tata letak daun. Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan batang dengan  nyata  pada  waktu  berbunga.  Dari  tengah-tengah  roset  daun  akan muncul  batang  yang  tumbuh  cepat  dengan  daun-daun  yang  jarang-jarang, bercabang-cabang, dan mendukung bunga-bunganya.
b.  Tumbuhan yang jelas berbatang.
Batang tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut:
1)   Batang   basah   (hebaceus),   yaitu   batang   yang  lunak   dan  berair, misalnya  pada  bayam  (Amaranthus  spinosus  L.), krokot  (Portulaca oleracea L.).
2)   Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebaguan besar terdiri atas kayu, yang terdapat pohon-pohon (arbores) dan semak-semak (frutices) pada umumnya. Pohon adalah  tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau malahan dalam tanah. Contoh pohon: mangga (Mangifera indica L.), semak: sidaguri (Sida rhombifolia L.).
3)   Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas  yang  nyata  dan  seringkali  berongga,  misalnya  pada  padi (Oryza sativa L.) dan rumput (Gramaneae) pada umumnya.
4)   Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa   Kunth.),   wlingi   (Scirpus   grossus   L.)   dan   tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae) lain-lainnya.
Selain  itu permukaan batang terdapat pula:
a.       Berambut  ( pilosus ), seperti pada tembakau
b.      Berduri  ( spinosus ), misalnya mawar
c.       Memperlihatkan  bekas-bekas daun , misalnya pada pepaya dan kelapa
d.      Memperlihatkan  bekas-bekas daun penumpu, misalnya nagka dan keluwih
e.       Memperlihatkan  banyak lentisel, misalnya pada sangon
f.       Keadaan-keadaan  lain, misalnya lepasnya kerak seperti terlihat pada jambu
biji (Psidium guajava L)dan pohon kayu putih (Melaleuca leucadendraon L).

5.         Arah tumbuh pada batang
Arah  tumbuh  batang  pokok  tumbuhan  dapat  bersifat  genetis  atau  karena pengaruh  factor  luar  secara  sesaat,  bahkan  pengaruh  cahaya  dirasakan  cukup dominan.  Penjelasan  berikut  dapat  memperluas  pemahaman  tentang  arah  tumbuh batang pokok dan cabang batang.
Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang seperti berikut :
1.         Tegak ( fastigiatus ), yaitu jika sudut antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke atas,  tetapi  selanjutnya  hampir  sejajar  dengan  batang  pokoknya,  misalnya wiwilan pada kopi ( Coffea sp.),
2.         Tegak  lurus ( erectus ) jika arahnya lurus keatas, misalnya pepaya.
3.         Condong ke atas ( patens ), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut  kurang  lebih  45  derajat,  misalnya  pada  pohon  cemara  (  Casuarina equisetifolia L.),
4.         Mendatar (horizontalis  ),jika  cabang  dengan  batang  pokok  membentuk sudut sebesar kurang lebih 90 derajat C, misalnya pada pohon randu ( Ceiba pentandra Gaertn.),
5.         Terkulai( declinatus  ), jika  cabang  pada  pangkalnya  mendatar,tetapi ujungnya lalu melengkung ke bawah, misalnya kopi robusta ( Coffea robusta Lindl.),
6.         Bergantung  (  pendulus  ),  cabang-cabang  yang  tumbuhnya  ke  bawah, misalnya cabang-cabang tertentu pada Salix.
7.         Berbaring (  humifusus  ),  batang  terletak   pada  permukaan   tanah,  hnya ujungnya saja yang membengkok keatas, misalnya semangka,
8.         Menjalar  dan  merayap  (  repens  ),  batang  berbaring  tetapi  pada  buku- bukunya keluar akar-akar, misalnya batang ubi jalar,
9.         Mengangguk (nutans)  batang  tumbuh  tegak  lurus  keatas  tetapiujungnya membengkok kbawah, misalnya bunga matahari,
10.     Memenjat  (scandens),  jika  batang  tumbuh  keats  dengan  menggunakan

A.      Tujuan Praktikum
1.      Mempelajari jaringan xilem, dan floem pada angiospermae dikotil, dan monokotil.
2.      Mempelajari susunan kayu pada gymnospermae.

B.       Alat dan Bahan
No.
Alat
Bahan
1.
Mikroskop cahaya
Araukaria, pinus, jagung, bayam, bunga matahari, labu kuning,
2.
Tissue/ kertas penyerap
3.
Silet/ cutter
4.
Object glass
5.
Cover glass
Aquades
6.
Pipet

7.
Beker Glass


C.      Langkah Kerja








Text Box: Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan





Text Box: Buatlah sayatan melintang pada masing-masing batang





Text Box: Letakan sayatan tersebut pada objek glass lalu dikasih aquades dan ditutup oleh cover glass





Text Box: Amati dengan mikroskop lalu gambarkan hasilnya dan beri keterangan lengkap
 













D.                Hasil Pengamatan
No
Hasil Photo
Gambar literature Morfologi dan Anatomi
Klasifikasi
1
Anatomi Amaranthus Young
a.       Gambar
b.      Photo


Sumber :
di akses : 20 April 2013, 19;34
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hammameliidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus


2
Anatomi Amaranthus Old
a.       Gambar
b.      Photo


Sumber :
di akses : 20 April 2013, 19;36
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hammameliidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus

3
Anatomi Batang Ficus
a.       Gambar
b.      Photo


Sumber :
di akses : 20 April 2013, 20;4
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus elastica

4
Anatomi Batang Zea mays
a.       Gambar
b.      Photo


Sumber :
di akses : 20 April 2013, 22;0
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commeliniidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays

5
Anatomi Batang Arachis
a.       Gambar
b.      Photo


Sumber :
di akses : 29 April 2013, 20;4
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogea

6
Anatomi batang Hibiscus
a.       Gambar
b.      Photo


Sumber :
di akses : 29 April 2013, 20;4
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

7
Anatomi batang Cucurbita
a.             Gambar
b.             Photo


Sumber :
di akses : 23 April 2013, 21;4
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Voales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucurbita
Spesies : Cucurbita moshcata

8
Anatomi batang pinus
a.       Gambar
b.      photo


Sumber :
di akses : 23 April 2013, 21
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Coniferiphyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii

9
Anatomi batang Asplenium nudus
a.       Gambar
b.      Photo



Sumber :
di akses : 20 April 2013, 21;30
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteropsida
Sub Kelas : Polypodiatae
Ordo : Polypodiales
Famili : Aspleniaceae
Genus : Asplenuim
Spesies : Asplenium nudus

10
Anatomi batang Cordyline
a.       Gambar
b.      Photo


Sumber :
di akses : 20 April 2013, 21;37
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Lilidae
Ordo : Liliales
Famili : Agavaceae
Genus : Cordyline
Spesies : Cordyline fruticosa


11
Anatomi batang Araucaria
a.       Gambar
b.      Photo


Sumber :
di akses : 20 April 2013, 19;39

Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Coniferiphyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Araucariaceae
Genus : Araucaria
Spesies : Araucaria cuninghamii

12
Anatomi batang Erythrina
a.       Gambar
b.      Photo


Sumber :
di akses : 20 April 2013, 21;3
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosiidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Erythrina
Spesies : Erythrina lithosperma

13
Anatomi batang cemara
a.       Gambar
b.      Photo


Sumber :
di akses : 27 April 2013, 22;34

Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Coniferiphyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Cupressaceae
Genus : Cupresus
Spesies: Cupresus sempervirens



E.       Pertanyaan dan Jawaban 1
1.        Apakah tipe ikatan pembuluh pada setiap preparat?
2.        Apakah yang dimaksud dengan protoxilem dan metaxilem? Dimanakah letak keduanya?
3.        Apa fungsi kambium?
4.        Bagaimana pemebentukan xilem dan floem primer dan sekunder?
5.        Preparat manakah yang mengalam anomali pada batang? Jelaskan apa yang dimaksud dengan anomali batang?
6.        Dimanakah ditemukan saluran resin? Apa fungsi saluran resin?
7.        Berikan kesimpulan?
Jawaban:
1.      Tipe ikatan pembuluh pada tanaman dikotil atau Magnilopsida adalah tipe kolateral terbuka seperti pada Amaranthus Young , Amaranthus Old, Batang Ficus, Batang Arachis, batang Hibiscus, batang Cucurbita, batang pinus, batang Araucaria, batang Erythrina dan batang cemara.
Tipe ikatan pembuluh pada tanaman monokotil atau Liliopsida adalah tipe kolateral tertutp seperti pada batang Zea mays dan batang Cordyline.
Dan tipe ikatan pembuluh untuk tanaman gymnospermae adalah sebagian tipe kolateral terbuka karena sama dengan tanaman dikotil, sedangkan untuk Asplenium nudus tipe pembuluhnya ialah pembuluh konsentris amfikribal.
2.      Protoxilem adalah Penampang batang spurge (Euphorbia). Bundel ini memiliki unsur-unsur vaskular tracheary sangat kecil di sepanjang tepi bagian dalam, ini disebut protoxylem dan mereka kecil karena sel-sel berhenti berkembang sementara mereka - dan semua jaringan ruas sekitarnya - masih muda dan dekat dengan meristem apikal menembak.
Metaxilem adalah bagian-bagian xilem primer yang terbentuk kemudian sesudah protoxilem,  lebih lebar, lebih tebal, berdinding lignin lebih banyak dan tidak dapat mengembang
3.      Fungsi Kambium adalah membatasi bagian pepagan (kulit kayu) dari kolom kayu pada batang pohon. Ke dalam, kambium akan membentuk pembuluh kayu (xilem) dan ke luar kambium membentuk pembuluh tapis (floem, phloem).
4.      Pada awalnya xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekunder. Meskipun xilem primer dan xilem sekunder itu tidak berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur pada pertumbuhan selanjutnya
5.      Seperti halnya pada xilem, floem yang berasal dari perkembangan prokambium disebut floem primer dan yang merupakan hasil perkembangan kambium disebut floem sekunder.
6.      Saluran resin terdapat pada
Fungsi saluran resin adalah sebagai organ ekskresi pada tumbuhan Gymnospermae
7.      Kesimpulan dari praktikum batang ini yakni kami jadi lebih mengetahui bahwa struktur batang itu sedemikian kompleksnya, dan membuat kita paham akan jaringan dasar pada batang, dan tentunya jaringan pembuluh pada batang. Dan dari hasil pengamatan kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa tipe berkas pembuluh pada batang  ialah kolateral. Namun ada perbedaan antara berkas pembuluh pada batang dikotil dan pada batang monokotil. Pada batang dikotil berkas pembuluhnya kolateral terbuka, sedangkan pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan paku tipe berkas pembuluhnya koletral tertutup. Dari sisnilah kita bisa semakin diperlihatkan betapa Maha Agung-Nya Sang Pencipta. Subhanallah.

F.       Kesimpulan
  Secara anatomi tumbuhan terdiri atas   pembuluh xilem dan floem  dan  jaringan-jaringan  pada  tumbuhan  seperti  jaringan  meristematik  dan jaringan permanen. Batang merupakan organ tumbuhan yang sangat penting bagi tanaman yang berfungsi sebagai alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh, alat perkembangbiakan vegetatif, alat penyimpan bahan makanan cadangan, tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah. Jaringan pembuluh pada batang berfungsi sebagai pengangkut air, mineral, dan zat organik pada tumbuhan dilaksanakan oleh jaringan pengangkut (pembuluh). Jaringan pembuluh pada tumbuhan terbagi atas dua daintaranya ada xilem dan floem.

G.      Daftar Pustaka
Agustina, Tri Wahyu. 2010. Anatomi Tumbuhan. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD: Bandung
Campbell,N,A.dkk,(2004).Biologi.Jakarta : Erlangga
Hidayah,N.F.(20007).Kresna Biologi.Klaten : Sinar Mandiri
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB: Bandung
Team Dosen. 2013. Buku Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tim Kashiko.(2004).kamus Lengkap Biologi. Surabaya : Kashiko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar